Manchester United Disebut Butuh Gareth Southgate, Bukan Pelatih Jangka Pendek

Aga Deta | 4 Oktober 2025 16:10
Manchester United Disebut Butuh Gareth Southgate, Bukan Pelatih Jangka Pendek
Gareth Southgate saat memimpin Inggris di final Euro 2024. (c) AP Photo/Martin Meissner,

Bola.net - Nasib Ruben Amorim di Manchester United kian dipertanyakan. Serangkaian hasil mengecewakan membuat tekanan semakin besar pada pelatih asal Portugal itu.

Dalam situasi ini, nama Gareth Southgate muncul sebagai salah satu kandidat alternatif. Mantan striker timnas Inggris, Peter Crouch, termasuk yang mendukung wacana tersebut.

Advertisement

Menurut Crouch, Southgate memiliki kapasitas membangun fondasi tim secara jangka panjang. Ia menyebut pengalaman bersama Inggris bisa menjadi modal kuat bagi MU.

Kini publik menunggu langkah yang akan diambil manajemen Setan Merah. Apakah tetap memberi waktu bagi Amorim, atau mulai mempertimbangkan pengganti baru.

1 dari 5 halaman

Southgate Dinilai Bisa Bawa Perubahan

Southgate Dinilai Bisa Bawa Perubahan

Ekspresi kegembiraan pelatih Inggris, Gareth Southgate usai membawa The Three Lions mengalahkan Belanda dan lolos final Euro 2024. (c) AP Photo

Crouch percaya Southgate adalah sosok yang tepat untuk membawa perubahan di Old Trafford. Pengalaman membangun kembali suasana timnas Inggris jadi alasannya.

Ia menilai MU membutuhkan figur yang mampu memperbaiki dinamika skuad, bukan hanya soal taktik. Southgate disebut punya kualitas untuk tugas tersebut.

"Saya suka Gareth, dia menerima kritik yang tidak adil. Dia membawa kami ke final, dan meski gagal juara, itu hanya soal detail kecil," kata Crouch.

"Dia bisa membangun sesuatu di sana. Jika terus merekrut manajer untuk jangka pendek, MU tak akan berkembang, dan Gareth adalah sosok yang bisa membangun hal besar," tambahnya.

2 dari 5 halaman

Posisi Amorim Makin Tertekan

Posisi Amorim Makin Tertekan

Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP Photo/Dave Thompson

Ruben Amorim masih kesulitan menemukan konsistensi di Premier League. Catatan poin per laga yang buruk membuat kepercayaan manajemen dan fans mulai luntur.

Kekalahan dari Brentford menambah daftar hasil minor. Bahkan, Crouch menilai kekalahan berikutnya bisa jadi akhir dari perjalanan Amorim di Old Trafford.

"Apakah dia manajer glamor yang diinginkan fans MU? Mungkin tidak, tapi dia membangun atmosfer klub yang sempat hilang," ujar Crouch.

"Dia menciptakan hubungan antara pemain, publik, dan media di Inggris. Jika bisa melakukan itu di MU, hasilnya akan sangat positif," tegasnya.

3 dari 5 halaman

Situasi MU Mirip Inggris Sebelum Southgate

Situasi MU Mirip Inggris Sebelum Southgate

Gareth Southgate ketika memimpin Timnas Inggris di Euro 2024. (c) AP Photo/Thanassis Stavrakis

Crouch melihat kondisi MU sekarang serupa dengan timnas Inggris sebelum Southgate masuk. Saat itu, jarak antara tim dan publik sangat lebar.

Southgate sukses memperbaiki keadaan hingga membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2021 serta 2024. Menurutnya, hal serupa bisa terjadi di Old Trafford.

"Ada ketidakharmonisan besar antara fans dan tim. Itu juga yang saya lihat di MU sekarang," ujar Crouch.

"Di Inggris, Southgate membuat pemain merasa senang datang ke kamp timnas. Sementara di MU, para pemain terlihat tidak menikmatinya, dan itu perlu diubah," jelasnya.

4 dari 5 halaman

Masalah Lebih Dalam di Old Trafford

Masalah Lebih Dalam di Old Trafford

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (c) AP Photo/Nam Y. Huh

Meski begitu, Crouch menilai masalah di MU bukan hanya soal pelatih. Banyak nama besar gagal sejak era Sir Alex Ferguson berakhir.

Jose Mourinho, Louis van Gaal, hingga David Moyes sudah mencoba, namun hasilnya tetap mengecewakan. Menurut Crouch, ada faktor internal klub yang belum selesai.

"Mourinho, Van Gaal, Moyes, mereka bukan manajer buruk. Mereka membuktikannya di tempat lain setelah meninggalkan MU," kata Crouch.

"Ada sesuatu yang tidak beres di MU sejak Ferguson pergi. Itu yang harus diselesaikan lebih dulu agar tim kembali ke jalur," tegasnya.

Sumber: Mirror