5 Pelajaran Sampdoria 1-3 Juventus: Peran 'Aneh' Adrien Rabiot, Tidak Punya Sayap Kiri?
Asad Arifin | 13 Maret 2022 03:12
Bola.net - Juventus memetik kemenangan saat berjumpa Sampdoria pada lanjutan Serie A musim 2021/2022. Walau menang, ada sesuatu yang unik dari Juventus pada duel ini yakni memainkan Adrien Rabiot sebagai sayap kiri.
Juventus menang dengan skor 3-1 saat berjumpa Sampdoria pada pekan ke-29 Serie A, Minggu (13/3/2022) dini hari WIB. Dua dari tiga gol Juventus pada laga di Luigi Ferraris dicetak Alvaro Morata. Satu gol lain dari bunuh diri Maya Yoshida.
Juventus selalu menang pada empat laga terakhir di semua ajang. Juventus makin aman di posisi ke-4 klasemen dengan keunggulan sembilan poin dari Atalanta dan AS Roma yang berada di posisi ke-5 dan 6.
Pada laga kontra Sampdoria, Massimiliano Allegri memilih formasi 4-4-2. Secara umum, rencana bermain Allegri berjalan dengan baik. Tapi, pemilihan pemain untuk peran sayap kiri patut disorot. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Peran 'Aneh' Rabiot

Allegri lagi-lagi memberikan peran yang 'aneh' kepada Adrien Rabiot. Pemain asal Prancis itu harus bermain untuk peran sayap atau mungkin winger kiri. Padahal posisinya adalah gelandang tengah.
Rabiot tidak punya kecepatan, dribel, ada umpan crossing yang mumpuni untuk tugas itu. Tapi, berulang kali Allegri memainkan Rabiot untuk perang sayap kiri. Whoscored mencatat Rabiot sudah 11 kali bermain sebagai sayap kiri. Jadi, ini bukan sebuah kebetulan belaka.
Pada laga melawan Sampdoria, Rabiot cenderung bergerak ke tengah daripada menjaga kelebaran. Sementara, bek kiri Luca Pellegrini akan maju sangat jauh untuk mengisi kelebaran di sisi kiri.
Tidak Punya Sayap Kiri

Rabiot jelas tidak efektif sebagai sayap kiri. Menariknya, saat harus menarik Rabiot, Allegri memainkan Alex Sandro yang posisinya juga bukan sayap kiri. Dia adalah bek kiri.
Allegri memang tidak punya banyak opsi untuk peran sayap kiri. Sebelum memaksa, Weston McKennie juga pernah menjadi korban untuk peran sayap kiri. Padahal posisinya adalah gelandang tengah.
Allegri memang dihadapkan pada situasi pelik untuk posisi sayap kiri. Opsi pertamanya adalah Federico Chiesa, tetapi cedera parah. Lalu, Federico Bernardeschi juga mengalami problem yang sama. Jadi, Allegri harus mencari opsi lain.
Jangan Ragukan Morata

Morata menjadi pemain yang terus diragukan kapasitasnya. Tapi, pemain 19 tahun terus memberikan bukti bahwa dia layak untuk bermain di Juventus. Morata masih bisa diandalkan di lini depan.
Morata sempat berada pada periode sulit dengan delapan laga beruntun tanpa mencetak gol. Tapi, saat dalam performa terbaik, Morata tampak sangat meyakinkan seperti pada dua laga terakhir Juventus.
Di tangan Allegri, Morata menjadi penyerang yang cenderung bermain lebih dalam atau melebar. Morata punya tanggung jawab untuk mendukung penyerang utama, Kean dan Vlahovic. Peran yang mirip dengan Mario Mandzukic di masa lalu.
Berharap Banyak Pada Locatelli

Allegri memainkan duet Arthur Melo dan Manuel Locatelli di lini tengah. Secara umum, keduanya tampil cukup bagus. Mereka dipercaya tampil penuh pada duel melawan Sampdoria.
Arthur sangat baik dalam mengalirkan bola. Dia banyak bergerak di depan bek tengah untuk memulai serangan. Sementara, Locatelli lebih dekat dengan kotak penalti.
Whoscored mencatat Locatelli sebagai pemain dengan umpan kunci paling banyak yakni tiga kali. Locatelli juga membuat satu assist. Di tengah minimnya pemain kreatif, dan absennya Paulo Dybala, Locatelli menjadi harapan Juventus untuk mengkreasi serangan.
Peluang Sampdoria Bertahan di Serie A

Kalah dari Juventus membuat peluang Sampdoria bertahan di Serie A menjadi cukup rumit. Mereka hanya unggul empat poin dari Venezia yang berada di posisi ke-18 klasemen.
Secara matematis, peluang Sampdoria untuk bertahan di Serie A terbuka lebar. Tapi, performa mereka tidak cukup meyakinkan. Sampdoria selalu kalah pada tiga laga terakhirnya di Serie A.
Pekan depan, Sampdoria akan berhadapan dengan Venezia. Laga ini ibarat duel enam poin bagi Sampdoria. Jika mampu menang, maka mereka bakal makin aman dari ancaman degradasi. Tapi, jika kalah, situasi bakal makin rumit.
Klasemen Serie A
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
-
Transfer Joao Mario ke Juventus Berujung Kekecewaan?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 10:26
LATEST UPDATE
-
Prediksi Lazio vs Juventus 27 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 19:37
-
Prediksi BRI Super League: Persik Kediri vs PSM Makassar 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:35
-
Prediksi BRI Super League: Bali United vs Persita Tangerang 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 18:29
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona 26 Oktober 2025
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 18:29
-
Saksikan dan Nonton Liga Inggris 2025/26: Chelsea vs Sunderland Tayang di Vidio
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:26
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 25-26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 18:15
-
Prediksi Sassuolo vs AS Roma 26 Oktober 2025
Liga Italia 24 Oktober 2025, 17:53
-
Prediksi Aston Villa vs Manchester City 26 Oktober 2025
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 17:09
-
Manuver Baru Menkeu Purbaya: Rekrut 'Hacker' Perkuat Sistem Coretax
News 24 Oktober 2025, 16:56
-
Cara Cek BLT Kesra 2025 dengan Mudah: Panduan Lengkap Penerima dan Pendaftaran
News 24 Oktober 2025, 16:55
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 24 Oktober 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56









