5 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Sir Alex Ferguson Tak Pernah Latih Man United: Liverpool No. 1?
Richard Andreas | 9 Mei 2020 08:30
Bola.net - 26 tahun berkarier, 38 trofi. Angka itu sudah cukup membuktikan betapa istimewanya Sir Alex Ferguson semasa menukangi Manchester United. Pantas menyebutnya sebagai salah satu pelatih legendaris di dunia.
Menengok ke belakang, perjalanan Fergie di MU tidak selalu mulus. Dia mulai menangani MU pada tahun 1986, tapi butuh enam tahun bagi Fergie untuk membawa MU meraih trofi Liga Inggris pertamanya pada 1993.
6 tahun itu sepertinya benar-benar dimaksimalkan Fergie untuk menggodok taktik dan menyempurnakan skuad. Terbukti, begitu meraih trofi pertama di tahun 1993 itu, MU terus melaju kencang dari satu gelar ke gelar berikutnya.
Bersama Fergie-lah MU mencapai masa-masa keemasan mereka. Karena Fergie-lah MU terkenal di seluruh penjuru dunia. Karena Fergie-lah ada jutaan manusia yang jatuh cinta pada sepak bola begitu melihat permainan MU.
Sebab itu, sepertinya bakal aneh membayangkan perkembangan MU dan perjalanan Premier League andai Fergie tidak pernah melatih MU. MU pun sebenarnya membawa dampak besar pada perkembangan Premier League.
Kira-kira apa yang terjadi andai MU tidak pernah berjudi memilih Ferguson muda pada saat itu? Untuk menjawab itu, Bola.net merumuskan 5 hal yang mungkin terjadi andai Ferguson tidak pernah latih MU.
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Liverpool tetap nomor satu
Sepanjang kariernya, Ferguson menuntun MU meraih 13 trofi Premier League. Sepertinya angka itu sudah cukup menjelaskan betapa besarnya dampak Ferguson pada perkembangan Setan Merah jadi klub nomor satu pada masanya.
Uniknya, sejak awal Ferguson memang berambisi besar menggulingkan Liverpool. Sebelum kedatangannya, The Reds memimpin dengan koleksi 18 trofi Liga Inggris/Premier League, MU tertinggal dengan 7 trofi.
Ketika Fergie tiba di Old Trafford pada November 1986, MU belum pernah meraih gelar juara Liga Inggris selama lebih dari 20 tahun. Saat itu Liverpool dianggap sebagai tim terkuat di Inggris.
"Tantangan terbesar saya bukanlah apa yang terjadi saat ini," ujar Ferguson puluhan tahun silam. "Tantangan terbesar saya adalah menggulingkan Liverpool dari takhta mereka."
Ferguson membuktikan ucapannya. MU meraih 13 trofi, menyalip Liverpool yang harus berpuasa panjang sampai 30 tahun.
MU bukan klub nomor satu di dunia
13 trofi itu adalah alasan kuat mengapa MU bisa bekermbang jadi tim nomor satu di dunia. Kerja keras Fergie mulai terwujud pada tahun 1993, yang terus berkembang sampai tahun 2000-an.
Skuad MU pada 1992-94 itu begitu populer, dengan nama pemain andalan seperti Eric Cantona. Lalu, Fergie bisa menjaga regenerasi kekuatan MU ketika pemain-pemain mudanya bisa menjuarai Liga Champions tahun 1998/99 sekaligus meraih treble.
Kemenangan-kemenangan inilah yang membesarkan nama MU di dunia. Terlebih, MU bermain dengan filosofi yang memikat, tim berani yang terus menang. Sejak tahun 1993 itulah popularitas MU meningkat di seluruh dunia dan bertahan sampai saat ini
Andai tidak ada Ferguson, sepertinya hanya Real Madrid dan Barcelona yang bisa jadi raja sepak bola dunia.
Belum ada tim Inggris yang raih treble
Menyinggung kejayaan tahun 1990-2000 di atas, jelas pencapaian terbesar Fergie sebagai pelatih MU adalah meraih treble winners pada musim 1998/99.
Terbukti, sampai sekarang belum ada tim Inggris lainnya yang mampu menyandang status prestisius itu. Hanya MU yang bisa mengawinkan gelar Premier League, FA Cup, dan Liga Champions.
Liverpool boleh jadi merupakan tim Inggris paling sukses di Liga Champions dengan 6 trofi, tapi mereka pun tidak bisa menyamai torehan treble istimewa milik Setan Merah.
Sampai saat ini, hanya ada 7 klub Eropa yang pernah meraih treble. MU merupakan anggota klub terbatas istimewa itu.
Giggs jadi legenda Man City
Giggs muda mencuri perhatian MU dan Man City. Saat itu, bahkan dia pernah berlatih untuk Man City di usia belia.
Andai Ferguson bukanlah manajer MU di tahun 1986, dia tidak akan mengirim pemandu bakat untuk mengamati permainan Giggs. Ferguson mungkin tidak akan pernah mendatangi rumah Giggs pada tahun 1987 untuk menawarinya kontrak dua tahun.
Untungnya Ferguson mengambil langkah lebih cepat, jika tidak Giggs bakal jadi pemain Man City. Jika itu terjadi, Giggs bisa menyumbangkan kemampuannya untuk mengembangkan nama besar Man City bertahun-tahun silam.
Tanpa Ferguson, mungkin Man City bisa jadi tim yang lebih sukses di antara dua tim lokal asli Manchester.
Juara Premier League Lebih Variatif
Era Premier League dimulai pada tahun 1992, bertepatan dengan kebangkitan MU bersama Fergie. Sampai sekarang, telah berjalan 27 musim Premier League dengan beberapa tim yang berhasil jadi nomor satu.
Kendati demikian, jika ditelaah lebih dalam lagi, sebenarnya tidak banyak tim-tim yang punya kesempatan jadi juara. MU saja bisa meraup nyaris separuh trofi dari 27 musim tersebut, yakni dengan 13 trofi.
Artinya, hanya ada 14 musim lainnya yang dimenangi oleh tim-tim lain. Tidak terlalu banyak, hanya ada Blackburn, Arsenal, Chelsea, Leicester, dan Man City, yang berbagi 14 trofi selain milik MU.
Andai Ferguson tidak mengembangkan MU terlalu kuat, bisa saja tim-tim yang menjuarai Premier League lebih bervariasi.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca ini juga ya!
- Merasa Yakin Bisa Samai Level Liverpool dalam Waktu Singkat, MU Sedang Bercanda?
- Pemimpin Sesungguhnya, Roy Keane Pernah Ciptakan Aturan Ketat Selama Jadi Kapten MU
- Joko Susilo Beber Kehebatan Sir Alex Ferguson Saat Nakhodai Manchester United
- Joko Susilo Akui Dapatkan Inspirasi dari Manchester United
- Adaptasi Kilat Bruno Fernandes Bikin Nemanja Matic Geleng-Geleng Kepala
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kisah Kegagalan Transfer Manchester United: Sudah Diajak Makan Oleh Amorim, Eh Ditolak!
Liga Inggris 5 September 2025, 15:01 -
Alamak! Pemain MU Ini Alami Cedera di Jeda Internasional
Liga Inggris 5 September 2025, 14:33 -
Rio Ferdinand Ungkap Pujian Courtois Untuk Kiper Baru Manchester United, Senne Lammens
Liga Inggris 5 September 2025, 00:32
LATEST UPDATE
-
4 Faktor Pendukung Keberhasilan Timnas Indonesia Menerkam Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 07:08 -
Mees Hilgers Hubungi Erick Thohir, Minta Maaf Gara-gara Absen Bela Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 06:25 -
Hasil Ukraina vs Prancis: Mbappe Pastikan Les Blues Petik Tiga Poin
Tim Nasional 6 September 2025, 06:14 -
Hasil Italia vs Estonia: Debut Gattuso, Azzuri Pesta Gol
Piala Dunia 6 September 2025, 04:51 -
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
Tim Nasional 6 September 2025, 03:31 -
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33 -
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 5 September 2025, 23:48 -
Garuda Beringas: Timnas Indonesia Mendominasi Laga Kontra Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 23:39 -
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24