Soal New Normal dan Berdamai dengan Corona, Ini Kisah Manajer Arema FC
Dimas Ardi Prasetya | 28 Mei 2020 22:17
Bola.net - Sebuah pengakuan diungkapkan General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, terkait anjuran pemerintah soal hidup 'berdampingan' dengan virus Corona. Menurutnya, anjuran hidup 'berdamai' dengan penyakit ini bukanlah hal baru baginya.
Ruddy pun membeber kisah pribadi hidup berdampingan dengan penyakit. Menurut pria berusia 48 tahun ini, hal tersebut dialami oleh sang ibunda.
Pada 2008 silam, sang ibunda divonis menderita kanker. Waktu itu, kanker sang ibunda berada dalam stadium satu. Tentu, mendengar vonis ini, seluruh keluarga sempat panik.
"Singkat cerita, kami ambil jalan dengan pengobatan herbal. Waktu itu, keputusan keluarga adalah bagaimana bisa hidup berdampingan dengan kanker," tutur Ruddy.
"Jadi, jauh sebelum Presiden Jokowi menyatakan hidup berdampingan dengan Covid-19, saya sudah punya pengalaman hidup berdampingan dengan kanker," sambungnya.
Menurut Ruddy, keputusan untuk mencari pengobatan alternatif dengan herbal diambil karena risiko yang ada jika menggunakan obat-obatan kimia atau operasi akan sangat tinggi. Pasalnya, waktu pertama didiagnosa kanker, sang ibunda sudah berusia 60 tahun.
"Jadi, dengan metode pengobatan yang kami pilih, ibaratnya kanker tetap ada tapi tidak mengganggu," papar Ruddy.
"Jadi, sampai saat ini, kanker di tubuh ibu masih ada. Namun, sampai sekarang, stadiumnya tetap," ia menambahkan.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Dilanjutkan Kebiasaan Baru
Lebih lanjut, Ruddy menambahkan, setelah hidup berdampingan dengan kanker, sang ibu pun memiliki kebiasaan-kebiasaan anyar. Hal ini, sambung pria asal Madiun tersebut, mirip dengan anjuran kelaziman baru (new normal) yang diagungkan pemerintah.
"Ibu mengubah pola hidupnya. Salah satu contohnya, alih-alih mengonsumsi air mineral, ibu merebus sendiri air minum. Selain itu, ibu juga mengurangi konsumsi ayam potong dan sebagainya," ucap Ruddy.
"Hal ini sama dengan apa yang diungkapkan Presiden Jokowi. Pola hidup kita harus diubah," imbuhnya.
Keniscayaan New Normal
Ruddy menyebut, kelaziman anyar ini merupakan sebuah keniscayaan. Pasalnya, sejauh ini, belum bisa dipastikan kapan ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk menyembuhkan penyakit akibat virus Corona.
"Apa kita akan terus menunggu sampai waktu yang tidak ditentukan itu? Tentu tidak boleh seperti itu," ujar Ruddy.
"Kita harus segera mengubah pola hidup kita, salah satunya menjaga kebersihan dengan protokol kesehatan yang ada," tandasnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Bintang Arema FC Harap Kompetisi Musim 2020 Dilanjutkan
- Kompetisi Bergulir Lagi, Ini Protokol Kesehatan yang Bakal Diterapkan Arema FC
- Ini Alasan Arema FC Ajukan Kenaikan Subsidi dan Renegosiasi Kontrak Pemain dan Pelatih
- Arema FC Pilih Kompetisi Liga 1 2020 Dilanjutkan
- 3 Pemain Asing dengan Religiositas Tinggi di Arema FC
- Arema Masih Sabar Menunggu Kepastian Nasib Shopee Liga 1
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil BRI Super League PSM vs PSIM: Duel Sengit, Kedua Tim Dipaksa Berbagi Angka
Bola Indonesia 27 September 2025, 18:06 -
Jadwal BRI Super League di Indosiar Hari Ini, Sabtu 17 September 2025
Bola Indonesia 27 September 2025, 10:44
LATEST UPDATE
-
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59 -
Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Liga Champions 3 Oktober 2025, 06:49 -
Kylian Mbappe: Pemain dengan Kaki Api, Bebas Bergerak, dan Sangat Berbahaya!
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 05:51 -
Alisson Becker Cedera Parah, Liverpool Kehilangan Kiper Utama Cukup Lama!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:46 -
Terungkap! MU Hampir Bawa Pulang Solskjaer Sebelum Tunjuk Amorim sebagai Pelatih
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:41 -
David Silva Ungkap Impian Besar untuk Pep Guardiola, Apa Itu?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 05:36
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55