Matip Akui Kecewa Gagal Main di Final Liga Champions

Tersiksa

Liverpool (c) AFP
Saat ia masih dalam proses pemulihan cedera, Liverpool berangkat ke Kiev untuk menjalani final UCL lawan Madrid. Matip mengaku dirinya merasa tersiksa hanya bisa melihat rekan-rekannya berjuang keras di atas lapangan kala itu.

Yang lebih mengecewakan lagi adalah ia tak bisa berbuat apa-apa saat Liverpool akhirnya dikalahkan Madrid dengan skor 3-1.

Tidak ada yang ingin melihat pertandingan seperti ini dari tribun sebagai pemain. Tetapi Anda masih mencoba untuk berjuang dan melakukan apa yang dapat Anda lakukan dari bangku atau tribun. Seperti itulah adanya, ucapnya seperti dilansir Goal International.

Tentu saja itu bukan bagian terbaik untuk menjadi pemain jika Anda cedera dan harus melihat saja, tetapi ini adalah bagian dari kehidupan pemain, sambung Matip

Berusaha Keras

Joel Matip (c) lfc
Seperti yang disebut sebelumnya, Lovren telah menjadi partner yang bagus bagi Van Dijk. Akan sulit menggeser bek asal Kroasia itu dari posisinya sekarang ini.

Walau demikian Matip menegaskan tak akan menyerah begitu saja. Ia akan berusaha keras agar bisa merebut posisi inti.

Tentu saja ada persaingan, seru eks defender Schalke ini.

“Kami memiliki kualitas sebelumnya dan sekarang kami memiliki banyak kepercayaan diri. Tapi saya juga tidak meragukan kualitas saya!

“Dan dengan tim seperti kami, selalu ada begitu banyak pertandingan, jadi Anda mencoba untuk mendapatkan kesempatan.”

Butuh Waktu

Joel Matip (c) lfc
Matip sudah pulih dari cedera pahanya. Ia juga sudah berlatih lagi bersama rekan-rekannya sejak sekitar dua pekan lalu.

Akan tetapi, saat ini kondisi fisiknya belum benar-benar fit. Ia mengaku butuh waktu untuk mengembalikan kebugaran tubuhnya.

“Saya dalam jalan yang baik, tentu saja. Kebugaran saya tidak 100 persen tetapi saya bukan satu-satunya pemain yang membutuhkan waktu ini, serunya.

Tetapi ini adalah persiapan untuk mendapatkan tingkat kebugaran yang baik, saya dalam jalan yang baik dan merasa percaya diri. Saya masih butuh waktu.”



[initial]