Mark Hughes Dukung Ditiadakannya Ritual Jabat Tangan

Editor Bolanet | 30 Januari 2012 03:15
Mark Hughes Dukung Ditiadakannya Ritual Jabat Tangan
Terry-Ferdinand, pemicu ditiadakannya ritual jabat tangan sebelum laga (c) AFP
- Mark Hughes mendukung penuh dihapusnya ritual jabat tangan sebelum pertandingan, setelah tradisi tersebut tidak dilaksanakan saat Chelsea mengalahkan Queens Park Rangers di ajang Piala FA.

Keputusan untuk meniadakan prosedur tersebut diambil oleh Football Association (FA), menyusul spekulasi ketegangan antara Anton Ferdinand dan John Terry di Loftus Road.

Kedua pemain tersebut bertemu untuk pertama kalinya sejak pertandingan Liga Premier Inggris antara kedua klub, ketika Terry dituduh melakukan pelecehan rasial terhadap bek QPR, tuduhan yang dibantah oleh sang kapten Si Biru.

Kasus Terry akan diperdengarkan di pengadilan pada Selasa, dan tensi yang memuncak seputar pertandingan itu - di mana Ferdinand mendapat kiriman selonsong peluru pada beberapa hari menjelang pertandingan - membuat tindakan tersebut diambil untuk menghindarkan konfrontasi antara kedua pemain.

Hughes, yang merupakan Pelatih QPR, menyambut baik keputusan tersebut dan mengakui kalau klubnya telah meminta pada FA untuk mengganti prosedur, setelah para pengurus dan pemain melakukan pertemuan pada Jumat malam.

Itu adalah keputusan yang tepat, ucapnya.

Terdapat begitu banyak tensi pada masa-masa ini, yang membayangi pertandingan Piala FA, ujar Hughes seraya mengonfirmasi bahwa beberapa pemainnya merasa cemas untuk mendukung Ferdinand jika sang pemain memilih untuk tidak menyambut jabat tangan Terry.

Itu dapat menjadi masalah, tambah sang manajer.

Para pemain harus membuat keputusannya sendiri. Anton adalah pria yang membuat keputusannya sendiri, apakah dirinya ingin bersalaman dengan JT.

Tentu saja, dengan grup yang saya miliki, mereka ingin mendukung rekan setim mereka dengan baik.

Mengapa berjabat tangan jika mereka tidak melakukannya dengan integritas? Jika mereka tidak benar, mengapa mereka semua melakukannya?

Saya tidak tahu siapa yang memimpikan hal ini, atau mengapa orang-orang berpikir bahwa ini adalah hal penting sehingga orang-orang melakukannya. Mengapa tidak melakukannya seperti di masa lalu? tandas pelatih yang menggantikan posisi Neil Warnock ini. (afp/end)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE