Arema Cronus Nilai Pemerintah Tak Intervensi PSSI

Editor Bolanet | 13 September 2016 18:54
Arema Cronus Nilai Pemerintah Tak Intervensi PSSI
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani
- Arema Cronus menyebut langkah pemerintah merekomendasikan Yogyakarta -alih-alih Makassar- sebagai lokasi Kongres PSSI Oktober mendatang bukan sebagai tindakan intervensi. Mereka menilai, tindakan ini sebagai bentuk kolaborasi antara PSSI dan pemerintah.


InsyaAllah, kami tidak melihat ini sebagai sebuah intervensi. Toh ini kan rekomendasi. Selain itu alasannya juga jelas, ujar ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.


Menurut Ruddy, dalam konteks ini, pemerintah bak sosok orang tua. Sementara, PSSI adalah sosok anak. Tidak ada orang tua yang mau menjerumuskan anaknya, sambungnya.


Sebelumnya, keinginan PSSI menggelar kongres di Makassar nampaknya harus terganjal. Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta agar kongres -yang sebelumnya direncanakan bakal dihelat di Makassar- digelar di Yogyakarta.


Keputusan pemerintah ini dituangkan melalui surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016. Surat ini menjawab surat Sekretaris Jenderal PSSI nomor 557/UDN/286/VIII-2016 tanggal 16 Agustus 2016 perihal permohonan rekomendasi penyelenggaraan Kongres PSSI 2016.


Dalam surat tertanggal 9 September 2016, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan bahwa rekomendasi pemerintah, hanya akan diberikan jika Kongres PSSI dilaksanakan di Yogyakarta. Ia beralasan, ini sebagai wujud PSSI kembali ke titik nol, mengingat Yogyakarta adalah tempat lahirnya PSSI.


Lebih lanjut, Ruddy memahami kekecewaan warga Makassar terkait adanya permintaan ini. Pasalnya, semua pasti ingin mendapat kesempatan menjadi tuan rumah kongres. Namun, ia mewanti-wanti, agar masalah permintaan pemerintah ini dipandang secara arif.


Kami melihat bahwa permintaan pemerintah ini memiliki alasan kuat, tandasnya. [initial] (den/asa)

LATEST UPDATE