Bisakah Klub Inggris Sapu Bersih Trofi Juara di 3 Kompetisi Eropa Musim Ini?

Ari Prayoga | 14 Maret 2025 15:11
Bisakah Klub Inggris Sapu Bersih Trofi Juara di 3 Kompetisi Eropa Musim Ini?
Bruno Fernandes (kiri) merayakan gol bersama Joshua Zirkzee dalam laga Manchester United vs Real Sociedad di Liga Europa, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Musim 2024/2025 menjadi momen yang menarik bagi klub-klub Inggris di pentas Eropa. Saat ini, tim-tim Inggris bersaing di semua tiga kompetisi antarklub Eropa yang bergengsi.

Peluang untuk menyapu bersih trofi di Liga Champions, Liga Europa, dan UEFA Conference League memang ada, tetapi tantangan yang dihadapi sangat besar. Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada performa tim, tetapi juga pada faktor-faktor lain yang sering kali sulit diprediksi.

Advertisement

Aston Villa dan Arsenal mewakili Inggris di Liga Champions, sementara Manchester United dan Tottenham bertarung di Liga Europa, dan Chelsea berada di Conference League.

Dengan semua tim ini melangkah ke babak perempat final, harapan untuk melihat final yang sepenuhnya diisi klub-klub Inggris semakin nyata. Namun, sejarah menunjukkan bahwa tidak ada negara yang pernah memenangkan ketiga kompetisi ini dalam satu musim.

Di Liga Champions, Aston Villa akan menghadapi PSG, sedangkan Arsenal akan berhadapan dengan juara bertahan, Real Madrid. Liverpool menjadi satu-satunya tim Inggris yang tersingkir di 16 besar, setelah dikalahkan PSG. Sementara itu, Manchester City juga terpaksa pulang lebih awal setelah kalah dari Real Madrid di babak sebelumnya.

1 dari 4 halaman

Peluang Tim Inggris di Liga Champions

Peluang Tim Inggris di Liga Champions

Selebrasi Declan Rice dkk. dalam laga Liga Champions antara Arsenal vs PSV Eindhoven, Kamis (13/3/2025). (c) AP Photo/Alastair Grant

Statistik menunjukkan bahwa Arsenal memiliki peluang 16,8% untuk memenangkan Liga Champions, menjadikannya sebagai favorit ketiga.

Aston Villa, di sisi lain, berada di posisi ketujuh dengan peluang hanya 2,8%. Ini menunjukkan bahwa meskipun kedua tim memiliki kekuatan, mereka tetap harus menghadapi tantangan besar untuk melangkah lebih jauh.

Arsenal akan menghadapi Real Madrid, tim yang memiliki pengalaman lebih dalam kompetisi ini, dengan peluang 13,6% untuk mempertahankan gelar mereka.

Pertandingan ini akan menjadi tantangan berat bagi Arsenal, yang harus menunjukkan performa terbaiknya untuk bisa mengalahkan raksasa Spanyol tersebut.

2 dari 4 halaman

Persaingan di Europa League

Persaingan di Europa League

Wilson Odobert (kanan) merayakan gol keduanya bersama rekan setim dalam laga Tottenham vs AZ Alkmaar di leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Ian Walton

Di Europa League, Manchester United dan Tottenham berada di antara tim-tim favorit untuk meraih gelar. Keduanya memiliki peluang yang cukup baik meskipun saat ini berada di posisi bawah klasemen Premier League. Manchester United akan menghadapi Lyon, sementara Tottenham akan bertemu Eintracht Frankfurt.

Manchester United, setelah penampilan gemilang Bruno Fernandes yang mencetak hat-trick melawan Real Sociedad, menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk melaju jauh. Pelatih Manchester United optimis timnya bisa mencapai final.

Sementara itu, Tottenham juga tidak ingin kalah saing. Mereka bertekad untuk memberikan yang terbaik dan berpotensi bertemu dengan Manchester United di final jika keduanya berhasil melangkah lebih jauh.

3 dari 4 halaman

Kesempatan Chelsea di Conference League

Kesempatan Chelsea di Conference League

Selebrasi Kiernan Dewsbury-Hall dalam laga UEFA Conference League antara Chelsea vs FC Copenhagen, Jumat (14/3/2025). (c) AP Photo/Alastair Grant

Di Conference League, Chelsea menjadi satu-satunya wakil Inggris. Setelah mengalahkan Copenhagen, mereka kini bersiap menghadapi Legia Warsawa

Chelsea telah menjadi favorit sepanjang musim ini dan berambisi untuk mencetak sejarah dengan menjadi tim pertama yang memenangkan Champions League, Europa League, dan Conference League.

Namun, meskipun peluang untuk menyapu bersih trofi ada, tantangan tetap menghadang. Tidak ada negara yang pernah berhasil memenangkan ketiga kompetisi dalam satu musim.

Sejarah mencatat bahwa meskipun ada beberapa tim yang berhasil mencapai final di dua kompetisi, seperti yang terjadi pada 2019 ketika Liverpool dan Chelsea meraih gelar, pencapaian menyeluruh tetap menjadi tantangan besar.