Cerita Hendra Wijaya Tentang Ketatnya Seleksi di PSM Pra-Ligina
Gia Yuda Pradana | 12 Juni 2020 11:12
Bola.net - Kiprah Hendra Wijaya turut mewarnai perjalanan PSM Makassar di pentas Liga Indonesia dalam satu dekade terakhir. Karakter keras dan militan ala pemain berdarah Makassar melekat pada diri pemain bertahan kelahiran 4 Agustus 1989 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ini.
Ia pun nyaris masuk dalam daftar pemain yang hanya berkostum satu klub sepanjang kariernya di dunia sepak bola.
Sayang, pada putaran kedua Liga 1 2019, manajemen PSM Makassar, berdasarkan rekomendasi pelatih saat itu, Darije Kalezic, menerima permintaan PSIM Yogyakarta yang ingin memakai jasa Hendra. Padahal, sebelum ke PSIM, Hendra sudah tercatat sebagai pemain Juku Eja pada 2008.
Kalau ditarik lagi ke belakang, sejatinya, Hendra sudah bergabung di PSM pada 2007 dengan status pemain Pra-Ligina, sebuah tim usia muda yang diproyeksikan masuk ke tim senior.
Impian Semua Pemain Makassar
"Bermain di PSM adalah impian semua pemain asal Makassar. Saya tentu ingin terus bermain di PSM sampai gantung sepatu. Tapi, inilah sepak bola. Pelatih tentu punya selera dan pilihan sendiri," ujar Hendra di channel youtube milik Ferdinand Sinaga.
Pada kesempatan itu, Hendra menceritakan pengalamannya mengikuti seleksi di PSM Pra-Ligina. Ia bercerita awalnya tidak yakin bisa lolos ketika diajak temannya mengikuti seleksi di Lapangan Karebosi.
"Tapi, Ardi (teman Hendra) terus memaksa saya. Apalagi dia membutuhkan saya untuk menemaninya. Kebetulan saya memiliki sepeda motor," kenang Hendra.
Sebelum ikut seleksi, Hendra dan Ardi yang bertetangga di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, sering berlatih bersama di PS Tirta, klub internal PSM.
"Sebenarnya di PS Tirta, saya sudah merasa nyaman. Selain mendapat honor bulanan, juga ada peluang jadi pegawai PDAM Makassar," kata Hendra.
Tak ingin mengecewakan temannya itu, Hendra pun mengiyakan dan mengisi formulir biodata peserta seleksi yang sudah disediakan Ardi. Pada hari seleksi, keduanya pun menuju Lapangan Karebosi. Tiba di lokasi, Hendra nyaris membatalkan niat ikut seleksi.
"Pertama, kami datang terlambat. Kedua, saya melihat ada ratusan pemain yang ikut seleksi dengan postur yang ideal. Tapi, Ardi tetap memaksa. Beruntung, kami tetap mendapatkan kesempatan," papar Hendra.
Setelah menjalani seleksi selama sepekan untuk PSM Makassar, dari 500 peserta, terpilih 30 pemain untuk menjalani seleksi lanjutan. "Perasaan saya saat itu campur aduk. Bangga bisa lolos, sedih karena Ardi tidak masuk dalam daftar 30 pemain," ujarnya.
Masuk Tim Senior PSM
Meski sudah masuk dalam daftar 30 pemain yang lolos, Hendra dan kawan-kawan tak otomatis resmi menjadi pemain PSM Pra-Ligina.
"Ada proses seleksi lagi yang berlangsung tujuh bulan. Dari 30 pemain akan dikurangi menjadi 25. Itulah yang resmi menjadi anggota skuat PSM Pra-Ligina dengan fasilitas honor dan mes," kata Hendra.
Saat berada di PSM Pra-Ligina, kemampuan Hendra diasah. Meski tingginya hanya 172 cm atau kurang ideal sebagai stoper, Hendra selalu jadi pilihan utama kala timnya melakukan uji coba.
"Bagi saya, kesempatan itu tidak datang dua kali. Saya terus berlatih keras untuk tetap menjadi plihan utama pelatih," ujarnya.
Kerja keras Hendra membuahkan hasil. Jelang Liga Indonesia 2008, pelatih PSM Makassar saat itu, Radoy Minkovski asal Bulgaria, datang memantau latihan tim Pra-Ligina. "Saat itu, memang ada aturan pelatih PSM harus memproritaskan pemain Pra-Ligina," tutur Hendra.
Dari hasil pantauan, Radoy memilih tiga nama yang dinilai pantas masuk tim senior, yakni Abdul Rahman Abanda, M. Aidil, dan Hendra.
"Bangganya luar biasa, karena saya bisa bermain bersama pemain senior seperti Syamsul Chaeruddin, Ahmad Amiruddin, Handi Hamzah dan Irsyad Aras," kenang Hendra.
Hendra pun resmi bergabung di PSM sejak 2008, sebelum kemudian dipinjamkan ke PSIM Yogyakarta pada putaran kedua Liga 1 2019.
Disadur dari: Bola.com/Abdi Satria/Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 12 Juni 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Persik Kediri Sambut Positif Usulan Lanjutan Liga 1 2020 Dipusatkan di Jawa
- Kompetisi Akan Lanjut, Bhayangkara FC Pusing Pikirkan Operasional Tim
- Usulan Optimalisasi Pemain U-20, Ini Sikap Persib Bandung
- Banyak Zona Merah, Liga 1 Sulit Dilanjutkan di Pulau Jawa
- Demi Kepentingan Timnas, Pelatih Persela Setuju dengan Usulan Regulasi U-20
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24