Momen Ketika Kekalahan dari Barcelona Justru Menghentak Borussia Dortmund Bangkit
Richard Andreas | 11 Agustus 2025 12:20
Bola.net - Niko Kovac menyebut duel Borussia Dortmund melawan Barcelona di Liga Champions musim lalu sebagai momen krusial. Pelatih asal Kroasia tersebut menganggap pertandingan itu menjadi pemicu kebangkitan timnya.
Menurut Kovac, laga tersebut berhasil membuka mata para pemain tentang kapasitas sesungguhnya yang mereka miliki. Momen itu menjadi fondasi perubahan mental yang menyeluruh di skuad.
Kovac mengambil kendali Dortmund pada Februari 2025 dengan warisan tim yang sedang terpuruk. Posisi papan tengah Bundesliga menjadi tantangan berat bagi pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Perubahan tidak terjadi secara instan, namun perlahan mulai tampak di akhir musim. Konsistensi permainan dan mental juang tim mengalami peningkatan signifikan.
Kovac meyakini kekalahan dari Barcelona justru memberikan dampak positif bagi timnya. Tersingkirnya mereka dari kompetisi Eropa malah membuka jalan untuk fokus total pada liga domestik.
Awal Sulit Bersama Kovac
Tanggal 2 Februari menjadi hari bersejarah bagi Kovac ketika resmi menggantikan Mike Tullberg. Posisi pelatih interim Tullberg berakhir setelah pemecatan Nuri Sahin sebelumnya.
Kondisi yang dihadapi Kovac sungguh menantang dengan Dortmund terdampar di peringkat 11. Catatan buruk tim terlihat dari hanya delapan kemenangan dalam 20 pertandingan Bundesliga.
Enam laga perdana di bawah asuhan Kovac tidak memberikan hasil memuaskan. Empat kekalahan mewarnai periode awal, termasuk hasil mengecewakan saat ditaklukkan Augsburg.
Namun, satu hal positif masih bisa diselamatkan saat itu. Dortmund berhasil menyingkirkan Lille di babak 16 besar Liga Champions untuk melaju ke perempat final.
Tantangan selanjutnya menanti berupa duel melawan Barcelona yang dipimpin Hansi Flick. Ujian sesungguhnya bagi Kovac dan anak asuhnya akan segera dimulai.
Titik Balik Melawan Barcelona
Leg pertama di Spanyol berakhir dengan kekalahan telak 0-4 bagi Dortmund. Namun, mereka bangkit dengan kemenangan 3-1 di kandang sendiri, Signal Iduna Park, pada leg kedua.
Meski agregat 4-3 untuk Barcelona memastikan eliminasi, laga tersebut menjadi katalis penting bagi Kovac. Performa di leg kedua menunjukkan potensi sejati yang dimiliki timnya.
Kovac menegaskan Barcelona merupakan lawan berkelas tinggi yang memaksa para pemain mengeluarkan kemampuan terbaik. Tekanan dari tim sekaliber itu membuat Dortmund menyadari kapasitas sesungguhnya.
Dari momen tersebut, kohesi tim mengalami peningkatan drastis menurut pengakuan Kovac. Para pemain mulai memahami bahwa kolaborasi optimal mampu mempermudah pencapaian target yang ditetapkan.
Kebangkitan di Bundesliga
Pasca eliminasi dari Barcelona, Dortmund menunjukkan performa mengesankan di lima laga penutup Bundesliga. Mereka meraih kemenangan sempurna dengan total 17 gol yang dicetak.
Produktivitas menyerang tim mencapai puncaknya dengan minimal tiga gol di setiap pertandingan. Konsistensi ini mencerminkan perubahan mentalitas yang telah tertanam dengan baik.
Kovac mengakui eliminasi dari Liga Champions memberikan berkah tersembunyi bagi timnya. Tanpa beban jadwal padat kompetisi Eropa, fokus penuh bisa diarahkan ke liga domestik.
Bagi pelatih yang pernah menangani Bayern Munich itu, tersingkir dari Eropa memang menyedihkan. Namun, keberhasilan finis di posisi keempat dan lolos Liga Champions musim depan menjadi kompensasi yang berharga.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Barcelona vs PSG 2 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 11:14 -
InJourney Punya Kejutan untuk Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2025, Hadiah Juara Dunia?
Otomotif 30 September 2025, 10:43 -
Prediksi Union Saint-Gilloise vs Newcastle 1 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 10:29 -
Prediksi Qarabag vs FC Copenhagen 1 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 10:13
LATEST UPDATE
-
Mengenal Kairat Almaty: Sejarah, Gelar, dan Kiprah Mereka di Eropa
Liga Champions 30 September 2025, 12:30 -
Juarai MotoGP 2025, Ducati Akhirnya Paham Mengapa Marc Marquez Sulit Dikalahkan
Otomotif 30 September 2025, 12:25 -
Ketika Manajemen MU Menagih Bukti Nyata dari Ruben Amorim, Bukan Omon-omon Semata!
Liga Inggris 30 September 2025, 12:23 -
Prediksi Arsenal vs Olympiakos 2 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 12:16 -
Jika Teken Kontrak Baru, Bukayo Saka Bakal Jadi Pemain dengan Gaji Tertinggi di Arsenal
Liga Inggris 30 September 2025, 12:12 -
Bumi dan Langit Kairat Almaty vs Real Madrid: Duel David vs Goliath di Liga Champions
Liga Champions 30 September 2025, 12:00 -
Kabar Chelsea Memecat Enzo Maresca Mencuat, Fabrizio Romano: Hoax Tuh!
Liga Inggris 30 September 2025, 11:48 -
Prediksi Napoli vs Sporting Lisbon 2 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 11:37 -
Deco Blak-blakan: Barcelona Sempat Coba Datangkan Bintang Liverpool Ini
Liga Spanyol 30 September 2025, 11:34 -
Jelang MotoGP Mandalika 2025, Menpora Erick Thohir Bidik Perputaran Ekonomi sampai Rp4,8 Triliun
Otomotif 30 September 2025, 11:17 -
Prediksi Barcelona vs PSG 2 Oktober 2025
Liga Champions 30 September 2025, 11:14 -
Ruben Amorim Diminta Tidak 'Ndableg': Lekas Ganti ke Skema 4 Bek!
Liga Inggris 30 September 2025, 10:56 -
InJourney Punya Kejutan untuk Marc Marquez di MotoGP Mandalika 2025, Hadiah Juara Dunia?
Otomotif 30 September 2025, 10:43
LATEST EDITORIAL
-
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36 -
5 Pelatih yang Berpeluang Besar Gantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 29 September 2025, 12:12 -
Carvajal dan Trent Cedera, Ini 5 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 11:25 -
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54