Ekonom UI Yakin Nilai Sepak Bola Indonesia Bisa Samai Inggris
Serafin Unus Pasi | 12 Juni 2020 20:09
Bola.net - Sebuah optimisme diapungkan ekonom Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo, terkait valuasi sepak bola Indonesia. Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM UI ini, valuasi kompetisi sepak bola Indonesia bisa setara dengan Liga Inggris.
Menurut Revindo, berdasar sejumlah data yang ada, harga hak siar tiap pertandingan Liga Indonesia berkisar Rp 42 juta. Sementara, untuk Liga Inggris, hak siar per pertandingan berkisar Rp 130 juta.
"Artinya, kalau bagi penonton Liga Indonesia bisa sama menariknya dengan Liga Inggris, paling tidak, value-nya bisa naik tiga kali lipat," ungkap Revindo, dalam webinar yang diadakan LPEM UI.
Menurut Revindo, ada sejumlah cara untuk membuat kompetisi Indonesia bisa semenarik Liga Inggris. Salah satunya, sambung lulusan program doktoral Lincoln University Selandia Baru tersebut, adalah dengan membuat kompetisi menjadi baik.
"Baik di sini berarti menarik, tidak ada mafia. Kerja satgas antimafia berhasil," tuturnya.
Meningkatnya value kompetisi Indonesia ini juga akan berdampak pada nilai ekonomi sepak bola Indonesia. Saat ini, sambung Revindo, nilai ekonomi sepak bola Indonesia berkisar Rp 2,6 triliun.
"Nilai ekonomi bisa naik tiga sampai tiga setengah kali lipat. Bisa naik menjadi Rp 9 triliun," paparnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Peluang Terbuka
Lebih lanjut, Revindo menyebut bahwa kenaikan value sepak bola Indonesia ini bukan khayalan. Ada sejumlah hal, menurutnya, yang bisa jadi bakal memudahkan langkah-langkah meningkatkan valuasi kompetisi dan sepak bola Indonesia.
"Masyarakat sangat antusias, apalagi mereka butuh hiburan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," papar Revindo.
"Kita pun punya harapan besar ke kepengurusan PSSI saat ini," imbuhnya.
Selain peluang, ada juga sejumlah hal menurut Revindo yang menjadi tantangan untuk ditaklukkan dalam meningkatkan valuasi kompetisi. Salah satunya, sambung editor Economics and Finance ini, adalah kemampuan klub yang cenderung tak merata.
"Selain itu, kapasitas stadion berbeda. Bagaimana PSSI bisa menjaga ini agar fair. Kemudian, penonton pun jomplang, ada yang rata-rata 1500, ada juga yang 24 ribu," tandasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tenang Saja, Golnya Akan Datang! Kata Mikel Merino Soal Gyokeres yang Masih Mandul
Liga Champions 21 Oktober 2025, 11:40 -
Tak Kunjung Cetak Banyak Gol, Arsenal Dinilai Kemahalan Beli Gyokeres, Setuju Nggak?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:41 -
Pesan Carragher pada Liverpool: Jangan Sampai Arsenal Juara!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 10:28
LATEST UPDATE
-
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12 -
Harry Maguire Siap Berkorban Banyak Demi Bertahan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 15:28 -
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04