Karier Mason Mount di Ujung Tanduk: Ancaman Jadi One Year Wonder Mengintai Mantan Bintang Chelsea

Richard Andreas | 11 Agustus 2025 07:00
Karier Mason Mount di Ujung Tanduk: Ancaman Jadi One Year Wonder Mengintai Mantan Bintang Chelsea
Gelandang Manchester United, Mason Mount (c) MUFC Official

Bola.net - Mason Mount pernah mencapai puncak popularitas ketika menjadi bagian dari generasi emas Chelsea di bawah asuhan Frank Lampard.

Bersama Reece James, Christian Pulisic, dan berbagai talenta akademi lainnya, Mount berperan membawa The Blues meraih kembali tiket Liga Champions di tengah krisis finansial pascakepergian Roman Abramovich.

Advertisement

Pada masa keemasan tersebut, Mount tampil memukau dengan gaya bermain yang atraktif: gesit di area sepertiga akhir, berani menembus dua hingga tiga pemain lawan, serta memiliki tendangan keras dan presisi dari luar kotak penalti.

Performanya kerap dibandingkan dengan Frank Lampard, dan banyak pihak meramalkan dia akan menjadi andalan timnas Inggris di masa mendatang.

1 dari 3 halaman

Penurunan Performa dan Kepergian ke Rival

Namun demikian, kemilau tersebut pudar dengan cepat. Pascamusim terbaiknya, Mount kehilangan konsistensi yang membuat berbagai pelatih Chelsea merasa frustasi.

Pada akhirnya, sang produk akademi dilepas ke Manchester United, sebuah keputusan yang mencengangkan mengingat persaingan sengit antara kedua klub.

Di Old Trafford, alih-alih membungkam para pengkritik, Mount justru mengalami kesulitan menembus skuad utama.

Rangkaian masalah cedera menghambat ritme permainannya, dan kepercayaan masyarakat terhadap kapasitasnya semakin memudar.

2 dari 3 halaman

Kepercayaan dari Amorim, Tekanan dari Garnacho

Kepercayaan dari Amorim, Tekanan dari Garnacho

Mason Mount merayakan gol Manchester United bersama Bruno Fernandes dalam laga leg kedua semifinal Liga Europa kontra Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Dave Thompson

Pelatih anyar United, Ruben Amorim, masih menunjukkan keyakinan kepada Mount dengan memberikan kesempatan tampil di pertandingan-pertandingan penting seperti final Liga Europa.

Keputusan tersebut mengorbankan Alejandro Garnacho yang saat itu sedang dalam kondisi performa lebih baik, sampai memicu spekulasi transfer untuk winger muda tersebut.

Bagi Mount, dukungan ini merupakan peluang langka untuk mengubah persepsi negatif. Pada usia 26 tahun, dia harus berusaha lebih keras dibanding sebelumnya untuk membuktikan kelayakannya bermain di level elit.

3 dari 3 halaman

Menghindari Label One Year Wonder

Istilah One Year Wonder telah menjadi hantu menakutkan bagi sejumlah pemain muda Inggris yang gagal memelihara performa perdana mereka.

Mason Mount sekarang berada di persimpangan karier yang menentukan: Bangkit dan merekonstruksi reputasinya, atau selamanya tercatat sebagai bintang yang hanya berkilau sesaat.

LATEST UPDATE