BRI Super League - Bojan Hodak Bingung Mau Ngomong Apa usai 2 Penalti Persib Gagal vs PSIM: Saya Tidak Ingat Kapan Terakhir Kali...

Gia Yuda Pradana | 25 Agustus 2025 05:51
BRI Super League - Bojan Hodak Bingung Mau Ngomong Apa usai 2 Penalti Persib Gagal vs PSIM: Saya Tidak Ingat Kapan Terakhir Kali...
Duel antarpemain di laga PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung, BRI Super League 2025/2026 (c) Official Instagram PSIM Yogyakarta

Bola.net - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak bingung mau ngomong apa. Pasalnya, Maung Bandung gagal mengeksekusi dua tendagan penalti saat menghadapi PSIM Yogyakarta di BRI Super League 2025/26.

Persib nyaris kalah dari PSIM. Namun, Maung Bandung sukses memaksa tuan rumah bermain imbang 1-1 pada Minggu (24/8) di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul.

Advertisement

PSIM mencetak gol lebih dulu lewat tendangan penalti Ze Valente pada menit ke-63. Persib mendapatkan kans untuk menyamakan kedudukan usai mendapatkan sepakan 12 pas.

Namun, eksekusi Uilliam Barros sangat mengecewakan. Tembakannya pada menit ke-71 melambung tinggi di atas gawang kiper PSIM, Cahya Supriadi.

1 dari 3 halaman

Dapat Penalti Lagi

Persib baru bisa menyeimbangkan keadaan elwat Patricio Matricardi pada menit ke-90+5. Pada masa injury time, Maung Bandung semestinya bisa mengembalikan skor.

Persib menerima hadiah tendangan penalti lagi. Kali ini, Marc Klok yang maju sebagai algojo. Namun, sepakan gelandang naturalisasi kelahiran Belanda itu masih bisa dibendung Cahya.

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Jika Anda gagal mengeksekusi dua penalti dalam satu pertandingan, saya tidak tahu harus berkata apa. Saya pikir, secara pertahanan, kami bermain cukup baik, kecuali penalti itu," ujar Hodak usai laga.

"Saya rasa mereka tidak menciptakan peluang lain. Semua hanya menembak dari luar kotak dan selesai. Jadi, dalam hal itu, kami baik-baik saja," katanya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Menyoroti Lini Depan

Hodak juga menyoroti lini depan Persib. Juru taktik berkebangsaan Kroasia itu menyatakan penyelesaian akhir Uilliam Barros dan kawan-kawan kurang tajam.

"Untuk menyerang, kami tidak cukup menciptakan peluang dan jelas penyelesaian akhir kami tidak yang terbaik. Bagi saya, sejujurnya, saya tidak bisa mengingat kapan terakhir kali seseorang gagal dua penalti dalam satu pertandingan," tutur Hodak.

"Kami bangkit lagi, kami berjuang, itu berarti kami memiliki karakter, sama seperti tahun lalu, tetapi penyelesaian akhir tetap saja tidak bagus," imbuhnya.

Penulis: Fitri Apriani (Bola.net)

LATEST UPDATE