Mastermind, In-Game Management ala Jose Mourinho
Richard Andreas | 28 November 2019 06:30
Bola.net - Jose Mourinho sekali lagi membuktikan kualitasnya sebagai pelatih top dengan segudang pengalaman. Teranyar, dia membawa Tottenham mengalahkan Olympiakos 4-2 pada laga kandang pertamanya di Liga Champions, Rabu (27/11/2019).
Mourinho ingin menegaskan sesuatu. Momen paling sulit pada pertandingan itu bukanlah melihat timnya tertinggal dua gol, melainkan keputusannya menarik keluar Eric Dier di babak pertama. Mourinho tahu perlakuan itu tidak layak diterima pemain mana pun.
Kala itu, Spurs tertinggal 2-0 dan harus mengejar ketinggalan. Mourinho mengorbankan Dier demi memainkan gelandang kreatif lainnya, Christian Eriksen.
"Saya melukai hati sang pemain [Dier] tetapi saya pun melukai drii sendiri. Itu tidak mudah bagi pemain, juga tidak mudah untuk saya," kata Mourinho dikutip dari Sky Sports.
Ucapan itu saja sudah membuktikan manajemen manusia ala Mou, pergantian pemain itu menjelaskan lebih banyak. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Harus Bermain
Mourinho tampaknya sudah belajar dari kegagalannya bersama Manchester United dahulu, yakni bahwa lidah pedas tidak selalu berujung manis. Dia mengaku ingin bersikap lebih rendah hati sebagai pelatih Spur sekarang.
Sosok 56 tahun ini berulang kali berkata "ini bukan tentang saya" tapi tentang para pemain. Biar begitu, khusus setelah comeback kontra Olympiakos itu, Mou tidak menyangkal keputusannya di tengah pertandingan alias in-game management telah mengubah pertandingan.
"Ini adalah salah satu pertandingan yang memaksa saya bermain, Anda tahu? Ada sejumlah pertandingan yang sudah Anda mainkan sebelum dimulai dalam cara Anda mempersiapkan tim," sambung Mou.
"Anda bekerja keras, berlatih, mempersiapkan diri, lalu ketika pertandingan dimulai, aksi Anda selama laga tidak terlalu penting. Di pertandingan lainnya, Anda harus bermain, dan saya harus bermain pada laga ini."
Perubahan Cepat
Menarik pemain di pertengahan babak pertama umumnya hanya terjadi karena dua hal, entah karena cedera atau karena pemain itu bermain buruk. Kali ini, Mou menarik Dier bukan untuk alasan-alasan tersebut.
Pelatih lain mungkin bakal menunggu lebih lama untuk mengganti taktik, tapi Mou tidak demikian. Dia tidak membuang waktu, segera mencari cara untuk kembali ke pertandingan.
Dier keluar, Eriksen masuk. Hasilnya? Tottenham bisa mencetak satu gol balasan lewat Dele Alli di ujung babak pertama, momentum berubah.
Keberanian Mou
"Ini tentang kebutuhan tim. Saya merasa, pada momen itu, satu gelandang box-to-box sudah cukup. Saya kira saya membutuhkan pemain kreatif lainnya. Pemain yang bisa bermain dengan Alli pada segitiga itu," lanjut Mou.
"Segitiga terbuka, seperti yang biasa saya sebut, bukan dengan segitiga tertutup seperti yang dibentuk dengan Dier dan Harry Winks."
Keputusan ini tidak benar-benar baru dan genius, tapi Mou patut diapresiasi karena memutuskannya dengan segera. Mou tahu timnya kurang maksimal dan berani membuat keputusan berisiko.
Berbeda dengan Poch
Jika dibandingkan dengan mantan pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, Mou jelas berbeda. In-game management Poch sering dikritik, dia dicintai suporter, tapi terkadang keputusannya tidak bisa dipahami.
Mou sebaliknya. Mungkin dia belum benar-benar dicintai fans Spurs, tapi setidaknya fans bisa memahami keputusan-keputusan Mou di sempadan lapangan.
Sumber: Sky Sports
Baca ini juga ya!
- Apa Rahasia Kebangkitan Real Madrid? Zinedine Zidane Bagikan Resepnya
- Kejutan Isco Starter Lawan PSG, Bukti Zinedine Zidane Genius?
- Rebut Singgasana De Ligt, Joao Felix Raih Penghargaan Golden Boy 2019
- Selebrasi Berlebihan, 2 Pemain Club Brugge Diusir Wasit
- Juventus Menang, Dybala Dipuja-puji, Ronaldo Diolok-olok
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Barcelona dan Araujo: Membaca Sisi Baik, Buruk, dan Pelik dari Dilema Terbesar Klub
Liga Spanyol 1 Desember 2025, 16:10
-
Tottenham dan Luka yang Berulang: Ketika Hasil Buruk Justru Terus Datang di Laga Kandang
Liga Inggris 30 November 2025, 09:36
-
Guardiola Akui Man City 'Berhenti Mencoba' Saat Kalah dari Leverkusen
Liga Inggris 29 November 2025, 10:33
-
Bungkus Hattrick 7 Menit di Liga Champions, Kylian Mbappe Menggendong Real Madrid!
Liga Champions 29 November 2025, 08:34
-
Staf Pelatih Barcelona Temukan Kesimpulan Penting Usai Kekalahan dari Chelsea
Liga Spanyol 29 November 2025, 06:14
LATEST UPDATE
-
Hasil Lengkap, Klasemen, Jadwal dan Top Skor Premier League 2025/2026
Liga Inggris 7 Desember 2025, 05:59
-
Hasil Leeds United vs Liverpool: Perih, Ao Tanaka Bikin The Reds Nggak Jadi Menang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Ditarik Keluar di Laga Bournemouth vs Chelsea, Seberapa Parah Cedera Liam Delap?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26



