7 Tim Yang Paling Sering Tampil di Final Liga Champions
Aga Deta | 31 Mei 2017 10:06
Bola.net - Bola.net - Real Madrid akan menghadapi dalam final Liga Champions pada akhir pekan ini. Masing-masing tim berambisi untuk meraih gelar ke-12 dan ke-3 dalam kompetisi elit Eropa.
Los Blancos merupakan juara bertahan Liga Champions dan bertekad menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan trofi tersebut pada era sekarang. Sementara itu, Bianconeri terakhir kali mengangkat trofi tersebut pada tahun 1996.
Dengan demikian, baik Madrid maupun Juventus sudah tidak asing dengan final baik dengan nama Piala Eropa maupun Liga Champions. Namun, siapakah tim yang paling sering tampil di sana?
Berikut ini tujuh tim yang paling sering bermain di final Liga Champions seperti dilansir Sokka.
Real Madrid

Real Madrid mencapai final Eropa ke-15 setelah mengalahkan Atletico Madrid dengan agregat 4-2. Los Blancos sudah memenangkan 11 trofi Liga Champions dalam sejarah keikutsertaan mereka dalam ajang tersebut. Madrid tentu saja mengincar trofi ke-12 saat mereka menghadapi raksasa Italia Juventus.
Los Blancos memenangkan trofi lima kali beruntun antara tahun 1955 dan 1960 saat masih bernama Piala Eropa. Tidak ada tim yang berhasil mempertahankan gelar tersebut sejak berganti nama menjadi Liga Champions. Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo ingin mencoba menulis sejarah baru di Cardiff.
AC Milan

Raksasa Italia AC Milan menempati urutan kedua dalam daftar ini dengan 11 penampilan di final. Rossoneri telah mengangkat trofi sebanyak 7 kali terakhir kali melakukannya pada 2007 saat mereka mengalahkan tim Premier League, Liverpool.
Milan saat ini sedang kesulitan di pentas domestik dan hanya mampu finis di peringkat keenam dalam ajang Serie A. Akibatnya, Milan bisa dipastikan tidak akan bermain di Liga Champions pada musim depan.
Bayern Munchen

Raksasa Bundesliga Bayern Munchen sudah bermain dalam 10 final Liga Champions dan berhasil menjadi juara lima kali. Mereka terakhir kali mengangkat trofi pada 2013 saat mengalahkan rival senegaranya Borussia Dortmund di stadion Wembley.
Bayern tentu saja tidak akan pernah melupakan kekalahan final dari Chelsea pada tahun 2012 di kandang mereka sendiri. Pada tahun 1999 mereka juga mengalami kekalahan yang menyakitkan setelah Manchester United mencuri kemenangan pada menit akhir untuk menyempurnakan treble di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.
Juventus

Finalis tahun 2017, Juventus sebelumnya sudah pernah menembus final dalam delapan kesempatan. Namun, mereka termasuk tim yang paling apes di Liga Champions karena dari sekian kesempatan tersebut baru meraih juara sebanyak dua kali.
Pada final terakhir musim 1997-98, Juventus menyerah dengan 1-0 dari lawan mereka tahun ini Real Madrid di Amsterdam Arena di Belanda. Si Nyonya Tua tentu berharap bisa melewati final tahun ini dengan senyuman.
Barcelona

Barcelona menjadi tim yang paling dominan di panggung Eropa dalam sepuluh tahun terakhir. Mereka berhasil memenangkan empat trofi Liga Champions dalam waktu yang sangat singkat.
Barcelona meraih juara tahun 2006, 2009, 2011 dan 2015. Keempatnya menambah trofi yang pernah dimenangkan pada tahun 1992. Sayangnya, tahun ini mereka tersingkir di babak perempat final oleh Juventus.
Liverpool

Satu-satunya perwakilan Inggris dalam daftar ini adalah Liverpool. Mereka telah memenangkan trofi Liga Champions sebanyak lima kali setelah bermain dalam tujuh final.
Terakhir kali Liverpool mengangkat trofi tersebut pada tahun 2005 ketika mereka mampu membalikkan keadaan setelah tertinggal 3-0 dalam adu penalti melawan AC Milan. Penampilan terakhir mereka di final terjadi pada 2007 saat mereka kalah dari AC Milan.
Benfica

Raksasa Portugal Benfica sudah pernah menembus final Liga Champions sebanyak tujuh kali. Mereka memenangkan trofi tersebut pada tahun 1961 dan 1962 dengan mengalahkan Barcelona dan Real Madrid di partai puncak.
Aguias terakhir kali mencapai final pada tahun 1990 tapi AC Milan masih terlalu kuat buat mereka. Sven-Goran Eriksson kala itu dipaksa menyerah dengan skor tipis 1-0.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56
-
Juventus Terpuruk, Jalani Tren Tanpa Kemenangan Terpanjang Sejak 2009
Liga Italia 23 Oktober 2025, 20:41
-
Juventus dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Liga Champions 23 Oktober 2025, 18:46
-
Liga Champions 23 Oktober 2025, 18:29

LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







