Bersiap jadi Klub Sultan, PIF Arab Saudi Dikabarkan Bisa Lepas Newcastle Demi Mengincar Manchester United
Asad Arifin | 22 Agustus 2025 04:19
Bola.net - Kabar mengejutkan kembali muncul dari Premier League. Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi, pemilik mayoritas Newcastle, disebut berpotensi melepas The Magpies demi mewujudkan ambisi lama mereka: menguasai Manchester United.
Isu ini mencuat di tengah kisruh kepemilikan Manchester United. Sir Jim Ratcliffe, yang baru saja mengakuisisi 27,7 persen saham klub pada Februari lalu, dikabarkan bisa dipaksa meninggalkan Old Trafford.
Pemicunya adalah klausul tersembunyi dalam kesepakatan dengan keluarga Glazer. Situasi ini membuka peluang bagi pihak eksternal, termasuk PIF, untuk masuk ke dalam struktur kepemilikan United.
Menariknya, PIF sebenarnya sudah pernah mencoba membeli saham MU pada 2019. Namun saat itu keluarga Glazer hanya bersedia melepas 20 persen saham, sehingga negosiasi gagal. Kini, dengan kepemilikan Setan Merah yang belum pasti, peluang itu diyakini bisa kembali terbuka.
Masa Depan Jim Ratcliffe di MU Jadi Tanda Tanya

Ratcliffe menjadi figur penting dalam transformasi Manchester United dalam beberapa bulan terakhir. Meski hanya pemegang saham minoritas, miliarder asal Inggris itu diberi kewenangan penuh untuk mengelola operasional klub.
Sejumlah langkah besar sudah ia tempuh, mulai menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer baru, menggulirkan proyek pembangunan stadion senilai £2 miliar, hingga menggelontorkan £50 juta untuk memperbaiki fasilitas latihan di Carrington.
Namun, rencana ambisius itu bisa saja berhenti di tengah jalan. The Mail melaporkan adanya klausul drag along yang memungkinkan keluarga Glazer memaksa Ratcliffe menjual sahamnya jika mereka menerima tawaran akuisisi penuh yang sesuai.
Klausul ini baru berlaku 18 bulan setelah Ratcliffe resmi masuk, sehingga masa depannya di Old Trafford masih jauh dari kata pasti.
PIF dan Newcastle: Pertahankan atau Lepas?

Sejak mengakuisisi Newcastle United pada 2021, PIF Arab Saudi menguasai 80 persen saham klub. Mereka sudah berinvestasi besar, termasuk hampir £300 juta untuk memperkuat fondasi tim.
Awal tahun ini, rencana pembangunan stadion baru juga diumumkan, menunjukkan komitmen jangka panjang mereka terhadap The Magpies.
Meski begitu, kondisi finansial Newcastle tidak sepenuhnya sehat. PIF tercatat menelan kerugian hampir £150 juta sejak mengambil alih, sementara aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League membatasi ruang gerak mereka di bursa transfer.
Situasi tersebut bisa menjadi alasan PIF mempertimbangkan opsi lain, termasuk menjual Newcastle demi mengalihkan fokus ke Manchester United.
Kepemilikan MU oleh Arab Saudi: Realistis atau Sekadar Isu?

Keinginan Arab Saudi untuk memiliki klub besar Inggris bukanlah rahasia lagi. Menteri Olahraga Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, pernah menegaskan bahwa sektor swasta di negaranya sangat antusias terhadap sepak bola, khususnya Premier League.
"Kami pasti akan mendukungnya jika ada sektor swasta yang masuk, karena kami tahu itu akan berdampak positif pada olahraga di Kerajaan," ujarnya pada 2022 lalu.
Meski demikian, langkah PIF untuk melepas Newcastle demi mengincar MU tidak semudah itu. Jurnalis Ben Jacobs bahkan pernah menilai pada Desember 2022 bahwa “tidak mungkin” PIF meninggalkan Newcastle begitu saja.
Dengan investasi jangka panjang dan dukungan penuh pemerintah Arab Saudi, Newcastle diyakini masih akan menjadi proyek utama mereka. Namun, jika keluarga Glazer benar-benar membuka pintu untuk penjualan penuh Manchester United, peluang itu tentu tidak bisa dikesampingkan.
Sumber: SportBible
Klasemen Premier League 2025/2026
Baca Ini Juga:
- Prediksi Fulham vs Manchester United 24 Agustus 2025
- Kasus Bayern Munchen Mirip Manchester United, Kena Krisis Kepemimpinan!
- Prediksi Arsenal vs Leeds United 23 Agustus 2025
- Enzo Maresca Blak-blakan: Jackson dan Nkunku Lebih Baik Cari Klub Lain
- Strategi Cerdas Liverpool: Belanja 300 Juta Pounds Diimbangi Penjualan 200 Juta Pounds
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal dan Nonton Liga Inggris 2025/26 Pekan ke-9: Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 16:32
-
Prediksi Arsenal vs Crystal Palace 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 16:14
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
LATEST UPDATE
-
Live Streaming AC Milan vs Pisa - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 25 Oktober 2025, 00:45
-
Tak Ada Pilihan Lain, Juventus Harus Kalahkan Lazio Pekan Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:59
-
Federico Dimarco Jadi Mesin Peluang Inter Milan di Musim Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:20
-
Juventus, Bawalah Semangat Lawan Real Madrid ke Serie A
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:18
-
Siapa yang Layak Jadi Starter Liverpool: Hugo Ekitike atau Alexander Isak?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 23:12
-
Xabi Alonso Kepincut Kenan Yildiz, Juventus Pasang Harga 100 Juta Euro
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 22:05
-
Barcelona Dapat Pukulan Berat, Raphinha Dipastikan Absen di El Clasico
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 21:28
-
Napoli vs Inter Milan: Dilema di Lini Serang Tuan Rumah
Liga Italia 24 Oktober 2025, 21:24
-
Lamine Yamal Panaskan El Clasico: Sebut Real Madrid Sebagai Maling!
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 21:15
-
Enzo Maresca Beri Kabar Gembira: Liam Delap Segera Comeback Bela Chelsea!
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 21:15
-
Napoli vs Inter Milan: Bagian dari Perjalanan Panjang
Liga Italia 24 Oktober 2025, 21:13
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






