Benarkah Ruben Amorim di MU Seburuk Itu?
Afdholud Dzikry | 28 September 2025 04:37
Bola.net - Perjalanan Ruben Amorim bersama Manchester United memang masih jauh dari kata mulus. Namun, di tengah rentetan hasil yang belum memuaskan, ada tanda-tanda positif yang bisa menjadi fondasi untuk kebangkitan di masa depan.
Kekalahan 1-3 dari Brentford, Sabtu (27/9/2025) malam, memang terasa menyakitkan dan kembali memicu kritik tajam dari berbagai arah. Catatan statistik kemenangan yang masih minim tentu menjadi sorotan utama yang tidak bisa diabaikan.
Meskipun begitu, jika kita melihat lebih dalam, ada narasi lain yang coba dibangun di internal klub. Ada sejumlah data pendukung yang menunjukkan bahwa proses yang coba dibangun oleh Amorim sebenarnya sudah berjalan ke arah yang benar.
Kini, tantangan terbesar bagi sang manajer adalah mengubah proses dan perbaikan data tersebut menjadi hasil nyata di atas lapangan. Kepercayaan dari manajemen menjadi modal utamanya untuk bisa mewujudkan hal itu.
Masalah Utama: Inkonsistensi
Harus diakui, masalah terbesar yang masih menghantui Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim adalah inkonsistensi. Tim seakan sering mengambil satu langkah maju yang menjanjikan, namun kemudian mundur lagi dua langkah.
Kemenangan yang diraih dengan karakter dan agresivitas luar biasa atas Chelsea seolah tak berbekas. Mereka langsung kembali ke performa yang mengecewakan saat harus takluk di tangan Brentford sepekan setelahnya.
Pola naik-turun seperti ini tentu sangat membuat frustrasi bagi para pendukung setia. Namun, di sisi lain, ini juga menjadi sebuah tantangan yang sangat jelas bagi Amorim dan skuadnya untuk segera menemukan level stabilitas performa.
Di Balik Hasil Buruk, Ada Data yang Membaik
Jika hanya melihat papan skor dan klasemen, rekor Ruben Amorim memang terlihat sangat tidak memuaskan. Sembilan kemenangan dari 33 pertandingan di Premier League jelas bukan standar yang diharapkan dari klub sekelas Manchester United.
Namun, laporan dari internal klub menyebutkan adanya narasi lain yang lebih optimistis. Mereka menunjuk pada sejumlah data statistik kunci yang sebenarnya menunjukkan adanya tren perbaikan yang signifikan dalam permainan tim.
Statistik seperti peningkatan expected goals (xG), lebih sedikit tembakan yang dihadapi pertahanan, dan lebih banyak tembakan tepat sasaran menjadi pegangan. Ini adalah bukti bahwa proses yang ditanamkan Amorim sebenarnya mulai membuahkan hasil, meskipun belum tercermin dari skor akhir.
Berkah yang Belum Bisa Dimaksimalkan
Absennya Manchester United dari kompetisi Eropa pada musim ini seharusnya bisa menjadi sebuah berkah terselubung. Ruben Amorim memiliki kemewahan berupa waktu sepekan penuh untuk melatih dan menanamkan filosofinya kepada para pemain.
Sayangnya, argumen tersebut sejauh ini memang terbukti masih ilusi dan belum terlihat hasilnya. Para pemain terkadang masih terlihat bingung dan belum sepenuhnya menyerap sistem kompleks yang diinginkan oleh sang manajer.
Meskipun begitu, kesempatan emas ini masih terbuka sangat lebar di sisa musim. Jika Amorim bisa memaksimalkan waktu latihan yang berharga ini, bukan tidak mungkin tim akan segera menemukan ritme dan konsistensi terbaiknya.
Kepercayaan Penuh dari Petinggi Klub
Di tengah tekanan hebat dari luar dan kritik yang terus berdatangan, posisi Ruben Amorim di kursi manajer diyakini masih sangat aman. Para petinggi klub, terutama CEO Omar Berrada, dilaporkan enggan untuk mempertimbangkan opsi pemecatan.
Kepercayaan penuh dari manajemen ini adalah modal yang sangat krusial bagi seorang manajer. Amorim didatangkan sebagai sebuah proyek jangka panjang, dan Berrada telah mempertaruhkan reputasinya sendiri untuk membawanya ke Old Trafford.
Dukungan solid ini memberikan Amorim ruang untuk bernapas dan waktu yang ia butuhkan untuk membuktikan diri. Kini, tantangan terbesarnya adalah mengubah semua kepercayaan dan data positif itu menjadi hal yang paling penting: kemenangan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Musim Bencana! Liverpool Dianggap Sudah Tamat dalam Perebutan Gelar Premier League
Liga Inggris 13 November 2025, 13:27
-
Lama Menghilang 'Bak Ditelan Bumi', Begini Kabar Mykhailo Mudryk Sekarang
Liga Inggris 13 November 2025, 11:48
-
Man United Dikritik Karena Lepas Carreras Terlalu Cepat: Kesalahan Besar!
Liga Inggris 13 November 2025, 05:59
LATEST UPDATE
-
Inter Milan Jadi Satu-satunya Harapan Italia di Liga Champions
Liga Italia 13 November 2025, 14:36
-
Formasi Impian Barcelona Jika Harry Kane Bergabung Musim Depan
Liga Spanyol 13 November 2025, 14:19
-
Joshua Zirkzee Dinilai Bisa Jadi Solusi untuk AS Roma
Liga Italia 13 November 2025, 13:52
-
7 Pemain Timnas Indonesia U-22 dengan Jam Terbang Tertinggi di Klub Masing-Masing
Tim Nasional 13 November 2025, 13:36
-
Chelsea Dinilai Butuh Kiper Baru meski Robert Sanchez Tampil Lebih Baik
Liga Inggris 13 November 2025, 13:34
-
Bobol Gawang Timnas Indonesia U-17, Wonderkid Brasil Ini Sukses Pikat Manchester United
Liga Inggris 13 November 2025, 13:27
-
Musim Bencana! Liverpool Dianggap Sudah Tamat dalam Perebutan Gelar Premier League
Liga Inggris 13 November 2025, 13:27
-
Ruang Ganti Real Madrid Memanas! 5 Bintang Tak Bahagia di Bawah Xabi Alonso
Liga Spanyol 13 November 2025, 12:18
-
Lama Menghilang 'Bak Ditelan Bumi', Begini Kabar Mykhailo Mudryk Sekarang
Liga Inggris 13 November 2025, 11:48
-
Resmi! UEFA Umumkan 9 Stadion dan Tuan Rumah Euro 2028, Siapa Saja?
Piala Eropa 13 November 2025, 10:43
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01





