Kisah 27 Tahun Silam: Patrick Kluivert Menolak Manchester United, Sir Alex Ferguson Naik Pitam
Asad Arifin | 26 Juni 2025 16:38
Bola.net - Manchester United bukanlah klub yang asing dengan penolakan dalam perburuan pemain bintang. Namun, dari sekian banyak kegagalan di bursa transfer, hanya sedikit yang membekas sekuat penolakan Patrick Kluivert pada musim panas 1998.
Keputusan itu tidak hanya memengaruhi arah karier Kluivert sendiri, tetapi juga menjadi titik awal salah satu musim paling monumental dalam sejarah klub berjuluk Setan Merah.
Saat itu, usia Kluivert baru menginjak 22 tahun, namun namanya sudah tenar di kancah sepak bola Eropa. Ia baru saja membela Timnas Belanda di Piala Dunia 1998 dan menjalani musim yang kurang memuaskan bersama AC Milan.
Melihat situasi tersebut, Manchester United mencoba memanfaatkan celah. Sir Alex Ferguson, yang dikenal memiliki mata tajam dalam mengenali talenta muda, melihat Kluivert sebagai tambahan ideal untuk lini serangnya.
Dalam pandangannya, Kluivert merupakan prototipe penyerang modern: cepat, kuat, cerdas, dan tajam di depan gawang.
Kluivert Menolak Tawaran dari Manchester United

Alih-alih menerima pinangan Manchester United, Kluivert memilih bergabung dengan FC Barcelona. Keputusan ini memicu amarah Sir Alex Ferguson, sosok yang biasanya tidak mudah menampakkan emosinya di hadapan media.
"Kami diyakinkan bahwa dia ingin berbicara dengan kami, tetapi Anda tahu seperti apa agen. Mungkin dia tidak tahu seberapa besar klub Manchester United," kata Ferguson kepada The Independent saat itu.
Bagi Ferguson, ini bukan sekadar kegagalan merekrut pemain. Ia menilai Kluivert telah melewatkan kesempatan besar dan menyampaikan kekecewaannya secara blak-blakan. Bahkan dalam autobiografinya yang dirilis pada 1999, Ferguson kembali menyinggung penolakan tersebut.
"Kluivert bahkan tidak mau berbicara dengan kami, saya tidak merasa ragu bahwa ia kemungkinan besar akan menjadi pecundang yang lebih besar daripada kami," tegas Ferguson dalam bukunya.
Satu Pintu Tertutup, Pintu Lain Terbuka

Namun, Ferguson bukan tipe pelatih yang larut dalam kekecewaan. Setelah gagal mendapatkan Kluivert, ia langsung mengalihkan fokus ke target lain: Dwight Yorke. Penyerang asal Trinidad & Tobago itu didatangkan dari Aston Villa, dan keputusannya terbukti jitu.
Yorke membentuk duet mematikan bersama Andy Cole. Keduanya menjadi kunci utama keberhasilan Manchester United meraih treble pada musim 1998/99, Liga Champions, Premier League, dan Piala FA. Yorke bahkan menutup musim sebagai pencetak gol terbanyak klub dengan total 29 gol di semua ajang.
Meski gagal mendatangkan Kluivert, United justru menemukan kombinasi yang sempurna di lini serang. Yorke tak hanya piawai mencetak gol, tapi juga menghadirkan chemistry luar biasa bersama Cole, yang sulit ditandingi dalam beberapa tahun berikutnya.
Kluivert dan Manchester United, Dua Jalan Menuju Sukses

Karier Kluivert tidak lantas meredup. Ia menikmati enam musim penuh prestasi bersama Barcelona, mencetak 122 gol dari 257 pertandingan, dan menjadi idola Camp Nou. Ia juga terus menjadi pilar Timnas Belanda, memperkuat reputasinya sebagai salah satu penyerang terbaik pada masanya.
Kendati demikian, tak sedikit yang percaya bahwa jika Kluivert memilih Manchester United, ia bisa saja mencapai level kesuksesan yang berbeda—mungkin bahkan lebih besar. Sebuah spekulasi yang selamanya akan tinggal sebagai 'andaikan'.
Kini, penolakan Kluivert terhadap Manchester United dipandang dengan sudut pandang yang lebih luas. Bagi Setan Merah, keputusan itu justru menjadi berkah tersembunyi. Karena penolakan itulah Dwight Yorke datang, dan klub pun melangkah menuju masa kejayaan.
Sumber: talkSPORT
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Hasil Liga Champions: Arsenal Tetap Sempurna, Man City Menang di Kandang Madrid
Liga Champions 11 Desember 2025, 06:14
-
Hasil Benfica vs Napoli: Mourinho Raih Kemenangan Ketiga atas Conte
Liga Champions 11 Desember 2025, 05:51
-
Hasil Juventus vs Pafos: McKennie dan David Beri 3 Angka Untuk Bianconeri
Liga Champions 11 Desember 2025, 05:19
-
Hasil Athletic Bilbao vs PSG: Unai Simon Tangguh, Les Parisiens Tertahan di San Mames
Liga Champions 11 Desember 2025, 05:13
-
Hasil Real Madrid vs Manchester City: Erling Haaland Runtuhkan Santiago Bernabeu
Liga Champions 11 Desember 2025, 05:08
-
Rumor Panas! Man United Incar Eks Real Madrid Kolektor 22 Gelar Juara Ini
Liga Inggris 11 Desember 2025, 04:39
-
Live Streaming Real Madrid vs Man City - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Dortmund vs Bodo/Glimt - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Athletic Club vs PSG - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Juventus vs Pafos - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Leverkusen vs Newcastle - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Club Brugge vs Arsenal - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
-
Live Streaming Benfica vs Napoli - Link Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 11 Desember 2025, 01:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid, Zidane Kembali ke Bernabeu?
Editorial 9 Desember 2025, 10:48
-
5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika Sang Bintang Benar-benar Pergi
Editorial 9 Desember 2025, 10:19
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02




