Bola.net - Oleh: Ronny Wicaksono
Bersama Manchester United, The Reds menjadi klub paling sukses di ranah Inggris dengan sejarah panjang di belakang mereka, namun semuanya seakan menguap dalam dua musim terakhir.
Musim kompetisi lalu perjalanan Liverpool berakhir dengan buruk - mereka finis di peringkat tujuh Liga Premier, kehilangan tiket Liga Champions dan tak satu pun meraih gelar. Buntutnya pelatih Rafael Benitez hengkang ke Inter Milan.
Musim ini, mereka berganti nakhoda. Namun di tangan Roy Hodgson, figur di balik sukses Fulham musim lalu, start mereka pun tak menggembirakan dan tampaknya mereka kembali akan puasa gelar tahun ini.
Hanya tinggal beberapa bulan lagi, genap satu dekade berlalu di millennium baru ini dan meski belum pernah lagi mengecap gelar juara Liga Premier sejak musim 1989-1990, dalam satu dekade ini The Reds masih punya momen manis untuk dikenang, terutama di kancah Eropa.
Berikut beberapa momen dan aksi yang tak terlupakan dari laga yang dilakoni The Reds satu dekade ini:
10. Chelsea 0-1 Liverpool
Liga Premier, 26 Oktober 2008
Ini mungkin adalah laga di mana posisi Liverpool sebagai penantang gelar juara mulai dipandang serius.
Keberhasilan Chelsea mengukir rekor 86 laga tanpa terkalahkan ditambah dengan sejarah bahwa
The Blues selalu meraih hasil bagus kontra Liverpool di pentas liga, membuat mereka ditempatkan sebagai favorit jelang laga di Stamford Bridge ini.
Namun tembakan kaki kiri
Xabi Alonso dari depan kotak penalti yang membentur pemain belakang Chelsea, membelokkan bola ke gawang dan mengakhiri rekor tak terkalahkan tuan rumah.
9. Liverpool 8-0 Besiktas
Liga Champions, 06 November 2007
Besiktas tampil mengejutkan pada pertemuan pertama di Turki dengan membekuk Liverpool 2-1, namun mereka tak mampu berbuat banyak saat harus bertandang ke Anfield.
Hat-trick Yossi Benayoun plus masing-masing dua gol dari
Peter Crouch dan
Ryan Babel serta satu gol
Steven Gerrard membawa
The Reds meraih kemenangan terbesar dalam sejarah Liga Champions.
Meski lolos ke babak
knockout berkat kemenangan ini, laju Liverpool harus terhenti di semifinal saat mereka dilibas Chelsea.
8. Liverpool 4-0 Real Madrid
Liga Champions, 10 Maret 2009
Liverpool menyambut laga ini dengan keunggulan tipis 1-0 di Bernabeu, dan para fans hanya berharap hasil imbang 0-0 demi meloloskan
The Reds ke babak berikutnya. Kekuatan Madrid memang sudah tak seperti beberapa musim sebelumnya, tetapi mereka tetaplah berbahaya.
Satu orang pemain menjadi sorotan dalam laga ini:
Fernando Torres. Memendam rivalitas semasa di Atletico Madrid, bahkan harus menerima injeksi penghilang rasa sakit demi bisa tetap bermain dan menorehkan luka sedalam mungkin pada kubu
Los Blancos.
Dan misi serta pengorbanannya berhasil dengan sukses. membuka pesta gol
The Reds, sebelum
Steven Gerrard mencetak dua gol dan ditutup dengan tendangan
Andrea Dossena.
7. Everton 2-3 Liverpool
Liga Premier, 16 April 2001
Tak ada hal yang lebih indah ketimbang mengalahkan rival satu kota dalam laga
derby, terutama jika itu dilakukan dengan apik di kandang lawan - sama seperti yang diraih Liverpool dalam laga ini.
Lima gol, satu penalti yang gagal, klaim penalti yang ditolak, 12 kartu kuning dan satu kartu merah mewarnai partai panas
Derby Merseyside ini.
Emile Heskey membuka keunggulan Liverpool sebelum
Duncan Ferguson menyamakan kedudukan.0
Insiden berikutnya berturut-turut:
Markus Babbel membawa Liverpool kembali unggul,
Robbie Fowler gagal mengeksekusi penalti, Igor Biscan diusir keluar lapangan, dan
David Unsworth membuat skor kembali imbang 2-2 lewat tendangan penaltinya.
Gary McAllister kemudian menentukan kemenangan
The Reds dengan tendangan bebas spektakuler dari luar kotak penalti di menit 93, dan memastikan tiga poin ke seberang Merseyside.
6. Chelsea 4-4 Liverpool
Liga Champions, 14 April 2009
Satu lagi pertandingan yang menghibur di kancah Eropa, semua berkat permainan yang ketat dan penuh taktik.
Liverpool membutuhkan kemenangan dengan margin setidaknya dua gol menyusul kemenangan Chelsea 3-1 pada leg pertama di Anfield, jadi mereka pun tak memiliki niat untuk bertahan.
Banyak yang meragukan kalau Liverpool bisa menembus pertahanan Chelsea, namun mereka malah unggul 2-0 sampai pertengahan babak pertama lewat
Fabio Aurelio dan penalti
Xabi Alonso.
Chelsea merespon gol tersebut dengan mencetak dua gol lewat
Didier Drogba dan demi membuyarkan semua kerja keras Liverpool di babak pertama, namun tim tamu tetap pantang menyerah.
seolah membunuh asa Liverpool dengan membawa Chelsea unggul 3-2, tetapi dalam dua menit gol dari
Lucas Leiva dan
Dirk Kuyt membawa mereka balik unggul 4-3 (agregat 6-5) - dan satu gol lagi bakal menuntaskan mimpi mereka.
Sayangnya, mereka gagal melakukannya dan satu gol tersebut justru dipetik Chelsea lewat aksi
Frank Lampard yang meloloskan
The Blues ke semifinal dengan skor agregat 7-5 dan mengakhiri laga yang menegangkan tersebut dengan skor 4-4.
5. Liverpool 3-1 Olympiakos
Liga Champions, 08 Desember 2004
Ini adalah salah satu laga yang melapangkan jalan Liverpool menuju kejayaan mereka kala itu, dan sekali lagi semua berkat penampilan inspirasional dari sang kapten,
Steven Gerrard.
The Reds butuh menang dengan margin dua gol demi memastikan mereka lolos dari fase grup, tapi semuanya seakan sirna ketika membawa tim tamu memimpin.
Dengan barisan pemain 'kelas dua' macam
Chris Kirkland,
Djimi Traore,
Florent Sinama-Pongolle,
Antonio Nunez,
Harry Kewell,
Milan Baros, dan
Neil Mellor, mereka butuh tiga gol di babak kedua untuk lolos.
Hal itu sepertinya mustahil, namun membuat
start yang bagus untuk Liverpool dengan menyamakan kedudukan di awal babak kedua, namun penantian panjang untuk gol berikutnya seolah tak pernah berakhir.
Akhirnya saat laga tersisa kurang dari satu menit,
Neil Mellor membawa Liverpol unggul 2-1 dan dengan satu harapan yang mulai menipis, keajaiban terjadi. melepas umpan kepada yang dengan tendangan volinya membawa kepada kemenangan krusial dan bersejarah.
4. Liverpool 4-4 Arsenal
Liga Premier, 21 April 2009
Laga ini menandai penampilan gemilang meriam baru
The Gunners,
Andrei Arshavin.
Bintang Rusia tersebut membawa timnya unggul di pertengahan babak pertama memanfaatkan kesalahan
Javier Mascherano, namun sundulan
Fernando Torres menyamakan kedudukan di awal babak kedua.
Liverpool berbalik unggul lewat
Yossi Benayoun sebelum mencetak gol keduanya, kali ini memanfaatkan kesalahan
Alvaro Arbeloa. Satu kesalahan lagi dari
Fabio Aurelio, membuat mengemas
hat-trick tiga menit berselang.
Dua menit kemudian tendangan membuat kedudukan kembali imbang 3-3. Upaya Liverpool untuk terus menekan membuat pertahanan mereka terbuka, dan mencetak gol keempatnya lewat serangan balik di
injury time babak kedua.
Saat Arsenal berpikir kalau mereka telah memenangkan laga, dan Liverpool mulai kehilangan harapan untuk meraih poin, satu drama lagi terjadi saat berhasil menyamakan kedudukan tak lama berselang.
3. Manchester United 1-4 Liverpool
Liga Premier, 14 Maret 2009
Rivalitas antara Manchester United dan Liverpool selalu membuat pertemua keduanya menarik, tak terkecuali laga ini.
The Reds sepertinya akan dipermalukan di Old Trafford saat eksekusi penalti
Cristiano Ronaldo membawa tuan rumah unggul di menit 23, namun ternyata itu menjadi gol tunggal United dalam laga ini.
Dalam tempo lima menit, Liverpool berhasil menyamakan kedudukan lewat
Fernando Torres yang sebelumnya memanfaatkan kesalahan
Nemanja Vidic. Sebelum turun minum, tim tamu berbalik unggul lewat penalti
Steven Gerrard setelah ia dilanggar
Patrice Evra di kotak 16.
Penampilan buruk berlanjut di babak kedua ketika ia menjatuhkan saat hendak menuntaskan peluang, membuatnya diganjar kartu merah dan dari tendangan bebas yang tercipta,
Fabio Aurelio memperbesar keunggulan Liverpool menjadi 3-1.
Andrea Dossena kemudian menutup kemenangan manis Liverpool dengan tendangan
lob-nya. Dan meski United akhirnya menjadi juara musim tersebut, kekalahan memalukan dari sang rival abadi itu tak akan pernah bisa mereka lupakan.
2. Liverpool 3-3 AC Milan
Liga Champions, 25 Mei 2005
Mungkin tak ada lagi yang bisa dikatakan untuk laga ini selain 'luar biasa'.
Liverpool menyongsong laga ini dengan status
underdog karena skuad mereka yang kalah bersinar ketimbang Milan. Dan mereka seolah siap untuk menelan kekecewaan saat babak pertama dibuka.
Paolo Maldini mencetak gol cepat di awal pertandingan sebelum dua gol
Hernan Crespo membawa Milan menjauh saat memasuki jeda.
Masuknya
Dietmar Hamann di babak kedua memberi banyak perbedaan, membuat
Steven Gerrard lebih leluasa bergerak dan kapten Liverpool itu membangkitkan asa timnya dengan gol di menit 53, sebelum
Vladimir Smicer memperkecil ketinggalan menjadi 3-2 semenit kemudian.
Pelanggaran
Gennaro Gattuso terhadap di kotak terlarang memberi hadiah penalti untuk Liverpool yang dituntaskan oleh
Xabi Alonso - dalam waktu enam menit Liverpool membalikkan defisit tiga gol melawan salah satu tim dengan pertahanan terbaik, sungguh kebangkitan yang luar biasa.
Tak cukup di situ, pemain yang kurang diperhatikan di Anfield kemudian menjadi pahlawan.
Djimi Traore menghalau sundulan
Andriy Shevchenko di garis gawang, sebelum kiper
Jerzy Dudek bermain gemilang untuk menggagalkan dua peluang dari jarak dekat.
Dan sekali lagi gagal menaklukkan , kali ini dalam drama adu penalti yang menentukan, demi membawa Liverpool merengkuh gelar Liga Champions kelima mereka.
1. Liverpool 5-4 Alaves
Piala UEFA, 16 Mei 2001
Laga ini menempati posisi teratas karena memiliki segala yang diharapkan dari sebuah pertandingan sepak bola - menarik, menghibur sekaligus menegangkan dan mungkin adalah salah satu laga terbaik sepanjang masa.
Lebih menarik lagi adalah fakta bahwa laga ini bak David versus Goliath -
The Reds adalah klub besar yang tengah mengejar gelar ketiga mereka, sementara
Deportivo Alaves adalah klub Spanyol yang relatif tak dikenal.
Markus Babbel membawa Liverpool unggul cepat sebelum digandakan
Steven Gerrard hanya dalam tempo 20 menit, namun pergantian efektif yang dilakukan Alaves dengan memasukkan
Ivan Alonso di menit 23 membuahkan hasil kala ia mencetak gol lima menit kemudian.
Pelanggaran kiper Alaves terhadap
Michael Owen berbuntut penalti yang dituntaskan sempurna oleh
Gary McAllister demi membawa Liverpool unggul mutlak 3-1 memasuki jeda turun minum.
Pertandingan babak kedua dimulai dengan cepat, dan
Javi Moreno segera membobol gawang Liverpool di menit 48 diikuti gol keduanya di menit 51 untuk membawa Alaves menyamakan kedudukan 3-3.
Keyakinan Alaves yang membumbung tinggi seolah dibuyarkan
Robbie Fowler dengan golnya di menit 73 tetapi mantan pemain Manchester United,
Jordi Cruyff membuyarkan kemenangan Liverpool di menit akhir dan memaksa laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Di babak tambahan ini, kembali tercipta drama, dengan dua gol yang dibatalkan untuk kedua kubu serta satu kartu merah untuk pemain Alaves, Magno di 15 menit pertama.
Kapten Alaves,
Antonio Karmona, pun menerima kartu kuning kedua dan dari tendangan bebas tersebut
Delfi Geli melesakkan bola ke gawang sendiri - pertandingan pun disudahi dengan
golden goal bunuh diri.
Sembilan gol, dua kartu merah, satu penalti, dua kali bangkit dari ketinggalan, satu gol bunuh diri dan gol yang menyamakan kedudukan di menit akhir dalam partai final yang melengkapi gelar
treble - sungguh partai yang sulit dilupakan.
(bola/row)