Pio Esposito dan Filosofi Uniknya: Main di Serie B atau Liga Champions, Baginya Sama Saja!
Editor Bolanet | 18 September 2025 11:51
Bola.net - Striker muda Inter Milan, Francesco Pio Esposito, sukses mencuri panggung utama sepak bola Eropa. Ia menampilkan performa yang sangat mengesankan dalam laga debutnya di Liga Champions melawan Ajax.
Dalam laga di Johan Cruijff Arena itu, ia dipercaya untuk menggantikan sang kapten, Lautaro Martinez, yang cedera. Sebuah tanggung jawab yang sangat besar bagi seorang pemain muda di panggung sebesar ini.
Namun, Esposito sama sekali tidak terlihat gentar menghadapi tekanan. Pemain produk akademi Inter ini justru tampil dengan ketenangan dan kepercayaan diri yang luar biasa, seolah-olah ia adalah seorang pemain veteran.
Ketenangan itu ternyata lahir dari sebuah filosofi bermain yang ia pegang teguh. Sebuah prinsip yang membuatnya tidak pernah mengubah gaya mainnya, tidak peduli level kompetisi apa yang ia hadapi.
Filosofi Kaki di Bumi
Pio Esposito langsung terlihat menyatu dengan permainan Inter Milan di Amsterdam. Meskipun Marcus Thuram mencetak dua gol kemenangan, penampilan debut Esposito tetap menuai banyak pujian.
Ia menegaskan bahwa level kompetisi tidak akan pernah mengubah cara bermainnya di atas lapangan. Baginya, fokus utamanya adalah selalu bermain dengan kekuatan, fisik, dan bekerja keras untuk tim.
“Kami berada di level teratas di sini, tetapi ketika saya melangkah ke lapangan, saya mencoba bermain dengan kekuatan saya, bekerja untuk tim dan menunjukkan fisik saya, baik itu di Serie B, Serie A atau Liga Champions," ujar Esposito kepada Sky Sport Italia.
"Inilah permainan saya dan cara saya bermain," tegasnya.
Belajar dari Sang Idola
Banyak yang membandingkan gaya main Esposito dengan pemenang Piala Dunia 2006, Luca Toni. Namun, sang striker muda ternyata memiliki panutan lain yang lebih membentuk karakternya.
Ia mengaku sangat mengagumi mantan striker Inter, Edin Dzeko, yang kini bermain di Fenerbahce. Esposito merasa beruntung karena pernah melihat langsung etos kerja Dzeko saat ia masih berada di tim muda Inter.
“Saya selalu menyukai Edin Dzeko dan cukup beruntung bisa melihatnya berlatih ketika saya berada di tim muda Inter. Dia bermain untuk tim terlebih dahulu, baru kemudian untuk mencetak gol," ungkapnya.
"Rekan satu tim saya adalah pemain kelas atas, seperti yang dibuktikan Marcus hari ini, jadi saya mencoba belajar dari semua orang di setiap sesi latihan," tambah Esposito.
Jawaban Jujur untuk Sang Legenda
Dalam sebuah sesi di studio Sky Sport Italia, legenda sepak bola Fabio Capello bertanya langsung kepada Esposito. Capello penasaran di area mana sang pemain merasa perlu banyak berkembang dan apa kekuatan terbesarnya.
Tanpa ragu, Esposito dengan sangat jujur mengakui apa yang menjadi kelemahannya selama ini. Di sisi lain, ia juga dengan penuh percaya diri menyebutkan apa yang menjadi kelebihannya di lapangan.
“Saya bekerja setiap hari untuk meningkatkan perubahan kecepatan saya, karena itu adalah sesuatu di mana saya selalu lebih lemah. Saya baru berusia 20 tahun, jadi saya pikir saya bisa berkembang di mana saja, tetapi itulah yang paling saya khawatirkan," jawabnya.
“Kekuatan saya adalah melindungi bola dan bekerja sama dengan tim,” pungkasnya.
Debut impresif di Liga Champions ini melengkapi beberapa bulan yang luar biasa bagi Esposito. Sebelumnya, ia juga telah melakoni debut seniornya bersama Timnas Italia dan mencetak gol untuk Inter di Piala Dunia Antarklub.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam
Liga Spanyol 12 November 2025, 23:53
-
Cristian Chivu Sukses Hidupkan Kembali Sisi Kiri Pertahanan Inter Milan
Liga Italia 12 November 2025, 14:33
-
Cristian Chivu Ubah Wajah Inter Milan: Lebih Agresif, Lebih Efektif
Liga Italia 12 November 2025, 13:22
-
10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions, Ada yang Baru 15 Tahun!
Editorial 11 November 2025, 12:20
LATEST UPDATE
-
Kondisi Faktual Xabi Alonso di Real Madrid: Kritik Mengalir, Kepercayaan Tetap Solid
Liga Spanyol 15 November 2025, 04:50
-
Vinicius Junior, Rodrygo, dan Dukungan Ancelotti untuk Duo Real Madrid di Timnas Brasil
Piala Dunia 15 November 2025, 04:21
-
Hasil Angola vs Argentina: Tango Menang Lagi, Messi Bikin Satu Gol & Satu Assist
Piala Dunia 15 November 2025, 02:10
-
Jadwal Live Streaming Final Voli Piala Ketum PP PBVSI 2025 di MOJI Hari Ini, 15 November 2025
Voli 15 November 2025, 00:01
-
21 Shots, 0 Gol: Masalah AC Milan Itu Bernama Santiago Gimenez
Liga Italia 14 November 2025, 23:52
-
4 Statistik yang Membuat AC Milan Unggul di Derby: Analisis jelang Bentrokan dengan Inter
Liga Italia 14 November 2025, 23:40
-
Fleksibilitas Lini Depan Inter Milan: Semua Bisa Bermain dengan Semua
Liga Italia 14 November 2025, 22:36
-
Hasil Latihan MotoGP Valencia 2025: Pedro Acosta dan Marco Bezzecchi Catat Waktu Tercepat
Otomotif 14 November 2025, 22:07
-
Deretan Juara dan Penguasa di Indonesia Open Aquatic Championships 2025
Olahraga Lain-Lain 14 November 2025, 21:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01






