Ketika Main 100 Persen pun Tak Cukup untuk Taklukkan Juventus
Gia Yuda Pradana | 23 Oktober 2019 14:57
Bola.net - Lokomotiv Moscow sudah mengeluarkan semua potensi yang mereka miliki. Namun, semua itu ternyata tak cukup untuk menaklukkan Juventus di Turin.
Juventus menjamu Lokomotiv Moscow di Allianz Stadium pada matchday 3 Grup D Liga Champions 2019/20, Rabu (23/10/2019). Juventus menang 2-1.
Lokomotiv sempat membuat publik Turin terdiam lewat gol pembuka yang dicetak Aleksey Miranchuk pada menit 33. Meski begitu, wakil Rusia tersebut pada akhirnya harus menyerah kalah. Juventus membalikkan skor melalui dua gol beruntun Paulo Dybala di menit 77 dan 79.
Hasil ini membuat Juventus memiliki tujuh poin dari tiga pertandingan. Atletico Madrid, yang mengalahkan Bayer Leverkusen 1-0 lewat gol tunggal Alvaro Morata, juga sama sudah mengumpulkan tujuh angka. Sementara itu, Lokomotiv berada di peringkat tiga dengan poin tiga, dan Leverkusen masih tanpa poin di posisi terbawah.
Lokomotiv telah menampilkan performa impresif melawan salah satu tim terkuat di Eropa. Mereka menahan gempuran demi gempuran yang dilancarkan tuan rumah.
Game plan yang diterapkan pelatih Yuri Semin sejatinya sudah berjalan nyaris sempurna. Namun, dua menit magis dari Dybala membuat skema itu berantakan.
Scroll terus ke bawah.
Menguras Energi di Babak Pertama
Pemain-pemain Lokomotiv menguras terlalu banyak energi di babak pertama. Hasilnya, mereka terlihat berbeda setelah jeda. Tenaga mereka habis di babak kedua.
Juventus mendapatkan ruang yang mereka butuhkan, dan memaksimalkannya.
Di hadapan tebalnya dinding pertahanan Lokomotiv, Dybala menemukan sebuah celah. Bintang Argentina itu melepas sebuah tembakan melengkung dari luar kotak penalti lawan. Bola melewati kerumunan pemain dan bersarang di tiang jauh, dan kiper Guilherme tak bergerak.
Runtuhnya pertahanan diikuti runtuhnya mental para pemain. Konsentrasi terpecah, dan itu membawa mereka ke petaka yang lain.
Hanya dua menit berselang, Lokomotiv kebobolan gol kedua. Alex Sandro mendapatkan cukup ruang dan waktu untuk melepas tembakan keras dari luar area. Guilherme sejatinya mampu menepis tembakan itu, tapi tidak sempurna. Tragisnya, bola muntah di mulut gawang juga gagal diamankan oleh para pemain bertahan.
Dybala melesat dari belakang, luput dari pengawasan. Dengan tenang, dia mengecoh Guilherme untuk mencetak gol kedua dan membalikkan keadaan.
Hukuman dari Nyonya Tua
Dua gol Dybala tersebut ibarat hukuman dari Nyonya Tua untuk kelengahan lawan mereka. Di kompetisi selevel ini, kelengahan semacam itu bisa berakibat fatal.
"Ini pertandingan yang berat," kata pencetak gol Lokomotiv, Miranchuk, seperti dikutip dari UEFA.com. "Kami kelelahan ketika laga memasuki menit-menit akhir, dan ada momen-momen di mana kami kehilangan konsentrasi."
"Juve adalah tim yang berbahaya, dan menghukum kami untuk [kelengahan-kelengahan] itu."
Lokomotiv tak punya cukup energi untuk mengimbangi Juventus selama 90 menit. Itu membuat mereka gagal mencuri poin di Turin.
"Pemain-pemain Lokomotiv menghabiskan terlalu banyak tenaga dan energi di babak pertama," kata mantan pemain dan pelatih Juventus, Massimo Carrera, dalam analisisnya.
"Mereka tak sebugar itu setelah jeda. Juve mendapatkan ruang yang mereka butuhkan dan mengoptimalkannya."
Kerahkan Seluruh Kemampuan
Hingga sebelum 13 menit akhir, Lokomotiv sepertinya bakal meraih sebuah kemenangan mengejutkan di Turin. Namun, itu tidak terjadi. Doppietta Dybala memaksa mereka pulang tanpa poin.
"Kami sudah bermain 100 persen dari potensi yang kami miliki," kata pelatih Yuri Semin, seperti dikutip dari Football Italia. "Saya berterima kasih kepada para pemain untuk itu."
"Namun, itu pun ternyata tidak cukup."
Sejumlah pemain Lokomotiv, seperti Barinov, Howedes, dan Krychowiak, tidak berada dalam kondisi fisik terbaik di laga ini. Di bangku cadangan, Semin juga tidak punya banyak opsi.
"Juventus menekan secara konstan dan meredam upaya-upaya kami lewat serangan balik," lanjut Semin.
"Setelah laga, Cristiano Ronaldo bilang pada saya kalau ini laga yang sulit. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami sudah melakukan semua yang kami bisa."
"Bagi klub seperti kami, bermain seperti ini saja sudah tergolong penting. Ini tak terjadi setiap hari," pungkas pelatih Lokomotiv tersebut.
Lokomotiv telah bermain 100 persen, tapi itu pun ternyata tak cukup untuk mengalahkan Juventus.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Highlights Liga Champions: Juventus 2-1 Lokomotiv Moscow
- Maurizio Sarri Ungkap Masalah Juventus Saat Kalahkan Lokomotiv Moscow
- Kalahkan Lokomotiv, Bukti Pengalaman Juventus di Liga Champions
- Man of the Match Juventus vs Lokomotiv Moscow: Paulo Dybala
- Top Skor Liga Champions Musim Ini: Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Ada di Mana?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Daftar Lengkap Transfer Serie A Musim Panas 2025/2026
Liga Italia 2 September 2025, 08:05 -
Nicolas Gonzalez Tinggalkan Juventus, Resmi Berkostum Atletico Madrid
Liga Spanyol 1 September 2025, 23:18 -
Manuver Juventus di Deadline Day: Coba Bajak Bek Manchester United Ini
Liga Italia 1 September 2025, 15:48
LATEST UPDATE
-
Pakar Cedera Ungkap Detail Kondisi Matheus Cunha di Manchester United
Liga Inggris 6 September 2025, 11:28 -
Efek Tamparan Gattuso, Italia Bangkit dengan Perkasa
Piala Dunia 6 September 2025, 11:10 -
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
Liga Inggris 6 September 2025, 11:05 -
Gattuso: Italia Harus Ambil Risiko untuk Bisa Menang
Liga Inggris 6 September 2025, 10:52 -
Harga 75 Juta Poundsterling Tapi Belum Juga Moncer di MU, Benjamin Sesko Kena Sentil
Liga Inggris 6 September 2025, 10:49 -
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24