Kode Disiplin PSSI: PSS Sleman Diduga Terkait Kasus Match Fixing Liga 2 2018, Berpotensi Sanksi Degradasi
Asad Arifin | 20 Desember 2023 13:48
Bola.net - Satgas Antimafia Bola bentukan Polri telah mengungkap fakta soal pengaturan skor (match-fixing) yang terjadi di Liga 2 musim 2018 lalu. Selain beberapa individu, ada dua klub yang mungkin terdampak atas kasus itu.
Dari barang bukti yang disampaikan oleh Satgas Antimafia Bola, Rabu (13/12/2023), pertandingan yang dinilai adanya match-fixing adalah PSS Sleman vs Madura FC.
Laga itu terjadi pada babak 8 besar Liga 2 2018 yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 6 November 2018. Dalam laga itu, terjadi beberapa kejanggalan. Salah satunya adalah kasus 'gol offside 2 kilometer'.
Sejumlah tersangka telah ditetapkan, salah satunya Dewanto Rahadmoyo Nugroho yang kala itu menjabat sebagai asisten manajer PSS Sleman. Lantas, jika ada klub yang terlibat kasus match-fixing, apa sanksi yang bisa didapat?
Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
PSS Sleman Terancam Sanksi Degradasi
Selain pada aspek individu, ada juga potensi sanksi yang dijatuhkan pada klub dalam kasus match-fixing di Liga 2 2018 lalu. Dalam hal ini, jika memang terbukti, PSS Sleman dan Madura FC bisa terkena sanksi berat.
Potensi sanksi tersebut bisa merujuk pada Kode Disiplin PSSI 2023 pasal 64 tentang korupsi poin 1 dan 5. Berikut adalah bunyi dari pasal tersebut.
Pasal 64 poin 1:
Siapa saja yang melakukan tingkah laku buruk terlibat suap, baik dengan cara menawarkan, menjanjikan atau meminjam keuntungan tertentu dengan memberikan atau menerima sejumlah uang atau sesuatu yang bukan uang tetapi dapat dinilai dengan uang dengan cara dan mekanisme apapun kepada atau oleh perangkat pertandingan, pengurus PSSI, ofisial, pemain, dan/atau siapa saja yang berhubungan dengan aktivitas sepak bola atau pihak ketiga baik yang dilakukan atas nama pribadi atau atas nama pihak ketiga itu sendiri untuk berbuat curang atau untuk melakukan pelanggaran terhadap regulasi PSSI termasuk Kode Disiplin PSSI ini dengan maksud mempengaruhi hasil pertandingan, harus diberikan sanksi.
Pasal 64 poin 5:
Klub atau badan yang anggotanya (pemain dan/atau ofisial) melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan pelanggaran tersebut dilakukan secara sistematis (contoh: dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa anggota dari klub atau badan tersebut) dapat dikenakan sanksi: A. Diskualifikasi, untuk klub non-Liga 1 dan non-Liga 2, B. Degradasi, untuk klub partisipan Liga 1 dan Liga 2. C. Denda sekurang-kurangnya Rp150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).
Potensi Sanksi Lainnya
Selain dua pasal di atas, masih ada sanksi lain yang mungkin diterima PSS Sleman dan Madura FC jika memang terbukti terlibat dalam match-fixing. Ada ancaman denda seperti tertuang dalam Kode Disiplin PSSI pasal 72. Berikut adalah bunyi pasal tersebut:
Klub atau badan yang terbukti secara sistematis (contoh: pelanggaran dilakukan atas perintah atau dengan sepengetahuan pimpinan klub, dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa anggota dari klub atau badan tersebut) melakukan konspirasi mengubah hasil pertandingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, dijatuhi sanksi dengan (i) sanksi denda sekurang-kurangnya Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dan (ii) sanksi degradasi, dan (iii) pengembalian penghargaan.
Kasus 2018 Baru Diungkap 2023, Memang Bisa Kena Sanksi?
Jika mengacu poin di atas, lantaran saat ini PSS merupakan partisipan klub Liga 1, maka memungkinkan mereka bisa disanksi degradasi.
Sedangkan Madura FC tidak diketahui secara pasti nasibnya kini. Itu lantaran di Liga 3 Jatim 2023 juga tidak terdaftar nama klub tersebut.
Selain itu, jika berdasarkan pada pasal 43 Kode Disiplin 2023 tentang batas waktu untuk mengadili pelanggaran disiplin. Meski sudah terjadi pada 2018 dan baru diputuskan adanya match-fixing pada 2023, mengenai kasus korupsi (dalam hal ini match-fixing termasuk di dalamnya) tidak ada batas waktunya. Artinya, sanksi tetap bisa diterapkan oleh Komite Disiplin PSSI.
Disadur dari Bola.com: Hendry Wibowo, 20 Desember 2023
Baca ini juga ya Bolaneters:
- Jadwal Lengkap BRI Liga 1 2023/2024
- Kritikan Menohok Gelandang PSM Makassar Pada Wasit di Laga Lawan Persik Kediri
- Jeda Kompetisi, Pelatih Arema FC Pilih Pulang Kampung
- BRI Liga 1 2023/2024 Libur Panjang, Ini Agenda Arema FC
- 4 Tim Paling Tajam Hingga Pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024: Persik Kediri Sukses Bikin Kejutan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
Tim Nasional 6 September 2025, 03:31 -
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33 -
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 5 September 2025, 23:48 -
Garuda Beringas: Timnas Indonesia Mendominasi Laga Kontra Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 23:39 -
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:35 -
Harry Maguire Diincar 2 Klub Arab Saudi, Lepas Gak Nih, MU?
Liga Inggris 5 September 2025, 23:23 -
Ulasan Performa Beckham Putra di Laga Indonesia vs Chinese Taipei: Kelas!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:20 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Marc Klok
Tim Nasional 5 September 2025, 23:10 -
Hasil Latihan Kedua Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Tercepat, Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 5 September 2025, 23:07
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24