Nostalgia Rivalitas Sir Alex Ferguson vs Arsene Wenger: Perseteruan yang Berakhir dengan Sebotol Anggur
Asad Arifin | 12 Juni 2025 11:07
Bola.net - Memasuki era 2000-an, Premier League bukan sekadar ajang kompetisi antarklub. Liga ini menjelma menjadi arena pertarungan ideologi, ego, dan harga diri, yang diwujudkan secara sempurna melalui dua tokoh sentral: Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger.
Keduanya bukan hanya sekadar pelatih. Mereka merupakan arsitek dari dua kekuatan besar yang tidak hanya bersaing memperebutkan trofi, tetapi juga membentuk ulang wajah sepak bola Inggris di abad ke-21. Ferguson bersama Manchester United dan Wenger bersama Arsenal.
Bagi Manchester United, Ferguson adalah figur legendaris. Kiprahnya selama lebih dari seperempat abad menjadikannya lebih dari sekadar manajer, ia adalah simbol kejayaan klub. Sementara itu, Wenger juga mengukir sejarah besar di Arsenal, meskipun akhir masanya bersama klub diwarnai kritik dari berbagai pihak.
Persaingan mereka selalu menyulut tensi tinggi setiap kali Manchester United berhadapan dengan Arsenal. Dua tim dengan filosofi permainan yang berbeda namun memiliki ambisi yang sama: menjadi yang terbaik. Keduanya mendominasi Premier League sebelum datangnya era Roman Abramovich dan Sheikh Mansour.
Pizzagate: Titik Puncak Ketegangan
Puncak dari persaingan panas ini terjadi pada Oktober 2004. Saat itu, Arsenal melawat ke Old Trafford dengan catatan 49 laga tanpa kekalahan di Premier League. Mereka dikenal sebagai ‘The Invincibles’, simbol dari dominasi baru dalam sepak bola Inggris.
Namun, Manchester United yang tampil dengan determinasi khas Ferguson berhasil mengakhiri catatan impresif tersebut lewat kemenangan 2-0 yang penuh kontroversi. Gol penalti Ruud van Nistelrooy dan sontekan Wayne Rooney memang menjadi penentu hasil akhir, namun kejadian usai laga justru menjadi legenda tersendiri: insiden Pizzagate.
Ketegangan memuncak di lorong pemain. Sepotong pizza dilemparkan dan mengenai wajah Sir Alex Ferguson. Insiden yang kemudian dikenal sebagai Battle of the Buffet ini diyakini dilakukan oleh Cesc Fabregas, meski butuh waktu bertahun-tahun hingga ia mengakuinya.
"Ketika saya tahu apa yang terkena lemparan saya, seperti pada siapa lemparan saya terkena, dan saya tidak bermaksud. Saya meminta maaf kepada Sir Alex Ferguson, sungguh saya tidak bermaksud melakukan itu," kata Cesc Fabregas pada Tribalfootball.
Dari Musuh Bebuyutan Menjadi Rekan yang Saling Menghormati
Seiring waktu, luka lama mulai memudar. Menjelang akhir karier mereka, rivalitas tersebut perlahan berubah menjadi rasa saling hormat. Sir Alex Ferguson bahkan menjadi salah satu tokoh pertama yang memberikan penghormatan ketika Arsene Wenger resmi masuk ke Premier League Hall of Fame.
“Saya merasa Arsene sangat layak masuk karena ia mengubah Arsenal dengan fantastis. Kami berdua ingin menang, dan itu yang memotivasi kami," kata Ferguson dikutip dari CNN.
Bahkan setelah pensiun, keduanya diketahui kerap makan malam bersama di Swiss. Ferguson mengungkapkan bahwa dirinya menikmati kebersamaan tersebut.
“Dia pria yang sangat menarik, dan saya menikmati kebersamaan dengannya, tapi tetap saya yang memilih anggurnya!" kata pria asal Skotlandia itu.
Catatan Pertemuan Ferguson vs Wenger
Pertarungan antara Ferguson dan Wenger telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Premier League. Mereka bukan hanya dua pelatih hebat yang mewakili klub masing-masing, tetapi juga simbol dari sebuah era kompetisi yang penuh gengsi. Berikut adalah statistik pertemuan antara keduanya:
- Total pertandingan: 49
- Kemenangan Alex Ferguson: 23
- Hasil imbang: 10
- Kemenangan Arsene Wenger: 16
"Saya suka tim yang diracik Arsene. Ada tantangan istimewa yang membuat saya harus berpikir selama berjam-jam. Mereka akan selalu tampil baik ketika bertanding di Old Trafford," kata Ferguson.
"Banyak yang bilang kalau permainan Arsenal meniru Barcelona, tetapi bagi saya Barcelona yang justru meniru Arsenal," sambungnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 11 Oktober 2025, 16:11 -
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC ASB1000 2025
Otomotif 11 Oktober 2025, 15:53 -
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 11 Oktober 2025, 15:13
LATEST UPDATE
-
Fans Timnas Indonesia dan Irak Sama Gilanya, Jeddah Bakal Bergemuruh!
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 21:13 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 11 Oktober 2025, 21:01 -
Jelang Duel Lawan Timnas Irak, PR Ini Sudah Harus Dituntaskan Timnas Indonesia
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 20:45 -
Timnas Indonesia Harus Berubah: Patrick Kluivert Diminta Tak Ulangi Blunder Formasi
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 20:40 -
Maarten Paes Ungkap Dua Kunci Timnas Indonesia untuk Kalahkan Irak
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 20:22 -
Nonton Timnas Indonesia vs Irak Malam Ini, Ini Link Live Streaming Resminya!
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 19:46 -
Jurnalis Irak Yakin Timnya Tak Akan Kalah dari Indonesia: Menang atau Minimal Seri
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 19:28 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 11 Oktober 2025, 19:22 -
2 Pemain Irak yang Bisa Jadi Ancaman Serius untuk Timnas Indonesia
Tim Nasional 11 Oktober 2025, 19:20 -
Hasil Race 1 WorldSSP Estoril 2025: Valentin Debise Kalahkan Stefano Manzi
Otomotif 11 Oktober 2025, 19:16
LATEST EDITORIAL
-
3 Pemain Manchester United yang Berpotensi Cabut Januari Nanti, Mainoo Salah Satunya
Editorial 10 Oktober 2025, 15:51 -
Jangan Cari Penjaga Gawang MU, Ini 5 Kiper Terbaik Premier League Musim Ini
Editorial 10 Oktober 2025, 15:12 -
Nasib 6 Pemain MU yang Dilepas Ruben Amorim Musim Ini, Adakah yang Sukses?
Editorial 10 Oktober 2025, 14:27 -
6 Striker Baru Premier League dengan Harga Fantastis, Siapa yang Paling Gacor?
Editorial 10 Oktober 2025, 13:50 -
Dari Wirtz hingga Sancho: 5 Pemain Baru Premier League yang Kesulitan di Awal Musim
Editorial 9 Oktober 2025, 14:49