10 Hal Yang Mungkin Pergi Bersama Fergie
Editor Bolanet | 9 Mei 2013 06:05
Bola.net - Apakah sepakbola sudah siap kehilangan sosok Sir Alex Ferguson? Seberapa besar olahraga terpopuler ini akan merindukan sentuhan magis sang gaffer?
Tentu semua orang memiliki pendapat yang berbeda atas pertanyaan-pertanyaan itu. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa Fergie telah berhasil meninggalkan kesan kepada siapa pun yang menyukai sepakbola.
Setiap orang akan mengenang karier Fergie dengan cara yang berbeda. Tetapi ada beberapa ciri khas yang akan selalu diingat oleh semua orang tentang pelatih Manchester United ini.
Berikut adalah 10 hal yang mungkin akan dirindukan sepakbola jika Fergie pensiun nanti. (tdm/hsw)
Fergie Time
United masih tertinggal ketika pertandingan hampir berakhir, ofisial keempat akan menunjukkan waktu tambahan. United kemudian memanfaatkan waktu yang sempit itu untuk mencetak gol penyelamat atau justru malah gol kemenangan. Itulah Fergie Time!
Gol-gol pada saat krusial seperti itu menunjukkan bahwa United memiliki keinginan kuat untuk selalu menang. Mungkin juga hal itu bisa terjadi karena pengaruh Fergie dari pinggir lapangan.
Istilah Fergie Time muncul pertama kali pada 1998, tetapi hal itu terjadi jauh sebelumnya. Pada April 1993, Steve Bruce mencetak gol dua kali ke gawang Sheffield Wednesday untuk memberi United kemenangan 2-1. Gol kedua Bruce bahkan dicetak pada menit keenam tambahan waktu. Bagi penonton netral, hal itu bisa menjadi drama yang mudah dinikmati.
Sisi buruknya, Fergie sering mengkritik wasit atau perangkat pertandingan jika babak tambahan waktu tidak berjalan seperti keinginannya.
Tradisi
Bagi penggemar sepakbola yang masih muda, Sir Alex Ferguson adalah Manchester United. Beberapa fans mungkin tak akan bisa mengingat pertandingan United tanpa Fergie di pinggir lapangan.
Sembari mengunyah permen karetnya, Fergie akan meledak-ledak menyikapi kejadian di tengah lapangan. Ia berteriak memberikan instruksi atau mengkonfrontasi lawan atau wasit. Sebagian fans mungkin juga masih ingat dengan penutup kepala Wales berwarna merah yang dirampas Fergie dari Ryan Giggs sejak 1996. Fergie sepertinya memang tak punya niat mengembalikannya.
Lalu ada tradisi bertukar wine dengan Jose Mourinho. Fergie juga sangat disiplin dalam menerapkan aturan guard of honour kepada tim yang sudah juara.
Kata-kata Tajam
Fergie dikenal telah menghasilkan banyak ucapan-ucapan legendaris selama melatih United. Fergie memuji Roy Keane yang tak takut melewatkan laga final Liga Champions 1999. Keano mendapat kartu kuning ketika melawan Juventus dan membuatnya harus absen di final. Fergie mengatakan: Tindakan itu adalah hal paling tidak egois yang pernah saya saksikan di lapangan sepakbola.
Fergie juga punya banyak istilah yang mudah diingat. Ia pernah mengatakan: Tugas saya adalah menjatuhkan Liverpool (dengan bahasa yang kasar).
Ada juga istilah 'squeaky-bum time'. Namun yang paling terkenal adalah ucapannya setelah United menang secara dramatis dalam final Liga Champions 1999: Football. Bloody hell.
Hair Dryer Treatment
Dalam hal hair dryer treatment, para pemain United adalah yang paling beruntung. Bukan karena mereka tak pernah mengalaminya, pemain United justru yang paling sering menjadi sasaran amukan Fergie. Namun para pemain itu dihajar Fergie di tempat tertutup, di ruang ganti.
Nasib lawan-lawan United dan kadang juga wasit dan perangkat pertandingan tak seberuntung itu. Fergie tak pernah sungkan mengkritik siapa saja yang dianggapnya berbuat tidak benar. Yang terbaru, Alan Pardew disebut sebagai manajer klub kecil di Inggris Barat Laut.
Saya adalah manajer klub paling terkenal di dunia. Saya demonstratif, selalu menunjukkan perasaan saya. Semua orang tahu saya emosional, tetapi saya bukan orang kejam, jelas Fergie.
Pertikaian
Fergie adalah orang yang tegas dan tak kenal takut. Ia sering terlibat perseteruan dengan sesama manajer dan bahkan dengan pemain bintangnya sendiri.
Rafa Benitez, Kevin Keegan, Arsene Wenger, Kenny Dalglish, serta Alan Pardew adalah beberapa pelatih yang pernah terlibat pertikaian dengan Fergie.
Sementara itu, David Beckham, Paul Ince, Roy Keane, Jaap Stam, dan Gabriel Heinze ditendang dari United karena berseteru dengan sang bos.
You'll Never Win Anything With Kids
Alan Hansen, mantan pemain Liverpool yang menjadi komentator di BBC mengkritik kebijakan Fergie yang terlalu percaya kepada pemain muda. Hansen mengatakan bahwa tak ada tim yang bisa juara dengan mengandalkan anak-anak saja.
Hal itu rupanya tak berlaku bagi United asuhan Ferguson. Hansen dipaksa menelan kata-katanya sendiri oleh Sir Alex lewat berbagai gelar yang diraihnya bersama anak-anak yang dia didik.
Tradisi membimbing pemain muda, baik dari akademi klub maupun hasil pembelian masih berjalan hingga saat ini.
Kesetiaan
Siapa pun yang pernah berselisih dengan Fergie akan sulit untuk kembali masuk dalam lingkarannya. Namun mereka yang disukai Fergie akan membentuk ikatan yang sulit lepas.
Ketika berselisih dengan BBC, tak ada yang bisa meyakinkan Fergie untuk memaafkan perusahaan penyiaran Inggris itu. Butuh waktu bertahun-tahun bagi BBC untuk bisa sekadar mendapatkan perhatian dari Ferguson.
Tetapi lihat saja kesetiaan imbal balik antara Fergie dan para pemainnya, terutama Paul Scholes dan Ryan Giggs.
Tarian Aneh
Pada 1993, Fergie mengatakan bahwa timnya yang dimotori oleh Eric Cantona mampu membuat seorang fans paruh baya melompat seperti anak kecil berusia dua tahun. Fergie memang melakukannya.
Saat merayakan gol penting United, Fergie memang selalu spontan. Senyum senang, kegembiraan besar dan tak peduli pada pa pun atau siapa pun. Fergie bahkan tak peduli jika ada yang menyebut selebrasinya itu sebagai tindakan konyol. Fergie menyebutnya dad-dancing.
Para Bintang
Fergie mampu membangun tim kuat dengan distribusi kontribusi yang merata dari semua pemain. Permainan United seringkali terlihat seperti mesin yang memang sudah diprogram untuk menang.
Namun ada kalanya sang gaffer bergantung kepada pemain bintang. Sosok-sosok seperti Eric Cantona, Cristiano Ronaldo, Ryan Giggs dan sekarang mungkin adalah Robin van Persie banyak menentukan hasil-hasil pertandingan United dengan kehebatannya.
United bisa konsisten karena selalu ada pemain bintang yang menghuni tim dari tahun ke tahun. Siapa pun yang menggantikan Fergie nantinya mungkin tak akan sulit menggaet pemain bintang mengingat reputasi bagus yang terlanjur dimiliki Setan Merah.
Trofi
Suka atau benci Ferguson, tak ada yang bisa membantah keakraban sang pelatih dengan trofi. Puluhan gelar bergengsi sudah dikantongi Fergie selama menjadi pelatih.
Nyaris setiap tahun lemari trofi United memiliki koleksi baru persembahan Fergie dan anak buahnya. Konsistensi yang ditunjukkan Fergie dalam meraih trofi menunjukkan bahwa ia telah sukses menanamkan mental juara kepada United.
Fans United tentu berharap pengganti Fergie nantinya akan bisa melanjutkan tradisi mengumpulkan trofi ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eks Chelsea Ini Ternyata Sempat Diincar Oleh Manchester United
Liga Inggris 4 September 2025, 19:29 -
Sir Jim Ratcliffe Veto Kepindahan Kobbie Mainoo dari Manchester United
Liga Inggris 4 September 2025, 15:08 -
Pengakuan Benjamin SEsko: Premier League Jauh Lebih Susah Ketimbang Bundesliga!
Liga Inggris 4 September 2025, 14:56
LATEST UPDATE
-
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 07:08 -
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 06:25 -
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
Tim Nasional 6 September 2025, 06:14 -
Hasil Italia vs Estonia: Debut Gattuso, Azzuri Pesta Gol
Piala Dunia 6 September 2025, 04:51 -
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
Tim Nasional 6 September 2025, 03:31 -
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33 -
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 5 September 2025, 23:48 -
Garuda Beringas: Timnas Indonesia Mendominasi Laga Kontra Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 23:39 -
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24