Dirigen Aremania Pertanyakan Sanksi Komdis Bagi Dirinya
Editor Bolanet | 12 Oktober 2018 20:52
Bola.net - - Yuli Sumpil mempertanyakan detail hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang ia terima. Dirijen Aremania ini menyebut bahwa ada sejumlah hal yang tidak ia mengerti dari sanksi seumur hidup yang ia terima ini.
"Sejauh mana lingkup hukuman ini? Apakah cuma di Liga 1? Apakah juga termasuk untuk mendukung Tim Nasional?" ujar Yuli, ketika ditemui di kediamannya, Jumat (12/10).
"Sebagai anak bangsa apakah saya tidak boleh mendukung tim nasional saya?" sambungnya.
Yuli pun bertanya-tanya dasar apa yang dipakai oleh Komdis untuk mengambil keputusan seperti itu. Ia pun mengaku tak tahu apakah memang sanksi seperti itu memang sudah ada dan disosialisasikan.
"Bagaimana sih sebenarnya hukuman untuk suporter? Apakah sebelumnya memang sudah ada?" tanyanya.
"Kalau ada, apa benar sudah disosialisasikan?" pria berusia 42 tahun ini menambahkan.
Lebih lanjut, kendati masih banyak pertanyaan terkait sanksi Komdis ini, Yuli mengaku berlapang dada menerimanya. Namun, ada satu hal yang menurutnya masih mengganjal di hati.
"Mengapa sanksi Arema sedemikian beratnya? Kalau hanya sekali atau dua kali, ini wajar. Namun, kalau sampai akhir kompetisi, saya tidak terima," tandasnya.
Sebelumnya, Yuli -bersama salah seorang Aremania lain, Fandy- disanksi tak boleh masuk ke stadion di seluruh wilayah Republik Indonesia. Mereka berdua dianggap telah melakukan provokasi dan intimidasi terhadap pemain lawan pada laga kontra Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (06/10) lalu.
Selain dua orang ini, Komisi Disiplin PSSI juga menghukum Arema. Klub berlogo singa mengepal ini harus mengosongkan kandang mereka sampai akhir musim ini dan tidak boleh sekali pun bermain didampingi suporter mereka, Aremania. Selain itu, mereka juga harus membayar denda sebesar Rp. 100 juta.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil BRI Super League PSM vs PSIM: Duel Sengit, Kedua Tim Dipaksa Berbagi Angka
Bola Indonesia 27 September 2025, 18:06 -
Jadwal BRI Super League di Indosiar Hari Ini, Sabtu 17 September 2025
Bola Indonesia 27 September 2025, 10:44
LATEST UPDATE
-
Catatan Mentereng Leverkusen di Kandang, Rekor Buruk PSV di Tanah Jerman
Liga Champions 1 Oktober 2025, 15:37 -
Manchester City Tertarik Jules Kounde, tapi Tidak Pernah Ada Tawaran Resmi
Liga Spanyol 1 Oktober 2025, 15:35 -
Catatan Impresif Arsenal, Cerita Istimewa Olympiakos di London
Liga Champions 1 Oktober 2025, 15:23 -
Seberapa Besar Peluang Arsenal Kalahkan Olympiakos di Liga Champions?
Liga Champions 1 Oktober 2025, 15:21 -
Pusing Punya Tiga Striker Hebat? Begini Jawaban Cerdas Pelatih Juventus
Liga Champions 1 Oktober 2025, 15:09 -
Garnacho Cerita Masa Sulit Saat Dibuang di Manchester United
Liga Champions 1 Oktober 2025, 15:02 -
Superkomputer Prediksi Barcelona Lebih Diunggulkan atas PSG
Liga Champions 1 Oktober 2025, 14:48 -
Kekuatan Napoli di Kandang, 'Kutukan' Sporting Lisbon di Tanah Italia
Liga Champions 1 Oktober 2025, 14:42 -
Kepercayaan Diri Tinggi Barcelona, Konsistensi dan Ancaman Tandang PSG
Liga Champions 1 Oktober 2025, 14:28 -
Union SG Percaya Diri, Newcastle Butuh Reaksi Positif
Liga Champions 1 Oktober 2025, 14:15 -
Tradisi Eropa Qarabag, Pengalaman dan Konsistensi Copenhagen
Liga Champions 1 Oktober 2025, 13:41
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Super yang Pernah Bermain untuk Barcelona dan PSG
Editorial 1 Oktober 2025, 13:18 -
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36