Barisan Pemain Top yang Lambat Bersinar

Miroslav Klose

Miroslav Klose

Striker Jerman satu ini sebelumnya lebih terlatih sebagai tukang kayu, sebelum ia akhirnya memutuskan untuk pindah ke Kaisterslautern di usia 20 tahun dan bermain paruh-waktu di tim semenjana divisi lokal Jerman. Namun Klose terbukti tak salah menjatuhkan pilihan dengan menekuni dunia olah kulit bundar. Pemain Lazio kini menjadi top skorer Piala Dunia, mengalahkan legenda Brasil - Ronaldo, dengan koleksi 16 gol.

Didier Drogba

Didier Drogba

Drogba baru mencatat debut profesional bersama Le Mans di usia 18 tahun. Kala itu klub bermain di Ligue 2. Ia baru mengikat kontrak profesional pertamanya di usia 21 tahun. Usai menyelesaikan musim 2002/03 dengan 17 gol, ia lantas pindah ke Marseille dan membawa klub masuk ke final Piala UEFA 2004.

Aksi Drogba lantas memancing ketertarikan Chelsea. Pemain Pantai Gading pun tak salah menerima pinangan klub London. Ia tercatat membuat lebih dari 100 gol untuk The Blues dan merasakan berbagai gelar juara penting seperti Liga Champions dan Premier League.

Gabriel Batistuta

Gabriel Batistuta

Batistuta sebenarnya lebih tertarik untuk bermain basket, lantaran tinggi badannya amat mendukung untuk olahraga yang berasal dari Amerika Serikat tersebut. Namun usai Argentina menjadi juara Piala Dunia 1978, yang membuatnya terkagum-kagum dengan aksi Mario Kempes, sang pemain lantas memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk sepakbola.

Batistuta memulai karirnya di Newell's Old Boys pada tahun 1988 atau ketika berusia 19 tahun. Namun puncak performanya dicapai ketika ia bermain di Fiorentina. Aksi Batigol di La Viola membuat dirinya ada di urutan ke-11 pencetak gol terbanyak Serie A sepanjang masa, dengan 184 gol dari 318 pertandingan.

Javi Varas

Javi Varas

Javi Varas merupakan pemain sepakbola profesional Spanyol yang kini bermain sebagai kiper Real Valladolid. Ia membuat debutnya di kompetisi La Liga sebagai pemain profesional di usia 27 tahun bersama Sevilla, tepatnya di 17 Januari 2009, kala timnya menang 1-0 di kandang sendiri atas Numancia.

Salah satu penampilan terbaik Varas yang mungkin masih layak dikenang hingga saat ini adalah aksinya di Oktober 2011. Kala itu ia bermain apik di laga yang berakhir 0-0 melawan Barcelona dan menjadi Man of the Match, berkat delapan penyelamatan, termasuk di antaranya menepis tendangan penalti Lionel Messi.

Rickie Lambert

Rickie Lambert

Rickie Lambert dilepas oleh akademi Liverpool di usia 15 tahun dan ia mengalami hal yang sama bersama Blackpool, usai hanya bermain di dua laga selama tiga tahun karirnya di klub.

Namun Lambert tak menyerah, meski banyak orang sudah meminta dirinya untuk mempertimbangkan mengubah profesi. Ia lantas bekerja di sebuah pabrik bir dengan gaji 20 pounds per hari dan terus berlatih setiap hari demi menunjukkan performa terbaik bersama tim League 4, Macclesfield.

Dari situ, karir Lambert berlanjut ke Stock Dale, Bristol Rovers, sebelum akhirnya ia datang ke Southampton. Sang pemain menjadi top skorer Soton selama tiga musim beruntun dan membantu timnya promosi ke Premier League.

Aksi hebat Lambert terus berlanjut hingga akhirnya Liverpool, klub yang pernah menolaknya, membeli dirinya dengan harga 4 juta poundsterling di usianya yang sudah memasuki usia 29 tahun. Tak hanya itu, sang pemain juga masuk skuat Inggris untuk Piala Dunia 2014 di Brasil musim panas lalu.