Tragedi Mesir: Sisi Buruk Fanatisme
Editor Bolanet | 2 Februari 2012 12:23
Bola.net - Oleh: Jeffrie Liem
Entah apa yang dipikiran oleh para penonton sepak bola saat melakukan kerusuhan sebelum, sesudah atau bahkan selama pertandingan berlangsung di Stadion. Pernahkah mereka berpikir kerugian yang akan ditanggung oleh tim yang mereka dukung?
Apa yang terjadi di Mesir kemarin merupakan contoh terbaru, betapa fanatisme yang berlebihan memiliki akibat yang sangat fatal. Sedikitnya 73 orang tewas dalam bentrokan antar kelompok pendukung klub papan atas Liga Mesir Al-Masry dan Al-Ahly di kota Port Said, Rabu (1/2) malam waktu setempat. Selain itu ribuan lainnya dilaporkan mengalami luka-luka saat kedua kubu penggemar yang bersenjatakan pisau menyerbu lapangan usai pertandingan antara kedua klub itu.
Apakah layak banyaknya nyawa melayang menjadi sebuah harga yang harus dibayarkan untuk menjaga kebanggaan kita pada sebuah tim? Apakah benar kebanggaan tim bisa tetap berdiri karena kelakuan buruk pendukung? Tentunya tidak, bahkan memiliki efek sebaliknya! Larangan bermain, hukuman denda, bermain tanpa penonton, atau yang paling buruk adalah semua pertandingan liga dihentikan, seperti yang terjadi di Mesir. Siapa yang merugi bila semua itu terjadi?
Pertandingan sepak bola atau perang? © AFP Photo
Bagi mereka yang mungkin merasa mempertahankan kekerasan sepakbola sebagai bagian yang dapat diterima dari tradisi olahraga ini, mungkin bisa berhenti sejenak untuk merenungkan satu hal: 73. Itulah setidaknya jumlah orang yang tidak akan pulang ke rumah karena tragedi Mesir kemarin.
Para istri kehilangan suami mereka, ibu kehilangan putra mereka, saudara-saudara tidak akan pernah bertemu lagi. Ini adalah semacam hal yang seharusnya hanya terjadi dalam perang atau bencana alam, itu seharusnya tidak pernah terjadi kepada orang-orang yang telah membayar uang untuk dua jam pertandingan. Cobalah untuk memikirkan tentang hal itu.
Adalah hal yang wajar bila kita para pecinta bola selalu bersemangat mendukung tim masing-masing. Bahkan karena cinta, waktu, tenaga dan biaya bukanlah hal yang mahal demi tim favorit. Lalu bagaimana dengan nyawa? Apakah layak?
Persaingan dalam sepak bola adalah sesuatu yang indah untuk diikuti, ibaratnya adalah bumbu yang membuat sedap. Dalam sebuah persaingan, kalah menang adalah hal yang biasa, kepuasan dan kekecewaan silih berganti terjadi akan menjauhkan kita dari sebuah kebosanan.
Fanatisme sebaiknya jangan dijadikan sebagai alasan untuk ajang caci maki, sumpah serapah, permusuhan bahkan ancaman. Tidakkah Anda melihat bagaimana kebiasaan para pemain setelah pertandingan? Tidakkah kita menyadari bahwa mereka berjabat tangan, kadang-kadang bahkan saling berpelukan. Mereka juga bertukar kaos bersama dengan ucapan selamat. Apa yang dilakukan Beckham kepada Andik Vermansyah beberapa waktu lalu adalah contoh yang indah. Sudah saatnya kita semua bisa belajar dewasa seperti mereka. (kpl/bola)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
3 Pemain Terbaik Premier League Versi Rooney: 1 Pemain MU, Haaland Tersisih
Liga Inggris 20 November 2025, 04:38
-
Solusi untuk Manchester United: Jadikan Eks Pemain Arsenal Pengganti Sesko yang Cedera
Liga Inggris 20 November 2025, 04:20
-
Derby Milan: Ancaman Nyata dari Bangku Cadangan Inter Milan yang Siap Mengubah Laga
Liga Italia 20 November 2025, 04:16
-
Kostas Tsimikas dan 2 Laga Ajaib yang Bisa Mengubah Masa Depannya di Anfield
Liga Inggris 20 November 2025, 04:00
-
Diisukan Masuk Daftar Jual, Gabriel Jesus Masih Setia kepada Arsenal
Liga Inggris 20 November 2025, 00:33
-
Ruben Amorim Akui Manchester United Masih Jauh dari Sempurna
Liga Inggris 20 November 2025, 00:20
-
Enam Gol dalam Tiga Laga, Mengapa Putra Gianluigi Buffon Tidak Main untuk Italia?
Liga Italia 19 November 2025, 23:23
-
Eder Militao Cedera saat Bela Timnas Brasil, Real Madrid Rugi Dua Pekan
Liga Spanyol 19 November 2025, 23:01
-
Prediksi Persija Jakarta vs Persik Kediri 20 November 2025
Bola Indonesia 19 November 2025, 23:00
-
Arsenal Kena Pukulan Berat, Gabriel Magalhaes Absen Sebulan
Liga Inggris 19 November 2025, 21:34
-
Di Balik Kritik, Xabi Alonso Mendapat Dukungan Kredibel dari Legenda Real Madrid
Liga Spanyol 19 November 2025, 21:13
LATEST EDITORIAL
-
Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
Editorial 19 November 2025, 22:13
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37





