Sepakbola Dalam Cengkeraman Bisnis
Editor Bolanet | 3 Agustus 2009 16:24Bola.net - Akhir-akhir ini dunia sepakbola diguncang oleh kekuatan uang. Manchester City yang menghamburkan uangnya setelah dibeli oleh Sheikh Mansour, Madrid yang gila-gilaan membeli pemain anyar dengan bandrol selangit, dan banyak lagi fenomena di lapangan hijau yang berkaitan dengan uang dalam jumlah besar. Tentu saja tidak salah apabila banyak pemilik klub yang berorientasi pada hukum klasik ekonomi. "High risk, high return". Secara gampang, ungkapan ini berarti semakin banyak investasi yang dikeluarkan, semakin besar pula kemungkinan pendapatan yang dia terima. Apalagi, saat ini dunia sepakbola sudah menjadi bisnis yang sangat menguntungkan. Namun, apakah hukum ini juga sahih hingga kini? Tentu saja, masih ada ruangan perdebatan hingga kini. Manchester City tumbang dalam serangkaian uji coba di Afrika Selatan, Real Madrid, yang diperkuat pemain termahal dunia harus bertekuk lutut di ajang Peace Cup. Bahkan klub dengan "materi pas-pasan" seperti Aston Villa bisa menjuarai ajang tersebut. Mungkin kita bisa mengingat saran dari Michel Platini beberapa saat lalu. Sepakbola harus lebih menunjukkan jati dirinya sebagai ajang olahraga dengan nilai sportifitas dan bukan hanya ajang bisnis belaka. Yang seringnya menganut prinsip menghalalkan segala cara demi mencari untung. (kpl/bola)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30 -
Meski Baru Kalah Beruntun, Enzo Maresca Tak Anggap Liverpool Lawan Mudah
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29