5 Pelajaran dari Duel Barcelona vs Dynamo Kiev: Hampir Batal Menang, Kok Gampang Grogi?
Richard Andreas | 5 November 2020 09:30
Bola.net - Barcelona masih menunjukkan masalah yang sama seperti sebelumnya, untungnya kali ini bisa menang. Kamis (5/11/2020) dini hari WIB, Barca menang tipis 2-1 atas Dynamo Kiev pada matchday 3 Grup G Liga Champions 2020/21.
Kemenangan ini hampir terlepas dari genggaman Barca. Mereka unggul cepat, tapi justru panik menghadapi gempuran balasan Dynamo Kiev.
Beruntung mereka bisa mempertahankan keunggulan, khususnya setelah Kiev mencetak satu gol di menit ke-75 dan mendapatkan momentum menyerang di 15 menit akhir.
Ronald Koeman boleh bernapas lega, setidaknya timnya tetap menang meski bermain di bawah level. Ini pun membuktikan bahwa performa Barca angin-anginan.
Setidaknya ada 5 pelajaran yang bisa diperhatikan dari pertandingan Barca kali ini. Apa saja? Yuk scroll ke bawah, Bolaneters!
Diselamatkan Ter Stegen
Satu yang paling jelas, hasil pertandingan ini bisa jauh berbeda andai Barca tidak punya Marc-Andre ter Stegen. Kiper Jerman ini tampil luar biasa pada laga pertamanya musim 2020/21.
Total, Ter Stegen membuat 6 penyelamatan penting yang membatalkan gol-gol Kiev. Beberapa di antaranya menghentikan peluang matang yang seharusnya mudah jadi gol.
Yang lebih baik lagi, ini merupakan pertandingan pertama Ter Stegen sejak cedera pada prasmusim lalu. Dia langsung membuktikan diri, perannya sangat penting ketika tim sedang tidak konsisten seperti sekarang.
Barca mudah grogi
Barca unggul cepat pada laga ini, yakni lewat penalti Lionel Messi di menit ke-5. Namun, pertandingan jauh dari kata nyaman.
Barca tidak bisa memanfaatkan keunggulan mereka, gagal mengunci kemenangan, dan bahkan membiarkan tim lawan bermain bebas serta menciptakan banyak peluang.
Koeman pun mengakui ini, bahwa timnya seharusnya bisa lebih cepat membungkam perlawanan lawan. Inilah satu masalah Barca, mereka bisa unggul, tapi masih grogi lawan akan mencetak gol.
Mudah grogi ini terkait dengan rasa percaya diri skuad Barca yang sedang buruk sejak beberapa pekan terakhir.
Penalti Messi lagi
Musim 2020/21 belum bersahabat bagi Messi sejauh ini. Dia masih pemain penting, masih terus dimainkan, tapi belum mencapai level terbaiknya.
Ini adalah gol ke-4 Messi dari 9 pertandingan untuk Barcelona musim ini, semuanya dari titik putih. Tidak ada yang tahu pasti apa masalah sang superstar.
Di laga ini, Messi mendapatkan penalti dan menuntaskannya sendiri dengan baik. Dia masih terbukti paling ampuh untuk urusan eksekusi penalti.
Aksi dua kiper
Bukan hanya Ter Stegen yang mencuri perhatian. Kiper lawan, Ruslan Neshcheret, pun tampil sangat baik dengan total 12 penyelamatan.
Dia masih 18 tahun, tapi sudah tampil begitu percaya diri menghadapi gempuran Messi dkk. di Camp Nou.
Catatan 12 penyelamatannya pun merupakan yang terbanyak dalam satu laga Liga Champions seja 2013 silam.
Tak hanya itu, Neshcheret tercatat juga melakukan 51 kali sentuhan, 30 umpan akurat dengan akurasi 90,0 persen, serta mengirim enam umpan panjang akurat dari sembilan kesempatan.
Koeman kebingungan
Jika pemain-pemain Barca mudah grogi, pelatih mereka, Ronald Koeman, beberapa kali membuat keputusan aneh yang menunjukkan kebingungannya.
Barca menyerang dengan baik, tapi terlalu banyak membuang peluang. Lalu di belakang mereka tampak ringkih, membiarkan Dynamo menembak dengan mudah.
Salah satu keputusan aneh Koeman adalah ngotot memainkan Sergio Busquets yang jelas-jelas main buruk pada bebearpa pertandingan terakhir. Akibatnya lini tengah Barca terlalu mudah ditembus lawan.
Dia kembali memainkan Frenkie de Jong sebagai bek tengah, yang sempat terbukti apik saat melawan Juve, tapi di laga ini tampil sangat buruk.
Sumber: Berbagai sumber
Baca ini juga ya!
- 5 Pelajaran Ferencvaros vs Juventus: Tentang Fleksibilitas Formasi Andrea Pirlo
- Barcelona: Terima Kasih, Ter Stegen!
- Terbaik dan Terburuk di Laga Istanbul Basaksehir vs Manchester United: Debut Buruk Henderson
- Menakar Raihan Para Pengganti Sir Alex Ferguson di Manchester United
- Barcelona Hampir Batal Menang, Pique: Kami Bukan Favorit Juara
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56
LATEST UPDATE
-
Prediksi FCSB vs Bologna 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi Freiburg vs FC Utrecht 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:35 -
Prediksi Lille vs PAOK 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:28 -
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04