Soal Pertengkaran antara Luis Suarez dan Patrice Evra, Bagaimana Awal Mulanya?
Yaumil Azis | 18 Mei 2020 12:01
Bola.net - Kisah lama sedang kembali dibicarakan belakangan ini. Ya, pada suatu waktu, Luis Suarez yang memperkuat Liverpool terlibat pertengkaran dengan penggawa Manchester United, Patrice Evra.
Beberapa pekan lalu, Evra bercerita soal pertengkaran antara dirinya dengan Suarez. Pertengkara itu berdampak sampai ke luar lapangan, di mana dirinya mendapatkan banyak sekali ancaman pembunuhan.
"Manchester United menerima begitu banyak surat ancaman tentang saya. Orang-orang bilang: 'Kami di penjara, kami penggemar Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda'," kata Patrice Evra kepada UTD podcast.
Sebenarnya, apa yang membuat keduanya bertengkar? Semua diawali oleh pertandingan Premier League musim 2011/12 yang mempertemukan Liverpool dan Manchester United di Anfield.
Scroll ke bawah untuk menyimak informasi selengkapnya.
Duduk Perkara
Pertandingan yang digelar pada tanggal 15 Oktober 2011 itu berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Namun publik tidak berfokus pada hasil akhir tersebut.
Mereka lebih memilih drama yang terjadi antara Suarez dan Evra. Ya, keduanya saling cekcok di lapangan saat sedang menunggu sepak pojok dieksekusi. Evra kemudian melayangkan komplain kepada wasit.
Evra mengatakan kepada wasit bahwa Suarez telah mengejek dirinya dengan pernyataan berbau rasis. Masalah ini lantas dilimpahkan kepada federasi sepak bola Inggris, FA, yang langsung memberikan sanksi berat kepada Suarez.
Pemain yang sekarang memperkuat Barcelona itu dijatuhi hukuman larangan bermain selama delapan pertandingan. Tidak sampai di situ, Suarez juga dikenakan hukuman denda sebesar 40 ribu pounds.
Liverpool Mendukung dan Pengakuan Suarez
Liverpool jelas tidak terima dengan keputusan tersebut. Klub langsung memberikan pernyataan dukungan dan bakalan berusaha agar nama Suarez bersih seperti sedia kala.
"Semua yang kami dengar selama persidangan tidak mengubah pandangan kami bahwa Luis Suarez tak bersalah atas tuduhan yang diajukan kepadanya, dan kami akan memberikan dukungan apapun yang dibutuhkan Luis untuk membersikan namanya." tulis pernyataan klub.
Tidak lama setelahnya, Suarez mengakui bahwa memanggil Evra dengan sebutan 'negro'. Namun ia berdalih bahwa di negaranya, Uruguay, sebutan tersebut tidak bersifat diskriminatif, malah bernada kasih sayang.
Patrice Evra telah menerima bahwa Suarez bukan orang yang rasis. Kendati demikian, Suarez tetap menerima hukuman.
Liverpool Menarik Pengajuan Banding
Reaksi yang muncul dari insiden ini cukup beragam. Fans marah atas putusan FA dan gelombang protes juga terdengar di Uruguay. Kendati demikian, tidak sedikit publik yang memberikan dukungan atas keputusan FA.
Pada tanggal 21 Desember 2011, skuat Liverpool dan sang pelatih, Kenny Dalglish, mengenakan baju yang bertuliskan nama serta gambar Suarez jelang laga melawan Wigan. Itu adalah bentuk dukungan Liverpool terhadap Suarez.
Pihak klub sendiri sudah berniat mengajukan banding. Tapi, pada tanggal 3 Januari 2012, mereka membatalkan banding tersebut karena suatu alasan.
"Klub prihatin, namun, melanjutkan pertarungan melawan hukuman bisa membahayakan perjuangan melawan rasisme di dunia sepak bola, serta memberikan kerusakan yang lebih besar terhadap reputasi klub yang sudah rusak akibat permasalahan ini," tutur klub.
Kontroversi Salaman Suarez-Evra
Laga kedua Suarez usai menjalani hukuman adalah partai tandang kontra Manchester United, tepatnya di tanggal 11 Februari 2012. Suarez memicu kontroversi karena menolak menjabat tangan Evra sebelum pertandingan dimulai.
Pada jeda babak pertama, Suarez menendang bola ke arah bangku Manchester United. Dan menurut kabar yang tersiar, Suarez terlibat pertengkaran dengan Evra di lorong saat masa jeda.
Setelah pertandingan berakhir, di mana Manchester United menang dengan skor 2-1, Evra melakukan 'lap of honour' di lapangan. Aksinya berakhir di hadapan Suarez yang tidak memberikan reaksi apapun.
Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, memberikan pernyataan tegas atas kelakuan Suarez di laga tersebut. Ia mengatakan bahwa Suarez telah membuat malu klubnya sendiri dan tidak pantas memperkuat Liverpool lagi.
"Suarez membuat malu Liverpool Football Club. Dia harusnya tidak dibiarkan bermain untuk Liverpool. Dia telah membuat keributan," ujarnya saat ditanya jurnalis usai laga.
Kenny Dalglish sendiri masih mencoba membela. "Saya pikir anda telah kelewatan untuk menyalahkan Luis Suarez atas apa yang terjadi pada hari ini." Namun, Liverpool sendiri justru kecewa dengan apa yang Suarez lakukan.
Dalam pernyataannya, klub berkata "Kami sangat kecewa Luis Suarez tidak menyalami Patrice Evra sebelum pertandingan. Sebelumnya sang pemain berkata akan melakukannya, namun ia memilih untuk tidak melakukannya."
"Dia salah karena membohongi kami dan salah karena tidak menyalami Evra. Dia tidak hanya mengecewakan diri sendiri, tapi juga Kenny Dalglish, rekan setimnya serta klub. Sudah pasti jelas bahwa sikap Luis Suarez tidak bisa diterima," tutup pernyataan tersebut.
Baca juga:
- Eks Liverpool: Robertson dan Alexander-Arnold Full-Back Terbaik di Dunia, No Debat!
- Termasuk Trio Liverpool, Ini Trisula Mematikan di Premier League
- Jordan Henderson dan 7 Statistik yang Membuktikan Dirinya Tak Tergantikan di Liverpool
- Terungkap, Liverpool Ternyata Pernah Ngebet Boyong Striker Italia Ini
- Legenda Liverpool Ini Yakin tak Ada Pemain yang Menolak Bertanding Kala Kompetisi EPL Dilanjutkan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ada Banyak Tawaran Masuk, MU Pilih Pertahankan Pemain yang Performanya Kureng Ini
Liga Inggris 23 September 2025, 11:59 -
Marc Marquez Ngaku Sempat Serius Pikirkan Pensiun dari MotoGP Sebelum Disarankan Gabung Gresini
Otomotif 23 September 2025, 11:41 -
Penampilan Menurun Drastis, MU Tetap Ingin Rekrut Carlos Baleba?
Liga Inggris 23 September 2025, 11:40 -
Jadwal Carabao Cup Pekan Ini Live di Vidio, 24-25 September 2025
Liga Inggris 23 September 2025, 11:35 -
Marc Marquez Bisa Kunci Gelar Dunia MotoGP 2025 di Jepang, Apa Saja Syaratnya?
Otomotif 23 September 2025, 11:19
LATEST UPDATE
-
Ada Banyak Tawaran Masuk, MU Pilih Pertahankan Pemain yang Performanya Kureng Ini
Liga Inggris 23 September 2025, 11:59 -
Prediksi Port Vale vs Arsenal 25 September 2025
Liga Inggris 23 September 2025, 11:46 -
Marc Marquez Ngaku Sempat Serius Pikirkan Pensiun dari MotoGP Sebelum Disarankan Gabung Gresini
Otomotif 23 September 2025, 11:41 -
Penampilan Menurun Drastis, MU Tetap Ingin Rekrut Carlos Baleba?
Liga Inggris 23 September 2025, 11:40 -
Jadwal Carabao Cup Pekan Ini Live di Vidio, 24-25 September 2025
Liga Inggris 23 September 2025, 11:35 -
Prediksi Huddersfield Town vs Manchester City 25 September 2025
Liga Inggris 23 September 2025, 11:22 -
Marc Marquez Bisa Kunci Gelar Dunia MotoGP 2025 di Jepang, Apa Saja Syaratnya?
Otomotif 23 September 2025, 11:19 -
Kala Bruno Fernandes Menjelma Jadi 'Denyut Jantung' Manchester United
Liga Inggris 23 September 2025, 11:17 -
Jadwal La Liga Pekan Ini Live di beIN Sports dan Vidio, 24-26 September 2025
Liga Spanyol 23 September 2025, 11:11 -
Kapan Cole Palmer Comeback? Ini Kata Bos Chelsea
Liga Inggris 23 September 2025, 10:57 -
Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia Sukses Juarai Pool DD Livoli Divisi Utama 2025 Putri
Voli 23 September 2025, 10:49 -
Ter-PHP! Marc Guehi Pilih Klub Lain Ketimbang Liverpool di Tahun 2026!
Liga Inggris 23 September 2025, 10:43 -
Prediksi Starting XI Levante vs Real Madrid: Kekuatan Penuh di Lini Ofensif
Liga Spanyol 23 September 2025, 10:29 -
Ballon dOr 2025 Milik Dembele: Pidato Haru, Terima Kasih untuk Messi hingga Sang Ibu
Liga Champions 23 September 2025, 10:16
LATEST EDITORIAL
-
Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah Gagal Masuk Nominasi Ballon dOr
Editorial 22 September 2025, 21:56 -
5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi Tetap Rajanya
Editorial 22 September 2025, 20:27 -
5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 2025
Editorial 22 September 2025, 19:52 -
10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haaland Lampaui Ronaldo dan Messi
Editorial 19 September 2025, 22:58