Jelang Milan vs Napoli, Gianluigi Buffon Kuliti Habis Perbedaan Mendasar Conte dan Allegri
Editor Bolanet | 28 September 2025 03:31
Bola.net - Legenda hidup sepak bola Italia, Gianluigi Buffon, memberikan pandangannya jelang duel panas AC Milan vs Napoli, Senin (29/9/2025) dini hari WIB. Laga ini bukan sekadar pertemuan dua tim kuat, melainkan juga adu taktik dua pelatih elite.
Di satu sisi ada Massimiliano Allegri bersama Milan, sementara di sisi lain ada Antonio Conte yang menukangi Napoli. Keduanya merupakan figur yang sangat dihormati dan telah mendominasi Serie A dalam satu dekade terakhir.
Menariknya, Buffon punya pengalaman unik karena pernah meraih banyak trofi di bawah asuhan kedua pelatih tersebut saat di Juventus. Ia pun tahu betul apa yang membedakan Conte dan Allegri.
Dari determinasi ganas di ruang ganti hingga sentuhan yang lebih lembut di lapangan latihan, Buffon membongkar semua rahasia dapur kedua pelatih tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif.
Gianluigi Buffon mengenang dengan jelas momen pertama kali Antonio Conte mengambil alih kursi kepelatihan Juventus pada tahun 2011. Sejak awal, Conte sudah menunjukkan karakter yang sangat kuat dan berbeda.
Buffon mengaku langsung terkesan dengan dua hal dari diri Conte. Hal itu adalah determinasi luar biasa serta kemampuannya menyampaikan konsep sepak bola dengan sangat jernih kepada para pemain.
"Dalam salah satu pertemuan pertama, dengan mengandalkan pengetahuan sepak bolanya, dia berkata kepada kami: 'Jenis permainan ini dilakukan dengan cara ini'," ujar Buffon kepada Gazzetta.
"Jika Anda ragu, tanyakan pada saya dan saya akan memberikan penjelasannya. Jika saya tidak memberikannya, itu berarti saya mengejek Anda, dan itu tidak akan pernah terjadi," lanjutnya.
Suasana di Juventus benar-benar berubah ketika Massimiliano Allegri datang menggantikan Conte. Buffon merasakan adanya perbedaan besar dalam kepribadian dan metodologi yang dibawa oleh sang pelatih baru.
Menurut Buffon, Allegri datang sebagai sosok yang belum terlalu mengenal seluk beluk lingkungan Juventus. Oleh karena itu, ia membutuhkan dukungan penuh dari semua elemen tim agar proses adaptasinya berjalan cepat.
"Kami menemukan seorang pelatih dengan kepribadian dan metodologi yang berbeda," kata Buffon.
"Allegri tidak begitu mengenal lingkungan Juventus seperti Conte; dia membutuhkan bantuan dan dukungan dari semua komponen agar integrasinya bisa segera terjadi," sambungnya.
Meski datang dengan pendekatan berbeda, metode Allegri justru terbukti ampuh. Sentuhannya menjadi resep sempurna untuk memperpanjang siklus kemenangan Juventus yang telah dibangun Conte.
Buffon menyoroti dua hal yang membuatnya terkesan pada diri Allegri. Yang pertama adalah keberaniannya dalam mengambil keputusan di momen krusial, dan yang kedua adalah rutinitas latihan yang dibuatnya terasa lebih santai.
Hal yang membuat Buffon terkesan dari pelatih kelahiran Livorno itu adalah "keberanian yang, pada momen-momen tertentu, sangat baik bagi tim dalam mengatasi langkah-langkah tertentu," ungkapnya.
"Dia memberi kami rutinitas yang lebih lunak selama latihan dan sepanjang pekan. Mungkin ini adalah bahan yang sempurna untuk memperpanjang siklus dan terus menang," tambah Buffon.
Berbekal pemahamannya yang mendalam terhadap kedua pelatih, Buffon sama sekali tidak terkejut melihat laju kencang Milan dan Napoli musim ini. Ia meyakini tangan dingin keduanya menjadi faktor utama.
Secara khusus, Buffon mengaku sudah memprediksi kebangkitan Milan sejak awal musim. Kedatangan Allegri menjadi alasan utama mengapa ia yakin Rossoneri akan finis di papan atas klasemen Serie A.
"Tentu saja Napoli. Mungkin kelihatannya jelas hanya bagi mereka yang melihat dari luar, karena dalam sepak bola, selalu sulit untuk membuktikan dan mengonfirmasi diri Anda," katanya.
"Berkat kedatangan Allegri, saya sudah memprediksi pada bulan Agustus bahwa Milan akan finis di tiga besar, dan mereka mengonfirmasi kesan saya," pungkas Buffon.
Determinasi dan Kejelasan Konsep Conte

Gianluigi Buffon mengenang dengan jelas momen pertama kali Antonio Conte mengambil alih kursi kepelatihan Juventus pada tahun 2011. Sejak awal, Conte sudah menunjukkan karakter yang sangat kuat dan berbeda.
Buffon mengaku langsung terkesan dengan dua hal dari diri Conte. Hal itu adalah determinasi luar biasa serta kemampuannya menyampaikan konsep sepak bola dengan sangat jernih kepada para pemain.
"Dalam salah satu pertemuan pertama, dengan mengandalkan pengetahuan sepak bolanya, dia berkata kepada kami: 'Jenis permainan ini dilakukan dengan cara ini'," ujar Buffon kepada Gazzetta.
"Jika Anda ragu, tanyakan pada saya dan saya akan memberikan penjelasannya. Jika saya tidak memberikannya, itu berarti saya mengejek Anda, dan itu tidak akan pernah terjadi," lanjutnya.
Saat Allegri Datang, Atmosfer Berubah

Suasana di Juventus benar-benar berubah ketika Massimiliano Allegri datang menggantikan Conte. Buffon merasakan adanya perbedaan besar dalam kepribadian dan metodologi yang dibawa oleh sang pelatih baru.
Menurut Buffon, Allegri datang sebagai sosok yang belum terlalu mengenal seluk beluk lingkungan Juventus. Oleh karena itu, ia membutuhkan dukungan penuh dari semua elemen tim agar proses adaptasinya berjalan cepat.
"Kami menemukan seorang pelatih dengan kepribadian dan metodologi yang berbeda," kata Buffon.
"Allegri tidak begitu mengenal lingkungan Juventus seperti Conte; dia membutuhkan bantuan dan dukungan dari semua komponen agar integrasinya bisa segera terjadi," sambungnya.
Kunci Sukses Allegri: Keberanian dan Rutinitas 'Lebih Lunak'
Meski datang dengan pendekatan berbeda, metode Allegri justru terbukti ampuh. Sentuhannya menjadi resep sempurna untuk memperpanjang siklus kemenangan Juventus yang telah dibangun Conte.
Buffon menyoroti dua hal yang membuatnya terkesan pada diri Allegri. Yang pertama adalah keberaniannya dalam mengambil keputusan di momen krusial, dan yang kedua adalah rutinitas latihan yang dibuatnya terasa lebih santai.
Hal yang membuat Buffon terkesan dari pelatih kelahiran Livorno itu adalah "keberanian yang, pada momen-momen tertentu, sangat baik bagi tim dalam mengatasi langkah-langkah tertentu," ungkapnya.
"Dia memberi kami rutinitas yang lebih lunak selama latihan dan sepanjang pekan. Mungkin ini adalah bahan yang sempurna untuk memperpanjang siklus dan terus menang," tambah Buffon.
Prediksi untuk Milan dan Napoli
Berbekal pemahamannya yang mendalam terhadap kedua pelatih, Buffon sama sekali tidak terkejut melihat laju kencang Milan dan Napoli musim ini. Ia meyakini tangan dingin keduanya menjadi faktor utama.
Secara khusus, Buffon mengaku sudah memprediksi kebangkitan Milan sejak awal musim. Kedatangan Allegri menjadi alasan utama mengapa ia yakin Rossoneri akan finis di papan atas klasemen Serie A.
"Tentu saja Napoli. Mungkin kelihatannya jelas hanya bagi mereka yang melihat dari luar, karena dalam sepak bola, selalu sulit untuk membuktikan dan mengonfirmasi diri Anda," katanya.
"Berkat kedatangan Allegri, saya sudah memprediksi pada bulan Agustus bahwa Milan akan finis di tiga besar, dan mereka mengonfirmasi kesan saya," pungkas Buffon.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
-
3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025
Tim Nasional 19 November 2025, 17:47
-
Siaran Langsung BRI Super League: Persib vs Dewa United, Tayang di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 17:01
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Simak BRI Super League 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 16:57
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
-
Bakal Cabut dari MU, Jadon Sancho Bakal Lanjutkan Karir Jauh dari Inggris
Liga Inggris 19 November 2025, 16:21
-
Duh, MU Tidak Bisa Angkut Joao Gomes di Januari 2026?
Liga Inggris 19 November 2025, 16:11
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






