Jose Mourinho Mengaku Menderita Usai Dipecat Manchester United, Khususnya pada Momen Ini
Richard Andreas | 26 November 2019 04:00
Bola.net - Jose Mourinho jelas bahagia bisa kembali bekerja di lapangan, kali ini sebagai pelatih Tottenham Hotspur. Bagi Mou, pekerjaan ini telah menyelamatkannya dari penderitaan tanpa sepak bola usai dipecat Manchester United.
Pelatih 56 tahun ini dipecat Setan Merah pada Desember 2018 lalu. Mourinho dianggap gagal mewujudkan proyek pembangunan kembali. Sejak saat itu, Mourinho melewati 11 bulan tanpa pekerjaan.
Bukannya tidak ada tawaran, Mou mengaku hanya ingin memilih yang tepat. Dia bahkan menolak sejumlah klub lain sebelum akhirnya menerima Tottenham.
Kini, Mou bicara soal momen paling sulit selama 11 bulan menganggur itu. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Apa yang Saya Lakukan?
Selama 11 bulan tidak melatih tim mana pun, Mourinho sempat bekerja sebagai analis sepak bola untuk Sky Sports. Dia pun beberapa kali dimintai komentar tentang pertandingan tertentu oleh media lain.
Perubahan drastis itu jelas menyulitkan Mou, tapi bukan itu yang paling parah. Mou mengaku, yang paling menyakitkan adalah ketika dia kehilangan kebiasaan pramusim.
"Saya mengakui, momen paling sulit bagi saya dalam 11 bulan terakhir adalah bagian pada musim panas ketika saya tidak menjalani pramusim dan melihat pelatih-pelatih lain serta klub menjalani pramusim," buka Mourinho kepada Metro.
"Perasaan paling aneh saya dapatkan ketika pergi ke stadion sepak bola, terkadang saya berpikir apa yang saya perbuat di sini? Entah di ruang komentator atau di studio Sky, apa yang saya perbuat di sini? Itu sungguh aneh."
Habitat Alami
Kini, Mourinho kembali melatih, merasakan sensasi di sempadan lapangan. Di sanalah dia merasa paling bahagia, tempat yang seharusnya. Uniknya, setelah puluhan trofi, Mourinho masih merasakan sensasi yang sama, seakan-akan yang pertama.
"Saya seharusnya berada di luar sana [di area teknis] jadi hari ini saya kembali ke tempat seharusnya. Di sinilah habitat alami saya," lanjut Mou.
"Apakah emosi saya berlebihan? Tidak. Saya grogi? Tidak, tetapi saya benar-benar mencintainya, khususnya ketika segala hal berjalan sesuai harapan Anda."
"Tentu yang terbaik dalam sepak bola adalah memenangkan pertandingan," pungkasnya.
Sumber: Metro
Baca ini juga ya!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Belum Cetak Gol untuk MU, Matheus Cunha Woles Aja: Tunggu Tanggal Mainnya!
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 12:43 -
Tenang Saja, Golnya Akan Datang! Kata Mikel Merino Soal Gyokeres yang Masih Mandul
Liga Champions 21 Oktober 2025, 11:40
LATEST UPDATE
-
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04