Best XI Serie A: Napoli yang Juara, Inter Milan yang Mendominasi di Starting XI, dan Magis McTominay

Afdholud Dzikry | 2 Desember 2025 08:40
Best XI Serie A: Napoli yang Juara, Inter Milan yang Mendominasi di Starting XI, dan Magis McTominay
Scott McTominay menguasai bola dalam laga Serie A antara Roma dan Napoli di Roma, Minggu, 30 November 2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Bola.net - Ajang bergengsi Gran Gala del Calcio baru saja merilis daftar Tim Terbaik Serie A musim 2024-2025. Penghargaan ini menjadi bukti sahih performa gemilang para aktor lapangan hijau di Liga Italia sepanjang tahun.

Meskipun Napoli keluar sebagai peraih Scudetto, dominasi justru ditunjukkan oleh Inter Milan dalam susunan 11 pemain terbaik. Nerazzurri mengirimkan perwakilan terbanyak dalam daftar prestisius yang dipilih langsung oleh sesama pesepak bola tersebut.

Advertisement

Sorotan utama tertuju pada gelandang Napoli, Scott McTominay, yang sukses menyabet gelar Pemain Terbaik Musim Ini. Selain itu, nama gelandang berdarah Indonesia, Tijjani Reijnders, juga masuk dalam jajaran elite meski kini sudah tidak merumput di Italia.

Malam penghargaan di Milan ini menjadi panggung pengakuan bagi mereka yang tampil konsisten. Berikut adalah ulasan lengkap per lini dari susunan pemain terbaik Liga Italia musim lalu.

1 dari 12 halaman

Kiper: Mile Svilar

Sektor penjaga gawang mutlak menjadi milik Mile Svilar yang tampil fenomenal bersama AS Roma. Musim lalu adalah panggung pembuktian kiper muda ini sebagai pilihan utama di bawah mistar gawang Serigala Ibu Kota.

Ia tampil penuh dalam 38 pertandingan dengan catatan hampir setengahnya berakhir clean sheet. Nilai pasarnya kini melonjak drastis setelah menyingkirkan pesaing kuat seperti David de Gea dan Yann Sommer.

2 dari 12 halaman

Bek Kanan: Denzel Dumfries

Bek Kanan: Denzel Dumfries

Denzel Dumfries tampil dalam laga Liga Champions antara Union St. Gilloise dan Inter Milan di Brussels, Selasa, 21 Oktober 2025. (c) AP Photo/Omar Havana

Posisi bek kanan ditempati oleh Denzel Dumfries yang menjadi kepingan vital dalam skema permainan Simone Inzaghi. Pemain Inter Milan ini akhirnya masuk dalam tim terbaik setelah konsisten meneror sisi sayap lawan.

Dumfries sukses mencetak tujuh gol dan tiga assist yang sangat krusial bagi perjalanan Nerazzurri. Ia berhasil mengalahkan Giovanni Di Lorenzo yang sebelumnya mendominasi penghargaan ini dua tahun berturut-turut.

3 dari 12 halaman

Bek Tengah: Alessandro Bastoni

Nama Alessandro Bastoni seolah menjadi langganan tetap dalam daftar bek tengah terbaik Serie A. Ini adalah kali keempat bek andalan Inter Milan tersebut masuk dalam Top 11 Gran Gala del Calcio.

Meski Inter gagal juara, peran Bastoni di lini pertahanan tetap tak tergantikan sebagai bek modern. Ia mencatatkan hampir 60 penampilan di semua kompetisi dengan performa yang sangat stabil.

4 dari 12 halaman

Bek Tengah: Amir Rrahmani

Pendamping Bastoni di jantung pertahanan adalah tembok kokoh Napoli, Amir Rrahmani. Bek asal Kosovo ini menjadi satu-satunya konstanta di lini belakang Napoli saat meraih dua Scudetto dalam tiga tahun terakhir.

Rrahmani tampil penuh dalam 38 laga liga dan menjadi pemimpin sejati saat rekan duetnya berganti-ganti. Ia sukses menyisihkan kandidat lain seperti Francesco Acerbi dan Alessandro Buongiorno berkat ketangguhannya.

5 dari 12 halaman

Bek Kiri: Federico Dimarco

Sektor kiri pertahanan dikuasai oleh Federico Dimarco yang tampil eksplosif sepanjang musim. Ia kembali terpilih sebagai bek kiri terbaik mengulangi prestasinya pada tahun sebelumnya.

Dimarco menyisihkan pesaing seperti Angelino dan Nuno Tavares berkat kontribusi assist dan golnya yang memukau. Kualitas umpan silang dan stamina tingginya menjadi senjata mematikan bagi Inter Milan.

6 dari 12 halaman

Gelandang: Tijjani Reijnders

Satu nama yang menarik perhatian di lini tengah adalah masuknya Tijjani Reijnders. Gelandang yang sempat menjadi nyawa permainan AC Milan ini terpilih meski kini telah berseragam Manchester City.

Reijnders menjadi sinar terang di tengah musim sulit Rossoneri dengan sumbangan 10 gol dan lima assist. Transfer mahalnya ke Inggris senilai 55 juta Euro menjadi bukti kualitas gelandang keturunan Maluku tersebut.

7 dari 12 halaman

Gelandang: Nicolo Barella

Nicolo Barella kembali menegaskan statusnya sebagai gelandang terbaik Italia saat ini. Penggawa Inter Milan ini memecahkan rekor sebagai pemain yang paling sering masuk dalam tim terbaik Gran Gala del Calcio.

Ini adalah ketujuh kalinya secara beruntun Barella terpilih dalam Top 11, melampaui legenda seperti Gianluigi Buffon. Konsistensinya menjaga ritme permainan Inter membuatnya tak tergoyahkan di lini tengah.

8 dari 12 halaman

Gelandang: Scott McTominay

Bintang utama malam penghargaan ini tentu saja jatuh kepada Scott McTominay. Gelandang Napoli ini tidak hanya masuk tim terbaik, tetapi juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A secara keseluruhan.

Pemain yang dijuluki "McFratm" oleh publik Naples ini menjadi kunci sukses Napoli meraih Scudetto di bawah asuhan Antonio Conte. Gol-gol krusialnya di laga genting membuatnya lebih unggul dari Hakan Calhanoglu.

9 dari 12 halaman

Penyerang: Moise Kean

Di lini depan, kebangkitan karier Moise Kean bersama Fiorentina mendapat pengakuan layak. Setelah masa-masa sulit di luar negeri dan Juventus, Kean menemukan ketajamannya kembali di Florence.

Striker ini mencatatkan musim terbaik dalam kariernya dengan torehan 19 gol di liga. Kean menjadi runner-up top skor dan tampil sebagai predator kotak penalti yang menakutkan lawan.

10 dari 12 halaman

Penyerang: Mateo Retegui

Satu lagi pemain yang masuk daftar meski sudah pindah liga adalah Mateo Retegui. Mantan bomber Atalanta ini adalah pencetak gol terbanyak Serie A musim lalu dengan catatan 25 gol.

Ketajamannya di depan gawang membuat klub Arab Saudi, Al-Qadsiah, rela menebusnya dengan harga fantastis. Retegui menjadi Capocannoniere Italia pertama sejak era Filippo Inzaghi pada tahun 1997.

11 dari 12 halaman

Penyerang: Lautaro Martinez

Melengkapi trisula lini depan, ada kapten Inter Milan, Lautaro Martinez. Striker asal Argentina ini terus memecahkan rekor gol dan menjadi penyerang asing tersubur sepanjang masa Inter.

Lautaro mencetak 12 gol di liga dan total 24 gol di semua kompetisi musim lalu. Ia menyisihkan nama-nama besar seperti Marcus Thuram dan Ademola Lookman untuk satu tempat di lini serang.

12 dari 12 halaman

Pelatih: Antonio Conte

Arsitek di balik kesuksesan Napoli, Antonio Conte, dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik. Conte membuktikan tangan dinginnya dengan langsung membawa Napoli juara di musim pertamanya, mengulangi sukses di Juve dan Chelsea.

Mantra "amma fatica" atau kerja keras yang ia tanamkan berhasil mengubah Napoli menjadi tim juara meski ditinggal banyak bintang. Ini adalah gelar pelatih terbaik kelima bagi Conte, mengungguli Simone Inzaghi dan Cesc Fabregas.