Napoli Kalah dan Conte Mengeluh Lelah, Jose Mourinho Tertawa: Itu Cuma Alasan!

Bantahan Menohok Mourinho

Pelatih Benfica, Jose Mourinho memberikan instruksi di pinggir lapangan saat melawan Napoli di Liga Champions, 11 Desember 2025. (c) AP Photo/Armando Franca

Mourinho menolak narasi bahwa Benfica menang karena lebih bugar secara fisik. Baginya, itu hanya pembelaan klise dari pihak yang kalah.

Ia merasa timnya memang tampil jauh lebih disiplin. Mentalitas pemain Benfica menjadi kunci utama kemenangan malam itu.

"Mengatakan Benfica lebih segar secara fisik terasa seperti sebuah alasan," ujar Mourinho tegas kepada Sky Sport Italia.

"Kami menginterpretasikan permainan dengan baik, para pemain menunjukkan karakter dan kecerdasan, sebuah mentalitas Benfica."

Mourinho menekankan bahwa timnya bangkit di saat sulit. Tanpa kemenangan ini, nasib mereka di Eropa bisa tamat.

"Artinya ketika Anda mengalami kesulitan terbesar, Anda melangkah maju. Kami tahu tanpa kemenangan di sini, kami akan keluar."

Masterclass Taktik Mourinho

Richard Rios dari Benfica merayakan gol Leandro Barreiro ke gawang Napoli di Liga Champions. (c) AP Photo/Armando Franca

Kunci kemenangan Benfica ternyata terletak pada perjudian taktik Mourinho. Ia secara mengejutkan mencadangkan striker utama, Vangelis Pavlidis.

Sebagai gantinya, Franjo Ivanovic dipasang sebagai ujung tombak sejak menit awal. Strategi ini sukses mengacaukan skema tiga bek Napoli.

"Saya memutuskan untuk memainkan Ivanovic daripada Pavlidis di depan dan itu mengubah cara kami menyerang," ungkap Mourinho membocorkan taktiknya.

"Pavlidis adalah seseorang yang membuat gerakan yang memudahkan tim seperti Napoli untuk menekannya."

Keputusan ini terbukti jitu di lapangan. Pergerakan Ivanovic membuat lini pertahanan Napoli kehilangan fokus dan kestabilan.

"Ivanovic memberikan ketidakstabilan lebih pada tim yang bertahan dengan tiga bek (seperti Napoli)."

Soal Tempo Lambat Serie A

Selain laga ini, isu tempo lambat Serie A juga jadi sorotan. Tim Italia dianggap sering kesulitan saat main di Eropa.

Mourinho memberikan pandangan menarik soal fenomena ini. Ia membandingkannya dengan situasi serupa di sepak bola Portugal.

"Sulit bagi saya untuk mengatakannya. Di Portugal, kami memiliki masalah serupa," jelas mantan pelatih Inter Milan tersebut.

"Terakhir kali tim Portugal juara Liga Champions lebih dari 20 tahun lalu, terakhir kali tim Italia menang 15 tahun lalu."

Meski begitu, ia tak setuju jika tim Italia dianggap lemah. Fakta di lapangan menunjukkan hal sebaliknya dalam beberapa tahun terakhir.

"Inter berada di Final Liga Champions dua kali dalam tiga tahun terakhir, jadi tim-tim Italia tidak bisa dikatakan terlalu buruk."

Kemenangan atas Napoli membuat Benfica kini mengoleksi enam poin. Asa mereka untuk lolos ke fase knockout kembali terbuka lebar.