Sepakbola Indonesia, Dari Hiburan Rakyat Menjadi Tragedi
Editor Bolanet | 5 Juni 2012 21:25Bola.net -
Demikianlah bunyi ikrar suporter Indonesia pada saat Jambore Suporter tahun 2007 yang menjadi tonggak sejarah suporter di Indonesia. Namun sepertinya ikrar tersebut kini telah menjadi masa lalu dan perlahan mulai hilang berganti dengan tragedi yang melibatkan aktor dengan nama yang sama, suporter.
Kematian 9 suporter sepakbola saat mendukung tim pujaannya bertanding hanya dalam tempo 4 bulan adalah jelas pukulan telak untuk insan sepakbola nasional. Dari sebuah hiburan rakyat berubah menjadi tangis rakyat tak berujung.
Dirunut jauh ke belakang, tragedi tewasnya suporter tersebut memang bukan kejadian baru di sepakbola tanah air. Namun kejadian dalam 4 bulan terakhir ini seperti layaknya akumulasi dari kejadian-kejadian sepanjang tahun dari kisruh sepakbola Indonesia.
Tewasnya lima suporter Persebaya saat mendukung Green Force bertanding melawan Persibo Bojonegoro pada Maret lalu hanyalah awal. Selang dua bulan kemudian, tiga suporter tewas usai menonton laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung, dan belum usai kesedihan itu, kembali satu suporter meregang nyawa saat mendukung Persebaya melawan Persija Jakarta IPL, Minggu (03/6) seakan semakin membuat mendung wajah persepakbolaan Indonesia.
Korban tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut menjadi korban
Yang paling memprihatinkan jelas dua kejadian yang pertama. Tanpa mengecilkan arti dari tragedi yang terakhir, dua kejadian yang menelan korban sebanyak 8 suporter itu memiliki motif dan asal muasal yang sama, permusuhan antar suporter.
Lima Bonekmania yang sedang dalam perjalanan ke Bojonegoro tak mampu melanjutkan perjalanannya setelah mereka gagal melewati Lamongan, basis terbesar suporter Persela Lamongan, LA Mania dan berakhir dengan tragis.
Begitu pula dengan kejadian di laga klasik Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Utama Bung Karno. Tiga korban adalah suporter yang menjadi korban tuduhan membabi buta pendukung Persija bahwa mereka adalah suporter Persib yang bahkan hingga sekarang belum jelas mendukung siapa mereka sebenarnya.
Begitu mudahnya nyawa melayang di tangan para pendukung tim sepakbola. Masih layakkah mereka disebut sebagai suporter yang secara harfiah memiliki arti memberikan dukungan? bukan sebagai pencabut nyawa seseorang?. Inikah bentuk militansi bagi kita yang menyebut diri sebagai suporter sejati?.
Namanya militansi tentu saja hal yang satu ini tidak akan bisa dipisahkan dari aksi para suporter bola. Baik dalam arti positif yang tentunya akan menghasilkan apresiasi positif juga atau dalam arti negatif yang menghasilkan sebuah fanatisme buta dan tak jarang berbenturan dengan idealisme dan kepentingan dari pihak lain.
Balas dendam bukanlah sebuah solusi selain memperburuk keadaan (bolajabar)
Fanatisme buta menjadi akar permusuhan antar suporter selama lebih dari satu dekade ini, dan balas dendam menjadi bumbu penyedap dari cerita heroik para suporter. Benar apa yang dikatakan oleh penyair dan nasionalis Skotlandia Hugh MacDiarmid (1892–1978) yang mengatakan, fanatisme dalam sepakbola dan intelektualitas yang tinggi jarang berjalan bersama.
Dengan keadaan seperti itu, mereka bukan lagi bagian dari suporter. Tetapi mereka adalah gerombolan pengacau dan perusuh tanpa hati nurani. Sebuah definisi mengejutkan mengenai gerombolan atau mob, yakni bahwa mereka adalah an angry group with many hands but no brains. Ya, banyak tangan tapi tanpa otak.
Menganalisis lebih jauh mengenai sejarah dan pangkal masalah dari kelompok suporter yang berseteru jelas butuh waktu panjang. Sebagai langkah antisipasi cepat sudah saatnya bagi seluruh stakeholder sepakbola nasional kembali ke kultur nenek moyang bangsa Indonesia yang lebih menonjolkan kebersamaan dan tepo seliro sebagai dasar untuk berhubungan satu sama lain tak terkecuali bagi suporter.
Rivalitas di dalam stadion boleh panas, tapi di luar, kita semua saudara
Dan semoga apa yang ada dalam sebuah ungkapan victoria concordia crescit, kemenangan berkembang dari harmoni, menjadi kenyataan. Bukan kemenangan antar golongan atau satu suporter saja, tetapi kemenangan untuk sepakbola Nasional secara menyeluruh.
Bravo sepakbola Indonesia!! (bola/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Madura United Prihatin Insiden Bentrokan Antar Suporter
Bola Indonesia 7 November 2016, 19:21 -
Litbang SOS: Suporter Persebaya Paling Banyak Tewas
Bola Indonesia 7 November 2016, 19:14 -
Edy Rahmayadi Siapkan Program Pembinaan Suporter
Bola Indonesia 28 Oktober 2016, 18:47 -
Suporter Kembali Jadi Korban, SOS: Sepakbola Adalah Hiburan, Bukan Pemakaman
Bola Indonesia 25 Oktober 2016, 15:32 -
Suporter Persib Tewas Dikeroyok Oknum Suporter Lain
Bola Indonesia 24 Oktober 2016, 13:24
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03 -
Link Live Streaming AS Monaco vs Tottenham - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:01 -
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04