Pilar-pilar Penting PSIS Semarang di Era Liga Indonesia
Gia Yuda Pradana | 6 April 2020 09:14
Bola.net - PSIS Semarang termasuk salah satu tim legendaris di Indonesia. Sejauh ini, PSIS merupakan tim tersukses bersanding dengan Persis Solo sebagai wakil Provinsi Jawa Tengah yang punya sejarah besar.
Gelar juara kompetisi Perserikatan pada 1987 dan kampiun Liga Indonesia 1999, menjadi lambang supremasi tertinggi PSIS Semarang di kancah persepakbolaan tanah air.
PSIS juga seperti tidak pernah kehabisan talenta lintas generasi. Setiap eranya, tim berjulukan Mahesa Jenar mempunyai pilar penting dalam mengarungi kompetisi.
Baik produk sendiri maupun rekrutan dari tim lain, sejumlah pemain punya kontribusi besar dalam sejarah klub kota Atlas. Memiliki peran pembeda, beberapa wajah pernah membuat pengaruh di PSIS.
Agung Setyabudi
Begitu beruntungnya PSIS Semarang, seperti mendapat duritan runtuh saat bubarnya tim Arseto Solo pada 1998. Nama Agung Setyabudi ikut rombongan pemain yang eksodus dari Arseto ke Mahesa Jenar.
Gelar juara Liga Indonesia langsung dipersembahkannya untuk PSIS. Nama besar Agung Setyabudi sudah jauh lebih mentereng sebelum datang ke Semarang. Ia merpakan jebolan program PSSI Garuda II yang lama menembus Timnas Indonesia sejak pertengahan dekade 1990-an.
Satu posisi di bek kanan PSIS sudah pasti menjadi milik pria asal Solo tersebut. Kepiawaian Agung dalam beroperasi di bek sayap kanan, menjadikan kekuatan tersendiri. Agung dikenal memiliki permainan keras, lugas, dan tanpa kompromi.
Ali Sunan
Menjadi seorang leader saat PSIS Semarang merengkuh gelar juara Ligina 1999. Ali Sunan senasib dengan Agung Setyabudi sebagai bintang Arseto yang memutuskan hijrah ke PSIS.
Ia dipercaya sebagai kapten tim PSIS ketika itu. Perannya sebagai sosok sentral di lini tengah membuat keseimbangan permainan PSIS begitu terjaga. Meski tidak segarang Ebanda Timothy, tapi visi bermain membuatnya menjadi nyawa tersendiri.
Gelar juara Liga Indonesia 1999, membuat Ali Sunan berkesempatan tampil bersama Timnas Indonesia. Melawan Kamboja pada 31 Juli 1999, menjadi debutnya di Timnas Indonesia.
Indriyanto Nugroho
Jebolan program PSSI Primavera yang ikut memberikan warna tersendiri di barisan depan PSIS Semarang pada musim 2006. PSIS yang memiliki bomber andalan Emanuel De Porras, menjadikan Indriyanto Nugroho sebagai seorang supersub.
Pemain asal Kabupaten Sukoharjo ini mendapat banyak pengalaman panjang sebelum bergabung dengan PSIS. Terutama saat masih memperkuat Pelita Jaya, kemudian hijrah ke Persijatim Solo FC.
Pria yang akrab disapa Nunung juga memiliki pengalaman bersama Timnas Indonesia. Hal itu membuat PSIS punya kedalaman skuad yang apik kala itu. Indriyanto Nugroho kerap menjadi penentu ketika baru masuk pada menit-menit krusial.
Khusnul Yakin
Pria asal Brebes ini menjadi satu di antara pemain yang cukup loyal berseragam PSIS Semarang. Khusnul Yakin mengawali kariernya sebagai pemain PSIS pada awal era 2000.
Meski sempat hijrah ke tim lain, seperti Pelita Bandung Raya, ia kembali lagi ke pangkuan PSIS. Meski ia menutup kariernya sebagai pemain di Persab Brebes.
Berstatus sebagai penyerang lokal, Khusnul Yakin mempunyai kecepatan dan kelincahan. Instingnya dalam mencetak gol juga tergolong baik.
Hanya saja dia masih kalah pamor dari pemain depan asing PSIS tahun ke tahun, seperti Emanuel De Porras, Julio Lopez, Roberto Kwateh, hingga Vitor Borges.
Harry Salisbury
Pemain istimewa yang pernah dimiliki PSIS Semarang. Harry tidak tergantikan saat beroperasi sebagai bek sayap kiri karena spesialisasi menggunakan kaki kiri miliknya.
Harry didatangkan dari Persijatim Solo FC pada 2004, seiring mantan klubnya pindah ke Palembang. Harry Salisbury juga dikenal memiliki kemampuan tendangan bebas mematikan.
Sebagian besar golnya lahir dari eksekusi tendangan bebas kaki kiri. Dua golnya yang berkesan oleh publik PSIS adalah tendangan bebasnya ke gawang Arema pada musim 2007 dan ke gawang PSMS Medan di musim berikutnya.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Vincentius Atmaja/Editor Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 6 April 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Tak Ada Sepak Bola, Madura United Jaga Komunikasi dengan Para Pemainnya
- Bagaimana Pemain PSS Sleman Sikapi Pemotongan Gaji 75 Persen?
- Shahar Ginanjar Ikut Lelang Jersey Persija Juara untuk Bantu Wabah Corona
- Lawan Corona, Pelatih Persebaya Lelang Jersey Kesayangannya
- Lelang Medali Juara Liga 1 Marko Simic Laku Terjual Rp26 Juta
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24