MU vs Villa: Kemarahan Unai Emery dan Rencana Protes ke Premier League

Asad Arifin | 26 Mei 2025 04:45
MU vs Villa: Kemarahan Unai Emery dan Rencana Protes ke Premier League
Pelatih Aston Villa, Unai Emery. (c) Martin Rickett/PA via AP Photo

Bola.net - Akhir musim Premier League 2024/2025 menghadirkan drama besar bagi Aston Villa. Tim asuhan Unai Emery harus menelan pil pahit setelah gagal merebut tiket ke Liga Champions.

Aston Villa kalah 0-2 dari Manchester United di Old Trafford pada pekan terakhir, hasil yang membuka jalan bagi Newcastle United untuk menyegel tempat di kompetisi elit Eropa. Kekalahan tersebut membuat para pemain dan petinggi Villa geram, terutama karena sejumlah keputusan wasit dianggap merugikan.

Advertisement

Situasi ini membuat Aston Villa berencana mengajukan protes resmi kepada pihak Premier League. Mereka mempertanyakan kualitas wasit yang ditunjuk dan keputusan-keputusan kontroversial yang dianggap memengaruhi hasil akhir pertandingan.

Berikut ini penjelasan lengkap seputar kontroversi yang terjadi dan bagaimana reaksi pihak Aston Villa terhadap kegagalan lolos ke Liga Champions.

1 dari 3 halaman

Kekalahan Pahit dan Nasib Liga Champions yang Melayang

Kekalahan Pahit dan Nasib Liga Champions yang Melayang

Momen Emiliano Martinez diganjar kartu merah dalam laga Manchester United vs Aston Villa, Minggu (25/5/2025). (c) PA via AP Photo/Martin Rickett

Aston Villa sebenarnya masih punya peluang besar untuk finis di posisi empat klasemen. Sayangnya, kekalahan dari MU di Old Trafford memupus harapan itu, sementara Newcastle justru lolos meski kalah dari Everton.

Hasil ini membuat Villa finis di peringkat lima, satu strip di bawah Newcastle. Padahal, jika saja gol Morgan Rogers di babak pertama tidak dibatalkan, situasi bisa saja berbeda.

Kapten Villa, John McGinn, tampak sangat frustrasi dengan keputusan wasit. Ia bahkan langsung memprotes keras di lapangan, sementara manajemen klub mulai mempertimbangkan langkah hukum.

Menurut laporan The Athletic, Villa merasa wasit yang ditugaskan tidak cukup berpengalaman untuk laga sepenting ini dan berencana melakukan protes secara resmi ke Premier League. Mereka juga menilai VAR seharusnya bisa mengoreksi kesalahan tersebut.

2 dari 3 halaman

Kontroversi VAR dan Gol Rogers yang Dibatalkan

Insiden krusial terjadi ketika Morgan Rogers berhasil mencetak gol di menit ke-27. Namun, wasit Sam Bramall membatalkannya dengan alasan Rogers melakukan pelanggaran terhadap kiper MU, Altay Bayindir.

Rekaman ulang justru menunjukkan bahwa Rogers menyentuh bola lebih dulu tanpa pelanggaran. Sayangnya, VAR tidak mengintervensi keputusan tersebut, dan gol tetap tidak diakui.

Unai Emery mengaku sudah berbicara dengan wasit setelah pertandingan. Pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa Bramall menyadari kesalahannya, meski sudah terlambat untuk mengubah hasil.

"Momen kuncinya adalah gol Rogers dan bagaimana wasit memutuskan aksi itu," kata Emery.

"Dia seharusnya menunggu VAR, karena VAR ada untuk membantu. Saya sudah bicara dengannya, dan dia tahu dia salah."

3 dari 3 halaman

Protes Resmi dan Evaluasi Performa Tim

Selain masalah VAR, Villa juga harus bermain dengan 10 pemain setelah Emiliano Martinez mendapat kartu merah di babak pertama. Namun, Emery tidak mempermasalahkan insiden tersebut.

Yang membuatnya kesal justru keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya. Meski begitu, Emery mengakui bahwa performa timnya tidak cukup baik untuk layak meraih kemenangan.

"Mungkin dengan gol Rogers, kami bisa berada di posisi lebih baik dan lolos ke Liga Champions. Tapi kami memang tidak pantas dapat apa-apa hari ini," tutupnya.

LATEST UPDATE