Tragedi Kanjuruhan: Menakar Jumlah Penonton Maksimal Stadion Kanjuruhan

Asad Arifin | 11 Oktober 2022 10:47
Tragedi Kanjuruhan: Menakar Jumlah Penonton Maksimal Stadion Kanjuruhan
Keadaan di dalam stadion Kanjuruhan pasca kerusuhan. (c) AP Photo

Bola.net - Overcapacity disebut sebagai salah satu faktor yang turut berperan dalam terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Membludaknya jumlah penonton diklaim menjadi salah satu hal yang ikut andil dalam tragedi yang menelan korban lebih dari seratus jiwa tersebut.

Sejauh ini, tak ada data pasti soal kapasitas Stadion Kanjuruhan. Pasalnya, sejauh ini, stadion yang menjadi kandang Arema FC tersebut tak menerapkan sistem single seat.

Advertisement

Panitia pelaksana pertandingan menyebut bahwa kapasitas Kanjuruhan mencapai 45 ribu orang. Jumlah ini pula yang digunakan oleh operator kompetisi.

Namun, dari berbagai pernyataan mereka, pihak kepolisian membantah bahwa Stadion Kanjuruhan memiliki kapasitas 45 ribu. Mereka menyebut kapasitas stadion ini 'hanya' 38 ribu.

Berbeda lagi dengan versi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang. Mereka menyebut kapasitas stadion ini mencapai 42.449 orang.

Dengan menggunakan open source tools, Mapchecking, Bola.net mencoba menghitung berapa kapasitas stadion yang berada di Kedungpedaringan, Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut. Tools ini jamak digunakan untuk membuat perkiraan seberapa banyak orang bisa ditampung di satu area tertentu.

Dari penghitungan yang didapat Bola.net dengan menggunakan tools Mapchecking, kapasitas Stadion Kanjuruhan 'hanya' sebesar 36.222 orang. Ini dengan asumsi, ada dua penonton dalam satu meter persegi area stadion.

Dalam data PT LIB, jumlah penonton pada laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya mencapai 42.588 orang. Artinya, ada kelebihan kapasitas sekitar 6.366 orang pada laga tersebut.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 2 halaman

Tak Ada Sertifikasi Stadion?

Tak Ada Sertifikasi Stadion?

Suasana Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menjadi tuan rumah Grup B Piala Menpora 2021. (c) Bola.net/Arief Bagus

Stadion Kanjuruhan sendiri terakhir kali diverifikasi oleh pengelola Liga pada 2020 lalu. Tepatnya, pada 6 Februari 2020 lalu.

Dalam verifikasi ini, ada sejumlah dokumen yang tak dimiliki oleh stadion tersebut. Dokumen-dokumen tersebut adalah: sertifikasi stadion, rencana evakuasi, ground rulers dan surat ketersediaan lapangan latihan.

Sementara, untuk urusan lapangan permainan, ada dua hal yang berstatus layak dengan catatan. Dua hal ini adalah ukuran gawang dan player tunnel. Khusus player tunnel kondisinya disebut tidak safety.

2 dari 2 halaman

Tak Bisa untuk Pertandingan Berisiko Tinggi

Sementara itu, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Nugroho Setiawan, menyebut bahwa Stadion Kanjuruhan tak layak menggelar laga berisiko tinggi. Hanya laga dengan tingkat risiko menengah atau kecil yang bisa dihelat di stadion tersebut.

"Untuk pertandingan berisiko tinggi, kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret misalnya bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat kondisi darurat," ucap Nugroho.

Menurut Nugroho, ada sejumlah hal yang harus dibenahi agar Stadion Kanjuruhan layak menggelar laga berisiko tinggi. Selain pintu dan akses darurat, ia juga menyoroti kondisi dan ukuran anak tangga di stadion tersebut.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)

LATEST UPDATE