Piala Dunia 2018 - Sejarah Yang Terulang, Kutukan Yang Terangkat
Gia Yuda Pradana | 19 Juli 2018 12:59
Bola.net - Bola.net - Piala Dunia 2018 di Rusia akan menjadi salah satu Piala Dunia yang paling dikenang. Banyak faktor yang membuatnya demikian.
Ada sejarah yang terulang. Namun ada pula 'kutukan' yang terangkat.
Dirangkum dari FIFA.com dan beberapa sumber lain, berikut beberapa di antaranya.
Nestapa Juara Bertahan

Ada sebuah pola yang terus terulang dalam beberapa edisi terakhir Piala Dunia. Tren negatif ini melibatkan tim-tim juara bertahan asal Eropa.
Mungkin tak banyak yang memprediksi kalau Jerman bakal kandas di fase grup Rusia 2018. Namun seperti tiga 'pendahulunya', itulah yang terjadi pada mereka.
Sejak pergantian milenium, tim juara bertahan dari Eropa selalu tersingkir di babak awal. Mereka adalah Prancis (juara 1998), Italia (juara 2006), Spanyol (juara 2010) dan Jerman (juara 2014).
Argentina Menghantui Nigeria

Nigeria pertama kali lolos ke Piala Dunia adalah pada tahun 1994. Sejak itu, Nigeria hampir selalu berada satu grup dengan Argentina.
Hanya di Prancis 1998 lah Nigeria terhindar dari Argentina.
Namun setiap kali bertemu dengan Argentina di Piala Dunia, Nigeria selalu kalah. Kekalahan mereka pun selalu dengan margin satu gol.
Di Amerika 1994, Nigeria kalah 1-2. Di Korea-Jepang 2002, Nigeria kalah 0-1. Di Jerman 2006, Nigeria tidak lolos kualifikasi. Di Afrika Selatan 2010, Nigeria kalah 0-1. Di Brasil 2014, Nigeria kalah 2-3. Di Rusia 2018, Nigeria kalah 1-2.
Meksiko dan Laga Kelima

Tujuh edisi secara beruntun (sejak 1994), Meksiko selalu lolos ke babak 16 besar Piala Dunia. Namun tujuh edisi beruntun pula Meksiko selalu gagal melangkah ke babak selanjutnya.
Sejak 1994, Meksiko selalu gagal mencapai laga kelima (perempat final).
Tahun ini, El Tri kembali kalah di laga keempat (babak 16 besar). Mereka dikandaskan Brasil 0-2 di Samara.
Selama ini, prestasi terbaik Meksiko di Piala Dunia adalah perempat final. Mereka dua kali mencapainya, tapi selalu sebagai tuan rumah, yakni di edisi 1970 dan 1986.
Derita Amerika Selatan di Eropa

Sampai perempat final, Amerika Selatan masih menyisakan dua wakil, yakni Uruguay dan Brasil. Namun keduanya tereliminasi.
Uruguay dikalahkan Prancis 0-2, sedangkan Brasil ditekuk Belgia 1-2.
Tim-tim Amerika Selatan pun kembali gagal menjuarai Piala Dunia yang digelar di Eropa. Sudah 60 tahun berlalu sejak terakhir kali ada tim Amerika Latin menjadi juara di Benua Biru.
Tim Amerika Latin terakhir yang menjuarai Piala Dunia di Eropa adalah Brasil, yang mengalahkan tuan rumah Swedia 5-2 pada tahun 1958.
Inggris dan Adu Penalti

Kutukan adu penalti yang menaungi Inggris selama hampir 30 tahun akhirnya terangkat.
Inggris menghadapi Kolombia di babak 16 besar. Laga berkesudahan imbang 1-1 di waktu normal. Tak ada gol tercipta di extra time, laga pun berlanjut ke babak yang ditakuti Inggris - adu penalti.
Semua berawal dari kekalahan adu penalti melawan Jerman Barat di semifinal 1990 silam. Setelah itu, Inggris berturut-turut kalah dalam adu penalti melawan Argentina di babak 16 besar 1998, dan melawan Portugal di perempat final 2006.
Inggris selalu kalah dalam tiga adu penalti di Piala Dunia sebelum Rusia 2018. Kutukan itu terangkat dengan kemenangan adu penalti atas Kolombia.
Samurai Blue Patahkan Tabu

Jepang mengawali kiprahnya di Piala Dunia 2018 dengan cara yang mengesankan. Samurai Blue mengalahkan Kolombia 2-1 di matchday pertama Grup H.
Itu adalah kemenangan yang bersejarah.
Kemenangan itu tercatat sebagai kemenangan pertama Jepang di Piala Dunia yang digelar di Eropa. Tak kalah penting, itu juga merupakan kemenangan pertama wakil Asia atas Amerika Selatan di Piala Dunia.
Wakil-wakil Asia harus melalui 18 pertandingan untuk meraih kemenangan pertama atas wakil-wakil Amerika Selatan di turnamen ini (M1 S3 K14). [initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02
-
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32
-
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53
-
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56








