Madura United Pastikan Ancaman Mereka Mundur dari Kompetisi Bukan Omong Kosong
Ari Prayoga | 9 Agustus 2019 01:52
Bola.net - Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menegaskan bahwa ancaman timnya mundur dari kompetisi bukan sekadar gertak sambal. Ia memastikan Laskar Sapeh Kerrab -julukan Madura United serius dengan tuntutan mereka.
"Ini serius. Madura United ingin berkontribusi bagi sepak bola nasional. Kami siapkan pemain dengan level tim nasional. Ini merupakan kontribusi Madura United bagi Timnas Indonesia," kata Haruna.
"Namun, jika dirusak dengan cara-cara seperti yang terjadi, untuk apa lagi kami berkompetisi?" sambungnya.
Sebelumnya, Haruna sempat melontarkan ancaman bahwa Madura United bakal mundur dari kompetisi. Ancaman tersebut, dilontarkan pria berusia 54 tahun ini, sebagai buah kekecewaannya atas kepemimpinan wasit di kompetisi Shopee Liga 1 musim 2019.
Buruknya keputusan wasit yang memantik murka Haruna terjadi pada laga antara Madura United dan Bhayangkara FC beberapa waktu lalu. Waktu itu, wasit Adi Riyanto menganulir gol Beto Goncalves akibat terjadinya pelanggaran pada salah seorang penggawa Madura United, Engelberd Sani, sebelum gol tersebut.
Namun, Madura United bersikeras untuk melakukan protes. Pasalnya, kendati ada pelanggaran, posisi Madura United sedang menguasai bola dan berkesempatan mencetak gol. Laskar Sapeh Kerrab mengatakan bahwa dengan kondisi ini wasit tak bisa menghentikan pertandingan.
Apa tuntutan yang diusung Madura United dengan ancamannya ini? Simak di bawah ini.
Harap PSSI Rumuskan Sistem Soal Wasit
Haruna menyebut bahwa kondisi perwasitan di Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak. Ia pun berharap agar PSSI, sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, bisa menyusun sistem untuk mengawasi dan menjadi tolok ukur penilaian terhadap wasit.
"Kami harap PSSI bisa memiliki instrumen untuk menilai keputusan-keputusan wasit -terutama yang tidak tepat- diambil secara sengaja atau karena memang ketidakmampuan mereka," tukas Haruna.
"Jika karena tidak mampu, berarti hal ini masih bisa dibenahi. Namun, jika keputusan salah memang disengaja dengan maksud memenangkan sebuah tim, harus diinvestigasi," ia menambahkan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSSI Tegaskan Keamanan Pertandingan Timnas Indonesia di Surabaya dan Sidoarjo
Tim Nasional 2 September 2025, 21:39
LATEST UPDATE
-
Hasil Turki vs Spanyol: Mikel Merino On Fire, La Furia Roja Pesta Gol Setengah Lusin
Piala Dunia 8 September 2025, 03:59 -
Wow! Mbappe Pilih Liverpool Sebagai Favorit Juara Liga Inggris, Tapi Tak Lupakan Arsenal
Liga Inggris 8 September 2025, 02:21 -
Andre Onana OTW Tinggalkan Man United, Sepakat Merapat ke Trabzonspor
Liga Inggris 8 September 2025, 01:41 -
Man of the Match Lithuania vs Belanda: Memphis Depay
Piala Dunia 8 September 2025, 01:30 -
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24