Update Power Ranking Ballon d'Or 2024: Messi Bukan Nomor Satu Lagi, Cristiano Ronaldo Jangan Dicari, Nama Baru Peringkat Satu

10. Kylian Mbappe

Kylian Mbappe, meski dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia, kemungkinan besar tidak akan memenangkan Ballon d’Or pertamanya tahun ini. Kecuali ada perubahan haluan yang luar biasa dalam penampilannya di masa-masa awal bersamaReal Madrid.

Bersama PSG, dia gagal memberikan gelar Liga Champions. Sementara perjalanannya di Euro 2024 mengecewakan, dan dia mengakui bahwa dia tidak tampil dalam performa terbaiknya.

Kepindahan Mbappe ke Real Madrid dan dukungan yang ia dapatkan dari klub serta media Spanyol dapat menguntungkannya untuk penghargaan Ballon d’Or di masa depan. Tapi tidak tahun ini.

9. Lamin Yamal

Bintang Baru Lahir: Lamine Yamal

Meski baru berusia 17 tahun, Lamine Yamal menjadi pusat perhatian di Euro 2024. Ia memecahkan rekor dengan torehan 4 assist terbanyak sepanjang turnamen, bahkan mencetak gol spektakuler ke gawang Prancis.

Meski tak diunggulkan untuk Ballon d'Or tahun ini, Yamal diganjar gelar Pemain Muda Terbaik Euro 2024 dan berpeluang meraih penghargaan Golden Boy. Penampilan gemilangnya ini bisa menjadi awal karier yang luar biasa.

8. Dani Carvajal

Meski kecil kemungkinannya bagi seorang bek kanan untuk memenangkan Ballon d’Or, kontribusi Carvajal terhadap kesuksesan Real Madrid di Liga Champions dan kemenangan Spanyol di turnamen internasional besar membuatnya menjadi pemain yang menonjol.

Memenangkan kedua gelar Eropa bersama klub dan negara di tahun yang sama adalah pencapaian langka. Carvajal seharusnya sudah pasti masuk dalam Tim Terbaik Tahun Ini.

7. Harry Kane

Pemain seperti Messi, Cristiano Ronaldo, Benzema, hingga Ronaldo Nazario, semuanya berhasil meraih Sepatu Emas Eropa untuk kemudian memenangkan Ballon d’Or.

Kane memenangkan penghargaan individu tersebut untuk pertama kalinya dalam kariernya, tetapi paceklik trofinya berlanjut setelah kekalahan di semifinal Liga Champions dari Real Madrid, dan kemudian kekalahan menyedihkan Inggris di Euro 2024 saat bertemu Spanyol.

Selain Sepatu Emas Bundesliga, ia menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions dan Euro 2024. Namun, penampilannya yang kurang konsisten di Jerman menjadi sorotan.

Tahun yang pahit lagi bagi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Inggris.

6. Toni Kroos

Mungkin ada faktor "pencapaian seumur hidup" yang bisa menguntungkan Kroos, seperti halnya Modric di tahun 2018 atau Martin Scorsese yang meraih Sutradara Terbaik Oscar untuk The Departed.

Kroos seolah ditakdirkan untuk mengakhiri karier klubnya dengan trofi Liga Champions lainnya. Akan sempurna jika ia bisa meraih trofi yang selama ini belum diraihnya, yaitu trofi Piala Eropa, di tanah kelahirannya.

Kroos tampil luar biasa di Euro 2024, tetapi timnya harus mengakui keunggulan Spanyol di perempat final. La Furia Roja sendiri akhirnya keluar sebagai juara Euro 2024.

5. Lautaro Martinez

"Saya berada di level yang sama dengan Kylian Mbappe, Erling Haaland, Harry Kane & Robert Lewandowski," kata Martinez menjelang akhir musim.

"Saya tidak perlu iri pada mereka, angka dan trofi yang berbicara. Ada juara yang memiliki lebih sedikit trofi dibanding saya."

Kata-kata yang berani dari Martinez. Namun ia memang layak mengatakan itu setelah menjadi pencetak gol terbanyak Serie A, meskipun kampanye Liga Champions-nya kurang bagus bersama Inter Milan.

Dan terakhir, ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Copa America 2024, walaupun lebih banyak bermain dengan status pemain pengganti.

4. Lionel Messi

Meski Messi kembali membawa Argentina juara Copa America 2024, peluangnya meraih Ballon d'Or tahun ini berbeda dibanding 2021.

Saat itu, Messi masih bermain di level top Eropa bersama Barcelona dan PSG. Kini, bermain di MLS bersama Inter Miami membuat pencapaiannya kurang diperhitungkan.

Selain itu, kontribusi Messi di Copa America 2024 tak sedominan 2021. Ia hanya mencetak 1 gol dan 1 assist, sementara James Rodriguez terpilih sebagai pemain terbaik turnamen dan Lautaro Martinez sebagai top skor.

Meski begitu, Messi tetap bisa dibilang menua dengan elegan. Posisi podium mungkin masih diraihnya, dan ia berpotensi menjadi pemain non-Eropa dengan peringkat tertinggi dalam perebutan Ballon d'Or kali ini.

3. Jude Bellingham

Jude Bellingham tampil gemilang di musim debutnya bersama Real Madrid. Ia bahkan menjadi top skorer Los Blancos dan Pemain Terbaik La Liga! Hebatnya lagi, Bellingham mencetak gol kemenangan di injury time El Clasico, sesuatu yang tak pernah dilakukan Messi maupun Cristiano Ronaldo.

Namun performa Bellingham menurun di fase knock-out Liga Champions dan timnas Inggris (kecuali gol tendangan salto indah ke gawang Slovakia). Meski nyaris meraih double winner, Liga Champions dan Euro 2024, ia belum dianggap sebagai pemain terbaik dunia saat ini.

Walau begitu, peluang Bellingham untuk meraih podium Ballon d'Or tahun ini masih terbuka. Akankah ia menjadi peraih Ballon d'Or dari Inggris pertama sejak Michael Owen di 2001?

2. Vinicius Jr

Vinicius Junior bersinar di fase gugur Liga Champions, tampil luar biasa saat melawan Manchester City, Bayern Munich, dan Borussia Dortmund. Pemain Brasil ini menjadi tumpuan serangan Real Madrid saat meraih gelar ganda Liga Champions dan La Liga.

Namun, penampilan Vinicius bersama Timnas Brasil mengecewakan. Ia absen di babak knock-out Copa America akibat akumulasi kartu kuning, padahal Selecao membutuhkannya. Meski mencetak dua gol saat Brasil menang atas Paraguay, penampilannya di fase grup tidak konsisten.

Performa di turnamen internasional mungkin mengurangi peluang Vinicius Jr meraih Ballon d'Or tahun ini.

1. Rodri

Rodri disebut-sebut sebagai kandidat peraih Ballon d'Or setelah membawa Spanyol juara Euro 2024. Meski begitu, persaingan tahun ini ketat. Ia harus bersaing dengan pemain lain seperti Vinicius Junior, yang jadi favorit di bursa taruhan.

Sebagai gelandang bertahan, Rodri mungkin kalah glamor dibanding penyerang. Namun pengaruhnya di lapangan tidak terbantahkan. Ia jadi otak serangan Manchester City dan Spanyol sepanjang musim lalu.

Sayang, cedera di final Euro 2024 menghentikan momentum gemilangnya. Tetap saja, kontribusinya sebagai arsitek kemenangan Spanyol dengan rekor sapu bersih tujuh kemenangan tidak bisa diabaikan.

Sumber: Planet Football