Penasihat Tim: Manajemen Arema Tak Transparan

Editor Bolanet | 14 Maret 2011 19:10
- Penasihat tim Arema Indonesia, Rendra Kresna menilai, manajemen tim berjuluk Singo Edan itu tidak transparan, sehingga memunculkan banyak masalah, termasuk keterlambatan gaji pemain.

"Manajemen sekarang sudah tidak terbuka lagi yang mengakibatkan ketidaktepatan pembayaran gaji pemain, bahkan jerih payah saya sebagai penasihat tim juga tidak lagi dihargai oleh manajemen," katanya di Malang, Senin.

Menurut Rendra yang juga Bupati Malang itu, munculnya masalah keterlambatan gaji pemain tersebut sudah terjadi ketika tim akan berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) meladeni Cerezo Osaka di Jepang.

Saat itu, lanjutnya, para pemain sudah mengancam mogok bermain dan tidak mau ikut ke Papua untuk meladeni Persipura Jayapura, namun dirinya selaku penasihat tim bersedia menjadi mediator untuk menyelesaikan masalah gaji pemain tersebut.

Akan tetapi, tegasnya, setelah kesepakatan sudah disepakati bersama, beberapa pemain justru melanggar kesepakatan itu.

"Jujur saya kecewa dengan sikap pemain yang melanggar kesepakatan

tersebut," tegasnya.

Bahkan, kata Rendra, dirinya juga menyayangkan sikap manajemen yang tertutup dan tidak transparan terkait pendapatan selama pertandingan kandang di Stadion kanjuruhan.

Sampai sekarang, tegasnya, dirinya tidak tahu berapa pendapatan selama bermain di Stadion Kanjuruhan. Dari sikap-sikap seperti ini sudah tidak ada transparansi dari pihak manajemen.

Padahal, katanya, ketika dirinya duduk dalam susunan manajemen Arema selalu melakukan pembicaraan dulu mulai hal paling kecil hingga kontrak pemain.

Politisi dari Partai golkar itu mengatakan, sebenarnya gaji pemain bisa dilakukan dengan cara mengangsur, tanpa harus menunggu satu bulan penuh, sehingga tidak memberatkan dan tidak sampai menimbulkan persoalan.

Selain masalah finansial, ancaman hengkangnya tiga pemain pilar juga menjadi masalah baru bagi tim berjuluk Singo dan dalam mempersiapkan diri menjelang laga menjamu Jeonbuk Hyundai Motors Korea Selatan.

Ketiga pemain pilar yang mengancam mundur dari Arema Indonesia adalah dua pemain asing asal Singapura Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan serta satu pemain lokal M Fachrudin. Rencana hengkangnya ketiga pemain tersebut sudah disampaikan pelatih Miroslav Janu.

Sesuai jadwal, Arema Indonesia menjamu Jeonbuk Hyundai Motors Korea Selatan di ajang LCA yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (16/3). [initial]

LPI Tutup Pintu Buat Pemain Arema (ant/end)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE