Terburuk vs Terbaik Dari Yang Tersingkir (Bag1)
Editor Bolanet | 2 Juli 2010 20:15Bola.net - Oleh: Fajar Rahman
Piala Dunia Afrika Selatan 2010 ini sudah memasuki babak perempat final dengan menyisakan 8 tim terbaik yang mampu bertahan sejauh ajang pesta sepak bola dunia ini digelar. Dari 32 tim peserta Piala Dunia ini tercatat sudah ada 24 tim yang tereliminasi, baik tersingkir di babak penyisihan grup atau di babak 16 besar.
Dari tim-tim yang tereliminasi di babak penyisihan tersebut BOLA.NET mempunyai catatan tersendiri mengenai beberapa pemain yang mendapatkan predikat terbaik dan terburuk. Menarik sekali jika mereka dikumpulkan dalam tim, itu berarti akan ada dua tim yaitu Tim Terbaik dan Tim Terburuk.
Sesuai dengan namanya, Tim Terburuk berisikan pemain-pemain yang telah mencatat rekor terburuk atau boleh dibilang memalukan dalam penampilannya di Piala Dunia ini. Sedangkan Tim Terbaik merupakan kebalikannya, tim ini bermaterikan pemain-pemain yang berhasil menorehkan nama mereka di statistik atau juga konsistensi mereka sepanjang permainan, meskipun tim mereka gagal total.
Pemain Terburuk di Tim Terburuk
Ri Myong-Guk (Korea Utara), kesalahannya dalam mengantisipasi tendangan Maicon adalah awal dari catatan daftar kesalahannya. Dia tidak bisa menebak bola dari Maicon itu sebuah tendangan atau umpan. Sedangkan 7 gol dari pemain Portugal yang bersarang di gawangnya dapat meyakinkan Anda betapa memalukannya kiper satu ini.
-Bek Kanan, Gianluca Zambrotta (), melihat penampilannya di Piala Dunia 2006 di Jerman, ada sedikit keraguan untuk menjadikannya sebagai bek kanan terburuk. Namun dengan melihat sepak terjangnya di Afrika Selatan, maka dengan terpaksa kami menjadikannya sebagai pemain pecundang dari tim pecundang di posisi bek kanan.
-Bek Tengah:
-Fabio Cannavaro (Italia), usianya sudah tidak bisa disebut muda lagi bagi pemain sepak bola, sifat arogan yang dimiliki, serta keteledorannya menjaga lini pertahanan Azzurri maka secara otomatis kapten tim Italia ini menjadi bek tengah terburuk. Tiga gol ke gawang Italia bermula dari kesalahannya menjaga Antolin Alcaraz, Shane Smeltz dan Kamil Kopunek. Sebuah akhir karir tim nasional yang buruk bagi Cannavaro.
-Eric Abidal (), pemain belakang ini sebenarnya sudah tidak ingin diikutsertakan dalam skuad Prancis ke Afrika Selatan, entah alasan apa yang membuatnya enggan tersebut. Kesalahan utamanya adalah dia tidak berkonsentrasi dengan jebakan offside yang dirancang rekan-rekannya, sehingga Javier Hernandez dengan mudah mencetak gol pembuka bagi .
-Bek Kiri , Patrice Evra (Prancis), penampilannya bersama Manchester United menjadikannya bek kiri terbaik saat ini, namun penampilannya berbeda 180 derajat saat ia tampil untuk tim Les Bleus. Dialah aktor utama penalti yang didapatkan Meksiko, bukan karena pelanggaran yang dilakukan oleh Abidal. Tetapi karena dia kalah beradu kecepatan dan tidak berkonsentrasi menjaga pemain Meksiko, Pablo Barrera. Kekonyolan lainnya adalah mengajak teman-temannya untuk memboikot sesi latihan Prancis, padahal dia adalah seorang kapten.
Sayap Kanan:Sidney Govou (Prancis), kontribusinya untuk Les Bleus adalah nol dalam penampilannya di Afrika Selatan ini. Kehadirannya di skuad tersebut adalah sebuah tanda tanya besar. Kenapa Raymond Domenech lebih memilihnya menjadi starter daripada Florent Malouda, Yoann Gourcuff, Mathieu Valbuena atau Thierry Henry.
Gelandang Bertahan: Sani Kaita (), saat timnya sedang unggul 1-0 kontra dia membuat kesalahan terbesar dalam karirnya yaitu menendang Vasilis Torosidis saat bola tidak berada dalam permainan yang berbuntut kartu merah baginya. Nigeria akhirnya kalah 2-1 dan tersingkir dari babak penyisihan.
Gelandang Serang:Giorgos Karagounis (Yunani), dari tiga pertandingan yang dilakoninya dua kali dia ditarik keluar oleh sang pelatih. Hal itu sudah bisa menjelaskan bagaimana buruknya permainan gelandang serang ini. Pantas saja lini depan Yunani tumpul, dia dianggap kurang inspiratif, tidak berambisi sehingga suplay bola ke strikernya menjadi berkurang.
Sayap Kiri: Claudio Marchisio (Italia), pemain sayap kiri Juventus ini tidak efektif bermain di posisinya tersebut. Marcelo Lippi pun menugaskannya menjadi striker yang bergerak di sayap kiri saat pelatih itu mencoba menerapkan trequartista dalam formasinya. Hasilnya sama saja, tidak efektif. Kita boleh saja mengkritik Lippi dengan argumennya mempertahankan skuad tuanya, tapi dengan melihat kinerja pemain muda Azzurri itu sudah cukup menjelaskan bagaimana Italia aat ini.
-Nicolas Anelka (Prancis), mungkin Piala Dunia tidak adil untuknya. Dia tidak dipanggil dalam tiga piala dunia sebelumnya 1998,2002, dan 2006. Namun saat ia menjadi pilihan utama lini depan Prancis di 2010 ini, dua kali penampilannya ia lalui dengan suram. Semuanya menjadi lengkap dengan penghinaannya kepada pelatih Domenech.
-Alberto Gilardino (Itali), golnya menjadi penentu lolosnya Italia ke Afrika Selatan. Alasan itulah yang membuatnya ada di skuad Lippi, meskipun media dan publik Italia berharap dibawanya Antonio Cassano ke Afrika Selatan. Dua tembakan, satu berhasil di tepis dan satu melebar dalam dua pertandingan adalah statistik yang memalukan bagi seorang striker di Piala Dunia.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persija Jakarta vs PSBS Biak 31 Oktober 2025
Bola Indonesia 30 Oktober 2025, 18:37
-
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri 31 Oktober 2025
Bola Indonesia 30 Oktober 2025, 18:33
-
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 18:26
-
5 Pemain Ini Tampil tak Sesuai Standar, Liverpool pun Terkena Imbasnya
Liga Inggris 30 Oktober 2025, 17:38
-
Legenda Persib Bandung Nilai Bojan Hodak Cocok jadi Pelatih Timnas Indonesia
Tim Nasional 30 Oktober 2025, 17:25
-
Ajak Kembali ke Zaman Batu, Ini Terobosan Dedi Mulyadi agar Pelajar Jabar Gemar Jalan Kaki
News 30 Oktober 2025, 16:51
-
Bahaya Rokok Elektrik: Bisa Menyumbat Aliran Darah ke Otak dan Mata
News 30 Oktober 2025, 16:49
LATEST EDITORIAL
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17
-
6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini
Editorial 29 Oktober 2025, 14:06
-
Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
Editorial 28 Oktober 2025, 14:36
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
Editorial 28 Oktober 2025, 08:37



