Rahasia di Balik Transfer Florian Wirtz Senilai Rp2 Triliun ke Liverpool: Ini Bukan Pemborosan!
Richard Andreas | 22 Juni 2025 17:56
Bola.net - Liverpool akhirnya mewujudkan transfer besar yang telah lama mereka siapkan. Florian Wirtz, playmaker muda asal Jerman, resmi bergabung dengan The Reds dalam kesepakatan senilai hingga £116 juta. Transfer ini tidak hanya memecahkan rekor klub, tetapi juga menjadi simbol keberlanjutan strategi cerdas Fenway Sports Group (FSG).
Wirtz datang dengan reputasi mentereng, usia muda, dan jumlah penampilan senior yang nyaris menyentuh 200 pertandingan. Dalam banyak hal, ia adalah prototipe ideal pembelian ala Liverpool di era modern. Walaupun mahal, pembelian ini tetap terukur dan berdasarkan data. FSG tampaknya kembali mengandalkan formula yang selama ini sukses membawa mereka bersaing di puncak Eropa.
Kesepakatan ini juga menjadi pengingat atas kesempatan yang pernah terlewatkan oleh klub. Pada 2017, Liverpool batal merekrut Julian Brandt dan justru memilih Mohamed Salah, sebuah keputusan yang kini dikenang sebagai titik balik era kejayaan baru. Kini, dengan Wirtz, mereka tampaknya tidak ingin kesempatan emas berikutnya terlepas begitu saja.
Lantas, apa yang membuat Liverpool begitu yakin pada Wirtz? Dan mengapa transfer ini tetap dinilai sebagai langkah “aman” meskipun nilainya fantastis?
Strategi Rekrutmen Liverpool: Antara Konsistensi dan Kalkulasi
Di bawah kepemilikan FSG, Liverpool telah menunjukkan konsistensi dalam pendekatan transfer mereka. Klub ini jarang sekali membeli pemain hanya karena nama besar atau popularitas semata. Sebaliknya, mereka cenderung memilih pemain dengan pengalaman signifikan, usia produktif, dan potensi peningkatan performa jangka panjang.
Florian Wirtz sangat cocok dengan semua kriteria tersebut. Usianya baru 21 tahun, namun ia sudah mengoleksi 197 penampilan di level klub dan 31 caps untuk timnas Jerman. Jika merujuk pada komentar Jurgen Klopp beberapa waktu lalu, FSG menyukai pemain berusia 23 tahun dengan minimal 200 pertandingan. Wirtz bahkan hampir menyentuh standar tersebut lebih cepat dari yang diharapkan.
Konsistensi ini juga terlihat dalam daftar rekrutan sebelumnya. Mulai dari Mac Allister, Gakpo, Mane, hingga Salah, semuanya datang dengan jumlah pertandingan senior yang padat di usia muda. Wirtz bukan pengecualian, dan bisa dibilang merupakan rekrutan paling “FSG” dari semua transfer besar Liverpool sejauh ini.
Dengan kebijakan ini, Liverpool tidak hanya membeli potensi, tetapi juga bukti nyata dari performa di lapangan. Lebih penting lagi, strategi ini membantu mereka tetap kompetitif tanpa harus menghamburkan dana seperti rival-rivalnya.
Wirtz dan Pola Lama yang Selalu Berhasil
Ketika Liverpool memilih untuk merekrut Wirtz, mereka bukan hanya mencari playmaker baru. Mereka juga meneruskan pola yang selama ini menghasilkan pemain-pemain kunci. Seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah yang tampil lebih efektif di posisi berbeda dari klub sebelumnya, Wirtz juga bisa mengalami reposisi peran di bawah pelatih Arne Slot.
Fleksibilitas posisi memang menjadi salah satu ciri khas rekrutan sukses Liverpool. Roberto Firmino diubah menjadi false nine, Gini Wijnaldum dari gelandang serang menjadi gelandang bertahan, dan kini Wirtz berpotensi menjadi pusat kreativitas dengan sentuhan yang berbeda. Meskipun ia dikenal sebagai pemain nomor 10, Liverpool tidak selalu memaksa pemain bertalenta untuk bermain di peran aslinya.
Apalagi, kemampuan Wirtz untuk bergerak ke kiri dan mencari ruang di sisi kotak penalti membuatnya mirip dengan gaya Eden Hazard di masa emasnya. Hal itu bisa menjadi senjata baru yang akan dimaksimalkan oleh Slot di lini tengah Liverpool yang tengah dibentuk ulang.
Dengan gaya mainnya yang energik dan cerdas dalam mencari celah, Wirtz tampaknya akan menjadi poros baru dalam permainan menyerang Liverpool. Dan seperti transfer besar sebelumnya, The Reds tampaknya sudah sangat tahu apa yang mereka lakukan.
Investasi Besar, Risiko Kecil?
Nominal transfer Wirtz jelas sangat mencolok. Namun, jika melihat perhitungan keuangan dan nilai jangka panjangnya, transfer ini tetap sejalan dengan pendekatan “minim risiko” yang diterapkan Liverpool. Biaya awal £100 juta bisa naik menjadi £116 juta, namun dengan gaji yang relatif terukur untuk pemain kelas dunia, total beban finansial klub masih dalam kendali.
Selain itu, Liverpool juga mendapatkan keuntungan dari kebijakan belanja cerdas musim panas ini. Kepergian Jurgen Klopp yang disertai dengan profit transfer membuka ruang bagi rekrutan besar seperti Wirtz. Bahkan dari sisi amortisasi, beban tahunan tetap terdistribusi rapi selama lima tahun kontrak.
Sebagai perbandingan, Chelsea di bawah Clearlake dan Todd Boehly banyak membeli pemain muda tanpa rekam jejak yang cukup, sementara Manchester United lebih banyak merekrut pemain senior dengan gaji tinggi dan nilai jual kembali rendah. Liverpool berada di tengah—mereka membeli mahal, tetapi berdasarkan data dan pertimbangan yang matang.
Dan sejauh ini, strategi tersebut telah membawa mereka menuju kesuksesan. Nama-nama seperti Alisson, Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Sadio Mane adalah bukti nyatanya. Kini, Wirtz diharapkan menjadi batu loncatan berikutnya bagi klub.
Warisan Klopp dan Langkah Arne Slot
Meskipun Jurgen Klopp tidak lagi berada di kursi manajer, pengaruhnya masih terasa dalam keputusan rekrutmen ini. Ia sempat mengeluh karena minimnya belanja, tetapi juga membantu menciptakan sistem yang memungkinkan transfer besar terjadi di era berikutnya. Kebijakan hemat Klopp, serta peningkatan nilai jual pemain, menjadi fondasi dari transfer Wirtz.
Kini, Arne Slot mewarisi skuad yang tetap kompetitif dan ditopang dengan pembelian bertarget. Wirtz bukan sekadar nama besar, tetapi representasi dari filosofi yang telah terbukti ampuh. Slot tinggal menerjemahkan potensi itu ke dalam sistem permainan yang bisa membawa Liverpool ke era baru.
Dan seperti banyak rekrutan sebelumnya, Wirtz datang bukan sebagai superstar instan, melainkan sebagai proyek jangka panjang yang siap dipoles. Di tangan manajemen yang disiplin dan pelatih yang tepat, ia bisa menjadi wajah baru Liverpool untuk lima tahun ke depan.
Jika segalanya berjalan sesuai rencana, maka transfer Wirtz bukan hanya sukses finansial, tetapi juga kesuksesan strategis yang mempertegas posisi Liverpool sebagai klub modern yang tahu cara membeli dan membentuk juara.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Prioritas Transfer Klub Top Premier League: Arsenal Wajib Striker, Chelsea Butuh Winger, Man United Bagaimana?
- 5 Bek Tengah yang Bisa Dibeli Liverpool untuk Gantikan Jarell Quansah: Bek Timnas Inggris Jadi Kandidat Terdepan
- Cueki Arsenal, Marc Guehi Siap Lahir Batin Gabung Liverpool
- Restu Jurgen Klopp untuk Florian Wirtz di Liverpool: The Reds Dapat Talenta Luar Biasa!
- Daftar 10 Transfer Termahal Liga Inggris Sepanjang Masa: Ada Nama Antony dan Florian Wirtz
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pemain Paling Impresif di Mata Florian Wirtz Sekarang Bukan Salah, Terus Siapa Dong?
Liga Inggris 26 September 2025, 16:58 -
Brentford vs Manchester United: Reuni Mbeumo di Gtech Community Stadium
Liga Inggris 26 September 2025, 16:54 -
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 27-30 September 2025
Liga Inggris 26 September 2025, 16:33 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 26 September 2025, 16:32
LATEST UPDATE
-
Kata Rabiot Soal Lini Tengah AC Milan Saat Ini: Puas!
Liga Italia 26 September 2025, 16:42 -
Prediksi Barcelona vs Real Sociedad 28 September 2025
Liga Spanyol 26 September 2025, 16:40 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 27-30 September 2025
Liga Inggris 26 September 2025, 16:33 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 26 September 2025, 16:32 -
Nasib Salah di Ballon d'Or Sama Tragisnya dengan Thierry Henry
Liga Champions 26 September 2025, 16:17 -
Prediksi Newcastle vs Arsenal 28 September 2025
Liga Inggris 26 September 2025, 16:13 -
Prediksi BRI Super League: PSM Makassar vs PSIM Yogyakarta, 27 September 2025
Bola Indonesia 26 September 2025, 16:07 -
Catat Start Cukup Positif, AC Milan Mulai Hidup dengan Mentalitas Allegri
Liga Italia 26 September 2025, 15:43 -
Ultimatum Lagi, Fabio Quartararo Soal Masa Depannya di Yamaha: Kutunggu Kemajuan Kalian!
Otomotif 26 September 2025, 15:40 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Match Week 4: Tayang di Vidio
Olahraga Lain-Lain 26 September 2025, 15:26 -
Cek Jadwal Lengkap LaLiga 2025/2026 Pekan Ketujuh, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 26 September 2025, 15:22 -
Kata Rabiot Soal Milan yang Bakal Diuji Napoli & Juventus Secara Beruntun
Liga Italia 26 September 2025, 15:19
LATEST EDITORIAL
-
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54 -
5 Kiper Kandidat Pengganti Robert Sanchez di Chelsea
Editorial 26 September 2025, 16:32 -
Setelah Kehilangan Giovanni Leoni, Ini 5 Pilihan Bek Tengah Darurat untuk Liverpool
Editorial 26 September 2025, 16:11 -
Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballon dOr, Liga Champions, dan Piala Dunia
Editorial 25 September 2025, 17:18 -
Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Berujung Malapetaka, Termasuk Jari Putus!
Editorial 25 September 2025, 16:44