2018 Pernah Terjadi, Tembakan Gas Air Mata dan Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Asad Arifin | 2 Oktober 2022 01:59
Bola.net - Insiden terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Sejumlah orang yang datang ke Stadion Kanjuruhan meninggal dunia usai laga yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Persebaya itu.
Belum ada laporan resmi terkait jumlah dan penyebab kematian mereka. Dari pantauan tim Bola.net, ada tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribune.
Situasi ini bermula dari suporter yang melakukan invasi ke lapangan. Lalu, ada tembakan gas air mata. Kondisi itu membuat suporter panik sehingga mereka berusaha untuk menyelamatkan diri. Akibat saling berdesak-desakan beberapa penonton terinjak.
Selain korban tewas, ada beberapa korban luka. Sebagian besar dari mereka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Korban luka tidak hanya hanya dari suporter, tapi juga dari pihak keamanan. Bahkan, ada aparat yang mengalami luka cukup serius.
Ini bukan kali pertama terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan. Pada 2018 lalu, situasi yang hampir sama terjadi. Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.
2018, Tragedi Kanjuruhan
Pada hari Minggu, 15 April 2018, malam WIB, Arema FC menjamu Persib Bandung. Laga berakhir dengan skor 2-2. Arema FC sempat tertinggal 2-1 sebelum Balsa Bozovic mencetak gol pada menit ke-88 dan menyelamatkan timnya dari kekalahan.
Usai laga, situasi menjadi cukup pelik karena suporter masuk ke lapangan. Merujuk pada artikel Bola.net pada 24 April 2018, ketika itu aparat keamanan memakai gas air mata untuk mengendalikan massa.
Berikut laporan kejadiannya:
Dalam insiden tersebut, aparat keamanan menembakkan sembilan proyektil gas air mata ke kerumunan massa yang coba merangsek masuk ke lapangan. Namun, tak kurang dari tiga proyektil justru mendarat di tribun dan menyebabkan kepanikan suporter yang berada di sana, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Berupaya menyelamatkan diri dari kepungan gas yang membuat mata pedih dan menyesakkan dada, ribuan suporter -terutama di area Gate 10- tersebut berebut untuk keluar dari stadion. Namun, nahas justru menghampiri mereka. Alih-alih selamat, justru banyak suporter cedera akibat terinjak-injak atau pun pingsan karena lemas kehabisan napas, kala berdesakan keluar melalui pintu yang -menurut sebagian saksi- belum terbuka.
Total, dalam perhitungan manajemen Arema FC, dalam insiden itu 214 orang harus menjalani perawatan. Beberapa di antaranya harus menjalani rawat inap. Selain itu, seorang Aremania, Dhimas Duha Romli, harus mengembuskan napas terakhirnya, setelah dirawat di rumah sakit, akibat insiden ini.
Klasemen Liga 1 2022/2023
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi BRI Super League: PSM Makassar vs Arema FC 19 Oktober 2025
Bola Indonesia 18 Oktober 2025, 23:46
LATEST UPDATE
-
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia dan Hasil Drawing French Open 2025
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025, 14:13 -
Jadwal Siaran Langsung Liga Champions di SCTV Malam Ini, Selasa 21 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 13:10 -
Belum Cetak Gol untuk MU, Matheus Cunha Woles Aja: Tunggu Tanggal Mainnya!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 12:43 -
Tenang Saja, Golnya Akan Datang! Kata Mikel Merino Soal Gyokeres yang Masih Mandul
Liga Champions 21 Oktober 2025, 11:40
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32