Perjalanan Menuju Derby Milan di Semifinal Liga Champions 2003
Gia Yuda Pradana | 14 Mei 2020 10:05
Bola.net - AC Milan meraih titel Liga Champions mereka yang ke-6 pada musim 2002/03. Rossoneri jadi juara usai menang adu penalti melawan sesama klub Italia, Juventus, di babak final.
Perjalanan tim besutan Carlo Ancelotti ke final tak mudah. Salah satu rintangan terberat mereka tersaji di semifinal.
Di babak itu, Rossoneri berhadapan dengan lawan yang sudah sangat mereka kenal. Lawan mereka adalah sang rival sekota Inter Milan.
Road to Semifinal - Milan
Milan finis peringkat empat di Serie A musim sebelumnya. Alhasil, Milan pun harus mengawali perjalanannya di Liga Champions 2002/03 dari babak kualifikasi.
Milan hampir tersingkir. Setelah menang cuma 1-0 lewat gol tunggal Filippo Inzaghi saat menjamu Slovan Liberec pada leg pertama, Milan kalah 1-2 pada leg kedua. Namun, satu gol Inzaghi di Republik Ceko cukup untuk memberi Milan keunggulan gol tandang dalam agregat 2-2.
Milan kemudian tampil impresif di fase grup pertama. Milan finis sebagai juara Grup G, memenangi persaingan lawan Deportivo La Coruna, Lens, dan Bayern Munchen.
Milan juga menjuarai Grup C di fase grup kedua. Kali ini, Milan memenangi persaingan lawan Real Madrid, Borussia Dortmund, dan Lokomotiv Moscow.
Berikutnya adalah perempat final. Milan berhadapan dengan Ajax Amsterdam. Milan meraih hasil imbang 0-0 pada leg pertama di Belanda. Setelah itu, Milan mengalahkan Ajax pada leg kedua di San Siro dengan skor 3-2 melalui gol-gol Inzaghi, Andriy Shevchenko, dan Jon Dahl Tomasson.
Road to Semifinal - Inter
Inter besutan Hector Cuper juga mengawali langkah dari babak kualifikasi. Inter lolos dari hadapan Sporting Lisbon dengan agregat 2-0 berkat kemenangan kandang 2-0 di leg kedua lewat gol-gol Luigi Di Biagio dan Alvaro Recoba.
Di fase grup pertama, Inter jadi juara usai memenangi persaingan lawan Ajax, Lyon, dan Rosenborg.
Di fase grup kedua, Inter finis peringkat dua, di bawah Barcelona, di atas Newcastle dan Bayer Leverkusen.
Di perempat final, Inter berhadapan dengan Valencia besutan Rafael Benitez. Pada leg pertama di kandang sendiri, Inter menang 1-0 lewat gol tunggal Christian Vieri. Pada leg kedua di Mestalla, Inter kalah 1-2. Namun, satu gol Vieri memberi Inter keunggulan gol tandang dalam agregat 2-2, dan memastikan Nerazzurri lolos ke semifinal.
Derby della Madonnina di Semifinal
Milan dan Inter berjumpa di semifinal. Derby della Madonnina ini pun menjadi sangat bergengsi, karena taruhannya adalah hak kelolosan ke final Liga Champions.
Leg pertama, 7 Mei 2003, Milan bertindak sebagai tuan rumah. Tak ada gol yang tercipta.
Inter tak diperkuat Vieri yang cedera. Namun, Hernan Crespo dan Recoba bisa menggantikan perannya. Bersama Sergio Conceicao, mereka beberapa kali mengancam gawang Milan yang dikawal Dida. Barisan pertahanan Milan yang digalang Alessandro Nesta dan kapten Paolo Maldini dipaksa bekerja keras.
Di segi ofensif, Milan cukup kesulitan menembus perangkap offside yang diterapkan Fabio Cannavaro dan Marco Materazzi. Masuknya Rui Costa di babak kedua membuat serangan Milan membaik. Namun, peluang-peluang Shevchenko, Inzaghi, Gennaro Gattuso, hingga Rui Costa, semuanya bisa dinetralisir oleh kiper Francesco Toldo.
Duel Penentuan
Leg kedua, 13 Mei 2003, menjadi duel penentuan. Dengan hasil imbang 0-0 pada leg pertama, peluang kedua tim untuk lolos ke final di Old trafford sama-sama masih terbuka.
Duel di San Siro ini pun berlangsung lebih sengit dan panas. Wasit Gilles Veissiere asal Prancis sampai harus mengeluarkan lima kartu kuning, yakni untuk Di Biagio dari Inter, serta Gattuso, Inzaghi, Rui Costa, dan Kakha Kaladze dari Milan.
Milan mengambil kendali lewat gol Shevchenko di penghujung babak pertama. Inter pun meningkatkan intensitas serangan mereka di babak kedua. Namun, Nesta dan Maldini bekerja sangat baik mengamankan lini belakang Milan.
Hanya sayang, mereka sedikit kehilangan konsentrasi dan membuat Inter bisa menyamakan skor melalui pemain pengganti Obafemi Martins di menit 83. Menit-menit akhir pun jadi semakin menegangkan.
Barisan belakang Milan tak mengulangi kesalahan mereka. Di sisa waktu yang ada, mereka mampu meredam semua upaya Inter untuk membalikkan skor. Hingga peluit panjang, tak ada gol lain yang tercipta.
Milan unggul gol tandang dalam agregat 1-1, dan menyingkirkan Nerazzurri. And the rest is history.
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Melihat Kembali 3 Kemenangan Terbesar Liverpool di Premier League Musim Ini
- 12 Perbedaan Saat Membayangkan Sepak Bola Eropa Tanpa Ronaldo-Messi: Termasuk Followers Twitter
- Ranking Rasio Gol per Laga di Liga Champions: Messi Pertama, Ronaldo Hanya Nomor Tiga
- Barcelona vs Real Madrid: 11 'Final' untuk Tentukan Juara La Liga Musim Ini
- Hari Ini 8 Tahun Lalu, Gol Dramatis Aguero Bawa Man City Juara, MU Pun Merana
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi BRI Super League: Persib vs Borneo FC 4 Desember 2025
Bola Indonesia 4 Desember 2025, 16:24
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Lazio vs AC Milan di ANTV - Coppa Italia 2025/2026
Liga Italia 5 Desember 2025, 01:07
-
Nonton Live Streaming MU vs West Ham - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 4 Desember 2025, 23:59
-
Florian Wirtz Bersama Liverpool di Premier League: 13 Laga, 0 Gol, 0 Assist
Liga Inggris 4 Desember 2025, 22:33
-
Tempat Menonton Lazio vs Milan: Siaran Langsung TV, Link Streaming, dan Jam Kick-off
Liga Italia 4 Desember 2025, 21:01
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26
-
6 Pemain Tercepat yang Mencapai 100 Gol di Premier League: Erling Haaland Gak Ada Obat!
Editorial 3 Desember 2025, 12:43








