Bahaya Rokok Elektrik: Bisa Menyumbat Aliran Darah ke Otak dan Mata

Bahaya Rokok Elektrik: Bisa Menyumbat Aliran Darah ke Otak dan Mata
Gambar ilustrasi rokok elektrik (c) AI/ChatGPT

Bola.net - Masih banyak orang beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Padahal, anggapan ini keliru. dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp. N.I.O.O. (K), FINS, menegaskan bahwa nikotin—baik dari rokok biasa maupun elektrik—tetap berbahaya bagi tubuh.

"Nikotin dan sejenisnya dapat merusak dinding pembuluh darah, terutama pada perokok berat," ujar Bambang.

Kerusakan akibat nikotin umumnya terjadi pada pembuluh darah di leher atau arteri karotis. Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular, Intervensi, Otologi Pencitraan, dan Oftalmologi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah ini menjelaskan, dinding pembuluh darah yang rusak dapat membentuk plak dan menyempit, sehingga secara perlahan menghambat aliran darah menuju otak.

Kondisi tersebut dapat memicu gejala awal seperti serangan ringan yang berlangsung beberapa menit hingga jam, kemudian pulih sendiri. Gejala ini dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan.

Untuk mendeteksi risiko sejak dini, Bambang menyarankan agar masyarakat melakukan pemeriksaan USG karotis atau carotid doppler.

"Biasanya yang paling ringan dan gampang dilakukan adalah USG karotis. Dari situ bisa terlihat apakah ada gangguan atau penyempitan pembuluh darah," katanya.

1 dari 2 halaman

Pentingnya Deteksi Dini

Pemeriksaan tersebut berperan penting untuk mengetahui apakah aliran darah menuju otak terganggu, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat sebelum berkembang menjadi stroke berat.

"Kalau memang sudah kelihatan ada kecurigaan penyempitan, biasanya disarankan terakhir dilakukan DSA (Digital Subtraction Angiography) untuk memastikan," katanya.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan penyempitan yang signifikan, langkah lanjutan dapat dilakukan melalui CT angiografi dengan penggunaan kontras khusus. Pemeriksaan ini membantu memetakan struktur pembuluh darah dari lengkung jantung hingga ke leher.

Melalui teknologi penginderaan saraf digital (DSA), dokter dapat menilai kondisi pembuluh darah secara lebih akurat dan menentukan tindakan medis yang diperlukan, seperti pemasangan stent pada pembuluh darah tersumbat atau prosedur karotis angioplasty and stenting.

2 dari 2 halaman

Rokok Picu Kerusakan Fatal pada Pembuluh Darah Otak

Baik rokok elektrik maupun konvensional, keduanya dapat menimbulkan kerusakan serius pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah di otak. Bambang menjelaskan bahwa pembuluh darah besar di otak merupakan salah satu bagian yang paling rentan terhadap dampak buruk merokok.

"Penyakit jantung koroner bisa muncul di jantung, tapi di otak, kerusakan yang terjadi bisa jauh lebih fatal jika pembuluh darah tetap tertutup," katanya.

Salah satu efek yang jarang disadari adalah stroke mata. Kondisi ini terjadi ketika arteri oftalmik, pembuluh darah yang menyalurkan aliran ke mata, terganggu akibat penyempitan arteri karotis di leher.

Ketika aliran darah menuju otak dan mata terganggu, penglihatan pun bisa terancam.

"Pada pasien perokok berat, pembuluh darah karotis sering kali sudah mengalami gangguan. Akibatnya bukan hanya aliran darah ke otak yang terpengaruh, tapi juga ke mata," kata Bambang.

Ia menegaskan, rokok elektrik maupun konvensional sama-sama berisiko terhadap kesehatan meski bentuknya berbeda. Satu-satunya langkah terbaik untuk melindungi diri dari penyempitan pembuluh darah dan risiko stroke adalah berhenti merokok sepenuhnya.

Sumber: Liputan6/Khaalish Azzah Luthfiyyah