5 Pelajaran dari Duel RB Leipzig vs PSG: Bukan Hanya Neymar dan Kylian Mbappe
Asad Arifin | 19 Agustus 2020 08:19
Bola.net - PSG menang atas RB Leipzig pada laga semifinal Liga Champions 2019/20. Pada duel yang digelar di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Rabu (19/8/2020) dini hari WIB itu, PSG menang dengan skor 3-0.
Angel Di Maria tampil sangat bagus dan menjadi Man of the Match. Pemain asal Argentina mencetak satu gol dan memberi assist untuk gol yang dicetak Marquinhos dan Juan Bernat.
PSG melaju ke partai final untuk pertama kali sepanjang sejarah klub. Les Parisien akan menanti pemenang duel Lyon vs Bayern Munchen untuk menjadi lawan mereka di final.
Bagi PSG, sukses ke final Liga Champions ini sangat penting. Sebab, mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain dan membangun skuad mewah. Bagi RB Leipzig, kegagalan ini tak perlu disesali. Mereka sudah mencapai hal yang luar biasa bagi klub berusia 11 tahun.
Lantas, apa pelajaran yang bisa dipetik dari duel RB Leipzig vs PSG? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Christopher Nkunku Mati Kutu
Christopher Nkunku diharapkan bisa menjadi pemain kunci bagi RB Leipzig saat melawan PSG, mantan klubnya. Namun, pemain 22 tahun itu justru menjadi kartu mati bagi RB Leipzig pada babak pertama.
Christopher Nkunku tidak memberi banyak dampak bagi lini serang PSG. Bahkan, Julian Nagelsmann harus menariknya keluar dan memainkan Emi Forsberg saat babak pertama dimulai.
Christopher Nkunku sejatinya tampil cukup bagus pada musim 2019/2020. Dia mencetak lima gol dan 15 assist untuk RB Leipzig di semua kompetisi. Sayangnya, dia mati kutu saat berjumpa PSG.
Christopher Nkunku nampaknya sangat merasakan dampak kepindahan Timo Werner, pemain yang menjadi rekan terbaiknya di musim 2019/2020 ini.
Angel Di Maria Bikin Sempurna
PSG sempat kesulitan ketika berjumpa Atalanta. Mereka lebih dulu tertinggal dan baru mencetak dua gol kemenangan pada menit-menit akhir. Namun, cerita itu tidak terjadi pada laga kontra RB Leipzig.
Angel Di Maria memainkan peran kunci bagi PSG. Pada menit ke-13, pemain asal Argentina itu melepas umpan yang diteruskan menjadi gol oleh Marquinos.
Angel Di Maria menjadi Man of the Match laga ini, dengan dua assist dan satu gol.
Angel Di Maria menyempurnakan trio lini depan PSG. Dia mampu mengimbangi permainan Nyemar dan Kylian Mbappe yang lebih banyak bergerak dari sisi kiri. Angel Di Maria di sisi kanan menjadi bahaya tersembunyi dari lini depan PSG.
Sang Guru Thomas Tuchel Lebih Cerdas
Julian Nagelmann mendapat banyak sorotan atas sukses RB Leipzih melaju ke semifinal Liga Champions. Namun, pelatih 33 tahun itu terbukti masih perlu banyak belajar untuk lebih sukses lagi di masa depan.
Racikan Nagelsmann tidak berkutik saat berhadapan dengan PSG yang dilatih Thomas Tuchel.
Thomas Tuchel melakukan sejumlah pergantian penting di susunan pemain PSG saat berjumpa RB Leipzig dibanding saat berjumpa Atalanta. Selain memainkan Angel Di Maria, dia juga memilih Leandero Paredes untuk bermain dibanding Idrissa Gueye.
Thomas Tuchel adalah sosok yang menemukan bakat melatih Nagalsmann. Saat menjadi pelatih tim cadangan Augsburg, Tuchel yang meminta Nagelsman menjadi tim analisis usai mengalami cedera lutut parah dan sempat berpikir akan melupakan sepak bola.
Presnel Kimpembe, Penerus Thiago Silva
Thiago Silva telah menjadi sosok penting di pertahanan PSG dalam beberapa musim terakhir. Namun, pemain 35 tahun sudah memberikan konfirmasi bahwa ini adalah musim terakhirnya bersama PSG.
Jika melihat kiprah PSG di laga melawan Atalanta dan RB Leipzig, maka PSG harusnya tidak perlu risau dengan berakhirnya kontrak Thiago Silva. Sebab, mereka masih punya bek dengan performa apik yakni Presnel Kimpembe.
Presnel Kimpembe, 25 tahun, telah menjadi bagian penting dari skuad PSG dalam tiga musim terakhir. Pemain asal Prancis ini juga punya ikatan emosional yang kuat dengan PSG karena sudah membela klub sejak junior.
Presnel Kimpembe pula yang menjadi alasan mengapa Thomas Tuchel harus memainkan Marquinhos sebagai gelandang.
Final Pertama PSG
PSG kali terakhir menembus babak semifinal Liga Champions terjadi pada 1994/1995 lalu. Saat itu, George Weah dan kawan-kawan kalah dengan skor 3-0 [agregat] dari AC Milan dan gagal ke final.
Setelah kegagalan itu, PSG tak pernah benar-benar menjadi unggulan di PSG. Namun, datangnya segepok uang dari QSI membuat PSG kembali diperhitungkan. Para pemain top dibeli PSG di era kepemilikan QSI.
Setelah gagal dalam beberapa musim terakhir, kini PSG selangkah menuju target besar mereka: juara Liga Champions. PSG untuk pertama kali dalam sejarah klub berada di final Liga Champions dan punya kans untuk juara.
PSG akan menanti pemenang duel Lyon melawan Bayern Munchen di final Liga Champions.
Sumber: Berbagai Sumber
Ingin tahu jadwal dan highlight pertandingan Liga Europa/Liga Champions lainnya? Klik di sini.
Baca Ini Juga:
- Angel Di Maria, Pemain Bintang yang Dilupakan RB Leipzig
- Bayern Munchen vs PSG: Akankah Juara 'Liga Petani' Berjumpa di Final Liga Champions?
- 3 Kunci Sukses PSG ke Final Liga Champions: Determinasi, Semangat, dan Kualitas
- Angel Di Maria, Si Raja Assist yang Membawa PSG ke Final Liga Champions
- PSG ke Final Liga Champions, Netizen: Semoga Dibantai Bayern Munchen
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Timnas Indonesia vs Lebanon: Garuda Tertahan Tanpa Gol di Paruh Pertama
Tim Nasional 8 September 2025, 21:28 -
Mengapa Justin Hubner Absen Bela Indonesia Kontra Lebanon? Ini Penyebabnya
Tim Nasional 8 September 2025, 20:56
LATEST UPDATE
-
Statistik Indonesia vs Lebanon: Serangan Garuda Mandek Tanpa Gol
Tim Nasional 9 September 2025, 03:01 -
Resmi: Xabi Alonso Terpilih sebagai Pelatih Terbaik La Liga Edisi Agustus
Liga Spanyol 9 September 2025, 02:50 -
Barcelona Dilanda Masalah Cedera, Frenkie de Jong Terancam Absen Kontra Valencia
Liga Spanyol 9 September 2025, 02:40 -
3 Penggawa Timnas Indonesia yang Bersinar Lawan Lebanon, Ricky Kambuaya Paling Menonjol
Tim Nasional 9 September 2025, 02:25 -
Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan 9 September 2025
Tim Nasional 9 September 2025, 01:13 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Lebanon: Ricky Kambuaya
Tim Nasional 8 September 2025, 23:36
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48