5 Masalah yang Harus Dibereskan AC Milan, Termasuk Joao Felix

Aga Deta | 1 Maret 2025 13:31
5 Masalah yang Harus Dibereskan AC Milan, Termasuk Joao Felix
Dua pemain AC Milan, Tijjani Reijnders dan Joao Felix (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Sergio Conceicao menghadapi tantangan besar di AC Milan. Dalam dua bulan kepemimpinannya, ia menyadari bahwa masalah klub lebih dalam dari sekadar kesalahan manajerial.

Meskipun berhasil memenangkan Supercoppa Italiana, Milan masih kesulitan tampil konsisten. Masalah lama terus muncul dan menghambat performa tim.

Advertisement

Bursa transfer musim dingin yang mahal juga menambah tekanan. Beberapa pemain baru belum memberikan dampak yang diharapkan.

Setelah kekalahan 1-2 dari Bologna, Milan kini berada di peringkat kedelapan Serie A. Mereka tertinggal delapan poin dari zona Liga Champions.

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, ada lima masalah utama yang harus diselesaikan Conceicao. Jika tidak, Milan bisa gagal meraih tiket ke Liga Champions musim depan.

1 dari 6 halaman

1. Konsentrasi yang Buruk

1. Konsentrasi yang Buruk

Lewis Ferguson dan Tijjani Reijnders berduel dalam laga Bologna vs AC Milan di Serie A 2024/2025, Jumat (28/2/2025) dini hari WIB. (c) Michele Nucci/LaPresse via AP

Milan sering kehilangan fokus di tengah pertandingan. Mereka terlihat mampu mengontrol permainan, tetapi kesalahan individu sering berujung pada gol lawan. Hal ini menjadi masalah yang terus berulang dan menghambat konsistensi tim.

Kurangnya konsentrasi membuat Milan sulit mengamankan kemenangan, bahkan saat menghadapi tim yang secara kualitas lebih rendah. Conceicao harus menemukan cara agar para pemain tetap fokus sepanjang laga.

2 dari 6 halaman

2. Performa Buruk Joao Felix

2. Performa Buruk Joao Felix

Joao Felix merayakan gol dalam laga perempat final Coppa Italia antara AC Milan vs AS Roma di San Siro, Rabu (6/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Joao Felix adalah salah satu rekrutan besar Milan di bursa transfer musim dingin. Namun, pemain pinjaman dari Chelsea itu belum tampil sesuai ekspektasi. Setelah mencetak gol debut di Coppa Italia melawan Roma, ia justru semakin menurun.

Dalam kekalahan dari Bologna, Felix hanya mencatatkan delapan umpan dan tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran. Ketidakefektifannya mencerminkan masalah Milan secara keseluruhan dalam membangun serangan.

3 dari 6 halaman

3. Lini Belakang yang Rapuh

3. Lini Belakang yang Rapuh

Malick Thiaw (kiri) dan Gabriele Zappa berebut bola dalam laga Serie A antara AC Milan vs Cagliari pada Minggu (12/1/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Sergio Conceicao lebih sering menurunkan duet Strahinja Pavlovic dan Malick Thiaw di jantung pertahanan. Namun, hasilnya belum memuaskan. Lini belakang Milan sering terlihat tidak solid, dengan komunikasi yang buruk di antara para bek.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengapa Matteo Gabbia tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak. Padahal, di era Paulo Fonseca, Gabbia sempat menunjukkan performa yang menjanjikan.

4 dari 6 halaman

4. Ketergantungan pada Momen Individu

4. Ketergantungan pada Momen Individu

Guillermo Maripan berebut bola dengan Santiago Gimenez (kanan) dalam laga Torino vs AC Milan di Serie A 2024/2025, Minggu (23/2/2025) malam WIB. (c) Alberto Gandolfo/LaPresse via AP

Milan memiliki banyak pemain berkualitas, tetapi mereka terlalu mengandalkan momen-momen individu untuk mencetak gol. Pola serangan yang kurang terstruktur membuat mereka kesulitan menembus pertahanan lawan yang bermain disiplin.

Conceicao harus mencari cara agar Milan bisa lebih kreatif dalam membangun serangan. Jika tidak, mereka akan terus kesulitan mencetak gol di pertandingan-pertandingan sulit.

5 dari 6 halaman

5. Kekacauan di Internal Klub

5. Kekacauan di Internal Klub

Zlatan Ibrahimovic memberikan salam perpisahan untuk AC Milan sekaligus menandai akhir karier sebagai pemain sepak bola profesional. (c) AP Photo/Antonio Calanni

Situasi di dalam klub juga mempengaruhi stabilitas tim. Zlatan Ibrahimovic menjadi sosok yang paling menonjol, meskipun hanya berstatus sebagai penasihat. Sementara itu, CEO Giorgio Furlani dan direktur teknik Geoffrey Moncada memiliki peran yang tumpang tindih, menciptakan kebingungan dalam pengambilan keputusan.

Jika Milan ingin kembali ke jalur kemenangan, Conceicao dan manajemen klub harus segera mengatasi lima masalah ini. Tanpa solusi yang jelas, Rossoneri bisa mengalami musim yang mengecewakan.

Sumber: Football Italia

6 dari 6 halaman

Klasemen Serie A

LATEST UPDATE