Deretan Pesepakbola Dunia yang Putar Haluan ke Dunia Politik

Roman Pavlyuchenko

Pesepakbola asal Rusia ini merupakan salah satu idola masyarakat negaranya. Bagaimana tidak selama membela timnas, Pavlyuchenko berhasil melesakkan 21 gol dari 51 penampilan. Berkat kepopulerannya tersebut, mantan bintang Tottenham Hotspur ini kemudian menggunakan pengaruhnya yang besar untuk menjabat sebagai DPR di kota Stavropol, mewakili partai dari Vladimir Putin.

Zico

Legenda sepak bola Brasil ini merupakan salah satu anggota skuat Samba yang tampil paling bersinar di Piala Dunia 1982. Meski gagal menjadi juara, permainan indah yang ditampilkan Zico dkk membuat banyak pihak melabeli mereka sebagai skuat terbaik yang pernah dimiliki Brasil.

Selepas pensiun, Zico yang kini menekuni bidang manajerial itu sempat menjabat sebagai Menteri Olah Raga di Brasil. *ralat*

Oleg Blokhin

Saat masih bernama Uni Soviet, sosok Oleg Blokhin bersinar sebagai penyerang terbaik negeri tersebut. Kehebatannya bahkan membuatnya dianugerahi gelar pemain terbaik Uni Soviet sebanyak 3 kali, pemain terbaik Ukraina sebanyak 9 kali, dan yang paling mentereng adalah anugerah Ballon d'Or. Perjalanan karirnya di politik dimulai saat dirinya menjabat sebagai anggota parlemen Ukraina pada tahun 1998. Pada tahun 2002, Blokhin kembali terpilih untuk menduduki jabatan yang sama.

George Weah

Satu-satunya pesepakbola asal Afrika yang meraih Ballon d'Or ini merupakan sosok idola layaknya seorang pahlawan di Liberia. Setelah pensiun, Weah sempat mencoba bersaing dalam pemilihan presiden Liberia di tahun 2005. Namun karena kurangnya pengetahuan di dunia politik, ia pun gagal. Di tahun 2014 lalu, Weah terpilih menjadi salah satu anggota Majelis Tinggi di Liberia.

Carlos Valderrama

Carlos Valderrama adalah salah satu pesepakbola paling ikonik di era akhir 80 dan 90'an. Kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar juga sudah diakui seluruh dunia. Pada tahun 2013, sebuah partai politik di Kolombia mencalonkan Valderrama sebagai salah satu kandidat mereka dalam perebutan kursi di pemerintahan. Meski gagal, kepopuleran Valderama telah berjasa membuat wakil dari partai tersebut terpilih menjadi presiden Kolombia dalam dua periode.

Romario

Striker yang menginspirasi Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 ini juga dikenal sebagai salah satu legenda Barcelona. Selepas pensiun Romario juga ikut merambah dunia politik, seperti seniornya, Zico. Bedanya Romario tidak mengajukan diri, melainkan diminta maju oleh publik setempat. Kecintaan besar rakyat Brasil terhadapnya terbukti dengan kemenangan Romario dalam pemilu di tahun 2010.